SUKABUMIUPDATE.com - Sariawan atau stomatitis aftosa adalah suatu kelainan pada selaput lendir mulut berupa luka pada mulut yang berbentuk bercak berwarna putih kekuningan dengan permukaan agak cekung. Munculnya Sariawan ini disertai rasa sakit yang tinggi.
Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut Rumah Sakit Pondok Undah, Febrina Rahmayanti, mengatakan, tanda-tanda sariawan yakni kelainan berupa ulser atau tukak yang berbentuk seperti kawah. "(Sariawan) biasanya terjadi di bibir bagian dalam, pipi bagian dalam, dasar mulut, dan tepi lidah," kata Febrina dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, 24 Agustus 2017.
Menurutnya, sariawan juga terbatas yakni hanya di dalam mulut dan hilang timbul atau rekuren. "Biasanya sembuh dalam waktu 7-14 hari," ujarnya.
Lokasi sariawan saat kambuh pun dapat berpindah-pindah di rongga mulut. "Bentuknya bisa bulat atau oval, satu atau menggerombol," ujar Febrina.
Adapun, kanker mulut adalah 10 persen dari seluruh kanker yang ada. "90 persen merupakan karsinoma sel skuamosa," kata Febrina.
Faktor risiko kanker mulut adalah perokok, pola hidup yang tak sehat seperti kurang bergerak atau olah raga, dan gaya hidup tak sehat seperti mengkonsumsi alkohol. "Bisa juga karena kesehatan gigi dan mulut, misalnya giginya berlubang atau patah, yang menyebabkan luka di mukosa," ujarnya.
Sama seperti sariawan, tanda kanker mulut juga berbentuk ulser. Bedanya, ulserasi pada kanker mulut menetap atau kronis dan tidak sembuh dalam waktu 3-4 minggu. "Jadi kalau kanker, tidak sembuh dalam waktu 2 minggu dan menetap di situ saja. Karena itu jangan sepelekan sariawan yang ada di situ-situ terus," kata Febrina.
Selain itu, rasa nyeri tidak sebanding dengan besarnya ulser atau luka yang ada. "Tanda kanker mulut juga bisa berupa kegoyangan gigi tanpa sebab," ujarnya.
Sumber: Tempo