SUKABUMIUPDATE.com - Sehari sebelum Idul Adha atau tepatnya pada 31 Agustus 2017, umat muslim disunahkan menjalankan ibadah puasa Arafah. Puasa Arafah adalah puasa pada Hari Arafah, yaitu hari kesembilan dari bulan Dzulhijjah.
Puasa ini sangat dianjurkan bagi umat muslim yang tidak pergi haji, sebagaimana dalam riwayat dari Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tentang puasa Arafah: Dari Abu Qatadah Al-Anshariy (ia berkata), "Sesungguhnya Rasulullah shallallahualaihi wa sallam pernah di tanya tentang (keutamaan) puasa pada hari Arafah?" Maka dia menjawab, "Menghapuskan (kesalahan) tahun yang lalu dan yang sesudahnya." (HR. Muslim no.1162 dalam hadits yang panjang).
Dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Pondok Indah, Franciscus Ari, mengatakan secara umum yang sering terjadi saat puasa adalah risiko terjadinya dehidrasi. "Sebaiknya harus diperhatikan asupan air yang cukup," kata Franciscus kepada Tempo, Rabu, 30 Agustus 2017.
Menurut dia, total asupan air satu hari yakni 2 liter atau setara dengan 8-10 gelas. "Itu dapat dikonsumsi saat sahur dan berbuka juga saat malam hari," ujarnya.
Franciscus menyarankan, sebaiknya hindari minum kopi atau teh yang pekat, karena dapat merangsang buang air kecil lebih banyak dan meningkatkan risiko dehidrasi. Bila memiliki penyakit yang meningkatkan risiko terjadinya dehidrasi seperti demam tinggi, diare berat, mual atau muntah sebaiknya memang tidak berpuasa. "Atau penyakit yang mengharuskan pasien untuk dirawat," kata dia.
Selain itu, Franciscus melanjutkan, bila memiliki penyakit kronik seperti diabetes, gagal ginjal, penyakit hati kronik, gangguan fungsi jantung, dan lainnya, sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum menjalankan ibadah puasa, termasuk puasa Arafah. "Saat berbuka juga jangan konsumsi makanan berlebihan. Konsumsi diet seimbang karbohidrat, protein, lemak dan serat," kata Franciscus.
Â
Sumber:Â Tempo