SUKABUMIUPDATE.com - Selain panas dalam, penyakit yang sering muncul pada musim pancaroba adalah diare. “Di masa peralihan itu banyak virus dan bakteri bertebaran,†ujar Dokter Spesialis Penyakit Dalam Laurentius Aswin, dalam jumpa pers yang digelar di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Senin, 2 Oktober 2017.
Perkembangan virus dan bakteri di musim pancaroba disebabkan perubahan cuaca yang berakibat pada berubahnya tekanan udara, suhu dan komposisi udara. “Di luar rumah, akan sulit mendapatkan makanan steril seperti makanan buatan ibu kita di rumah,†ujar Laurentius.
Oleh sebab itu, makan sembarangan dapat menimbulkan penyakit diare terutama saat musim pancaroba. “Tak mungkin kita terlepas dari jajan kan? Dan itu berisiko, membuat kita jadi diare, mual, trus muntah,†jelasnya.
Selain itu, pengolahan bahan makanan di musim pancaroba pun bisa menjadi salah satu penyebab meningkatnya risiko diare. "Risiko akan lebih tinggi apabila bahan makanan terkena hujan dan banjir," ujarnya.
Disebutkan juga bahwa diare yang sudah akut seperti 10 sampai 20 kali ke kamar mandi dalam satu hari sangat berbahaya. “Bisa dehidrasi,†tuturnya. Apabila sudah diare akut seperti itu, penderita harus dirawat di rumah sakit terutama jika penderita tidak bisa makan. “Mesti diinfus,†tuturnya. Laurentius juga mengatakan penderita sebaiknya mengkonsumsi antibiotik tetapi harus berdasarkan resep dokter. “Sebaiknya antibiotik, harus ke dokter, mau dokter umum atau spesialis boleh.â€
Di musim pancaroba, Laurentius menyarankan masyarakat tidak membeli makanan di sembarangan tempat yang belum tahu kebersihannya. “Sebaiknya tak jajan atau jajan di tempat yang sudah jelas bersih,†katanya.
Sumber: Tempo