SUKABUMIUPDATE.com - Selama ini asupan gizi dari makanan selalu menjadi unsur yang paling diperhatikan dalam tumbuh kembang anak. Padahal, ada satu unsur lagi yang tak kalah penting yakni pemenuhan kebutuhan air pada tubuh.
Kekurangan cairan tubuh dapat menyebabkan gangguan kesehatan sampai mempengaruhi pertumbuhan otak. Kondisi ini tidak hanya terjadi pada orang dewasa tapi juga anak-anak sejak usia dini. Pada usia 0-6 tahun tumbuh kembang anak sedang dalam masa optimal.
“Kekurangan cairan dapat menganggu perkembangan dan kerja fungsi sel otak, interaksi di sinapsis serta pembuataan sinapsis baru yang menjadi sumber kecerdasan anak,†ujar Fasli Jalal, penasehat Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia atau HIMPAUDI di Jakarta, Kamis, 5 Oktober 2017.
Menurut Fasli Jalal, kebutuhan air pada anak harus diperhatikan dalam enam tahun pertama kehidupan anak. Dampak kekurangan cairan pada orang dewasa tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan anak usia dini. Pada usia tersebut tumbuh kembang otak dan organ-organ lainnya cukup pesat, sehingga jika kekurangan cair pada anak dampaknya sangat besar dan tidak tergantikan.
“Sekali sel otak tidak terbentuk, sinapsisnya tidak terbentuk maka tidak bisa digantikan lagi walaupun minum air berliter-liter. Sudah terlambat, tinggal memanfaatkan sel jaringan otak melalui sinapsis yang sudah terbentuk,†ujar Fasli Jalal.
Berangkat dari pentingnya asupan cairan pada anak usia dini, maka perlu peran guru pendidikan anak usia dini (PAUD) agar dapat memberikan informasi kepada orang tua, serta menumbuhkan kebiasaan minum air pada anak-anak. Diharapkan dengan menumbuhkan kebiasan minum air sejak usia dini dapat mewujudkan generasi yang sehat, cerdas dan ceria.
Sumber: Tempo