Ibu Mau Donor ASI, Jalani 2 Tahap Penyaringannya

Sabtu 14 Oktober 2017, 07:33 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Donor ASI memang dibutuhkan, tapi mesti tetap berpegang pada prosedur keselamatan untuk bayi. Adapun praktek donor ASI di Indonesia sudah cukup masif. Di berbagai jejaring sosial media, komunikasi antara pendonor dan penerima ASI kian mudah dan pencarian donor ASI semakin gencar beredar di grup-grup pesan instan atau media pertemanan sosial.

Ketua Satuan Tugas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Elizabeth Yohmi SpA, IBCLC, mengatakan ibu-ibu saat ini sangat sadar untuk memberikan ASI kepada bayinya. Hanya saja, mereka dengan mudahnya mendapatkan tawaran donor ASI, sehingga tidak mau berusaha memeras atau menyusui sendiri. "ASI terbaik adalah ASI dari ibu ke anaknya sendiri karena tubuh ibu memproduksi ASI dengan komposisi menyesuaikan kondisi bayinya, apakah lahir matur atau prematur," kata Elizabeth Yohmi dalam diskusi “Aturan Main Donor ASI” di Jakarta, Jumat 13 Oktober 2017.

Sebagai alternatif makanan bayi, ASI donor memang terbaik, karena paling bisa ditolerir. Tetapi Elizabeth Yohmi menegaskan, orang tua mesti mewaspadai kerugian dari ASI donor ini. "Meskipun ASI itu adalah susu, tetapi ia sebenarnya produk darah yang dapat mentransfer berbagai penyakit," ujarnya.

Mengutip prosedur donor ASI dari Satuan Tugas ASI IDAI, berikut ini tahapan penyaringan atau screening yang harus dilalui oleh seorang ibu yang hendak mendonorkan ASI-nya.

Penyaringan Tahap 1:
1. Memiliki bayi berusia kurang dari 6 bulan.
2. Sehat dan tidak mempunyai kontra indikasi menyusui.
3. Produksi ASI sudah memenuhi kebutuhan bayinya dan memutuskan mendonasikan ASI atas dasar produksi berlebih.
4. Tidak menerima transfusi darah dalam 12 bulan terakhir.
5. Tidak menerima transplantasi oragan/jaringan dalam 12 bulan terakhir
6. Tidak mengkonsumsi obat, termasuk insulin, hormon tiroid dan produk yang mungkin mempengaruhi bayi. Obat atau suplemen herbal harus dinilai kompatibilitasnya terhadap ASI.
7. Tidak memiliki riwayat menderita penyakit menular, seperti hepatitis, HIV, dan HTLV 2.
8. Tidak memiliki pasangan seksual yang berisiko terinfeksi penyakit seperti HIV, HTLV2, hepatitis B/C, termasuk penderita hemofilia yang rutin menerima komponen darah, menggunakan obat ilegal, perokok, minum beralkohol.

Penyaringan Tahap 2:
1. Harus menjalani penyaringan meliputi tes HIV, human T-lymphotropic virus (HTLV), dan sifilis, hepatitis B, hepatitis C, dan CMV, khususnya bila akan diberikan kepada bayi prematur.
2. Apabila ada keraguan terhadap status pendonor, tes dapat dilakukan setiap 3 bulan.
3. Setelah melalui tahapan penapisan, ASI harus diyakini bebas dari virus atau bakteri dengan cara pasteurisasi atau pemanasan.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sehat25 November 2024, 09:00 WIB

Cara Membuat Teh Kunyit untuk Asam Lambung, Yuk Simak Langkahnya!

Kunyit mengandung senyawa aktif bernama kurkumin yang memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan. Sifat inilah yang dipercaya dapat membantu meredakan peradangan pada lambung dan mengurangi gejala asam lambung.
Ilustrasi - Kombinasikan konsumsi teh kunyit dengan pola makan sehat untuk atasi asam lambung.  (Sumber : Freepik.com/@azerbaijan_stockers)
Sukabumi25 November 2024, 08:52 WIB

Gashuku dan Pelantikan Wadokai Karate-Do Indonesia Cabang Sukabumi

Wadokai Karate-Do Indonesia Cabang Kabupaten Sukabumi sukses menggelar kegiatan Gashuku, pelantikan pengurus, serta prosesi Penyetaraan DAN
Wadokai Karate-Do Indonesia Cabang Kabupaten Sukabumi menggelar kegiatan Gashuku, pelantikan pengurus, serta prosesi Penyetaraan DAN di Cikidang, Sabtu dan Minggu, 23-24 November 2024 | Foto : Istimewa
Keuangan25 November 2024, 08:40 WIB

Kenaikan PPN 12 Akan Berdampak Turunya Penjualan Tekstil, Ini Alasannya

Direktur Ekskutif YKTI, Ardiman Pribadi, menjelaskan bahwa jika PPN dinaikkan menjadi 12 persen, beban pajak yang diterima konsumen akhir akan mencapai 21,6 persen dari harga barang.
Kenaikan PPn 12 persen bisa berdampak turunnya penjualan tekstil | Foto : Kain / Tekstil by Pixabay
Inspirasi25 November 2024, 08:00 WIB

Info Loker Jabodetabek Berikut Terbuka untuk Lulusan SMK/D3, Yuk Daftar!

Penempatan Wilayah Tangerang, Berikut Info Loker Lulusan SMK/D di Jabodetabek.
Ilustrasi. Penerimaan Karyawan. Info Loker Jabodetabek Berikut Terbuka untuk Lulusan SMK/D3, Yuk Daftar! (Sumber : Freepik/@yanalya)
Food & Travel25 November 2024, 07:00 WIB

Resep Membuat Lapis Legit, Kue Tradisional Jadul yang Populer Sejak Zaman Belanda

Kue Lapis Legit juga dikenal dengan nama Spekkoek dalam bahasa Belanda karena diperkenalkan oleh para penjajah Belanda di Indonesia.
Resep Kue Lapis Surabaya 4 Telur, Stok Camilan Manis di Rumah untuk Keluarga. Foto: IG/barecamagazine
Science25 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 25 November 2024, Awal Pekan Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir saat siang hari pada 25 November 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir pada 25 November 2024. | (Sumber : Foto: Freepik.com)
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)