SUKABUMIUPDATE.com - Rokok elektrik atau vaporizer atau vape tengah digandrungi masyarakat Indonesia karena dianggap lebih aman daripada rokok konvensional.
Asumsi itu membuat sebagian masyarakat memanfaatkan rokok elektrik sebagai senjata untuk mengurangi atau bahkan menghentikan kecanduan terhadap tembakau. Benarkah rokok elektrik solusi paling aman untuk berhenti mencandu tembakau?
Rokok elektrik atau Electronic Nicotine Delivery System (ENDS) merupakan alat pengubah zat-zat kimia menjadi uap lalu mengalirkannya ke paru-paru.
Di dalam rokok elektrik, terdapat tabung berisi cairan yang dapat diisi ulang. Awam menyebut cairan itu likuid. Likuid sebagai bahan bakar rokok elektrik mengandung zat nikotin dengan kadar bervariasi.
Meski tahu bahwa mayoritas rokok elektrik mengandung nikotin, masyarakat tetap merasa aman mengkonsumsinya. Inilah yang dikhawatirkan Kepala Deputi Bagian Informasi, Komunikasi, dan Pendidikan Yayasan Jantung Indonesia, dr. Siska Suridanda Danny, SpJP(K).
Siska menyebut sampai saat ini, di Indonesia belum ada kajian mendalam terkait efek jangka panjang penggunaan rokok elektrik.
“Kami sampai saat ini belum memiliki cukup data untuk menyatakan keamanan produk ini dikaitkan dengan kesehatan jantung. Kami belum tahu efek jangka panjang vape karena produk ini tergolong baru di Indonesia. Meski begitu, kandungan nikotin pada rokok elektrik memiliki efek adiksi yang berpotensi menyebabkan kecanduan,†beri tahu Siska kepada Bintang, di Jakarta, pekan lalu.
Ia kemudian mengutip sebuah studi yang dilakukan Institut Penelitian Neurosains dan Perilaku Manusia, Universitas California Los Angeles, AS. Studi yang dipimpin Profesor Psikiatri Edythe London pada 2011 itu menemukan hubungan kuat antara kecanduan nikotin pada remaja dengan rendahnya tingkat aktivitas otak, khususnya di korteks prefrontal.Â
Pada tingkat kecanduan yang lebih tinggi, nikotin bersifat toksik sekaligus mematikan karena mempengaruhi perkembangan otak. Oleh karena itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta produsen rokok elektrik tidak membuat klaim bahwa mengkonsumsi rokok elektrik cara paling aman untuk menghentikan kebiasaan merokok tembakau sampai ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut.
Sumber: Tempo