SUKABUMIUPDATE.com - Cuaca panas yang tengah melanda Tanah Suci saat ini harus diwaspadai jamaah haji karena bisa menyebabkan dehridasi. Jika dehidrasi terus berlanjut disertai terpapar panas yang terus-menerus, akan berlanjut menjadi heat stroke.
"Itu suatu gangguan kesehatan yang bisa berakibat kematian," kata Dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Ari Fahrial Syam, Selasa, 22/8.
Ari menyarankan agar jamaah haji mengenali gejala awal heat stroke ini. Gejalanya berupa: keram otot, sakit kepala, rasa haus yang sangat, lelah tidak bersemangat, keringat yang berlebihan dan BAK (buang air kecil) yang berubah menjadi keruh dan kuning.
"Gejala dan tanda awal ini harus dikenali oleh para jamaah dalam mengantisipasi cuaca panas saat ini di Tanah suci," ujarnya.
Ari menjelaskan, heat stroke merupakan faktor penyebab utama orang mengalami kematian saat terpapar dengan suhu panas sekitar yang tinggi dalam waktu lama.
Jamaah berusia lanjut dan mempunyai penyakit kronik antara lain penyakit kencing manis, gangguan jantung dan paru merupakan kelompok berisiko untuk mengalami heat stroke.
"Heat stroke merupakan kegagalan tubuh untuk melakukan pendinginan baik dengan cara berkeringat atau penguapan dari kulit akibat suhu panas sekitar," kata Ari. Kondisi heat stroke akan menyebabkan suhu tubuh naik sampai diatas 40 derajat celsius disertai terjadinya penurunan kesadaran.
Kondisi buruk ini harus diantisipasi bagi para jamaah saat mulai berada di pesawat dan saat sampai di tanah suci. "Terus minum untuk mencegah terjadinya dehidrasi dan heat stroke ini," ujar Ari.
Sumber: Tempo