SUKABUMIUPDATE.com - Masyarakat menganggap telat makan sebagai salah satu penyebab utama seseorang menderita sakit mag. Dokter spesialis penyakit dalam RSU Bunda Jakarta, Erik Rohmando Purba mengatakan faktor stres berperan dalam produksi asam lambung yang memicu penyakit mag. "Sebanyak 60 - 70 persen faktor stres berperan pada produksi asam lambung," kata Erik.
Produksi asam lambung yang berlebih akan mengikis dinding lambung secara perlahan. Sebab itu, tak jarang pasien yang mengalami depresi, banyak pikiran, kecemasan berlebih ataupun stres cenderung mengeluhkan sakit magnya kambuh dan beranggapan tidak bisa sembuh. Padahal, mag bisa sembuh total dengan catatan menjalani pola makan teratur dan manajemen stres yang baik.
Faktor kedua adalah kebiasaan merokok. Asam pada rokok bisa meningkatkan produksi asam lambung. Sederhananya, terdapat "pintu" atau katup di bawah kerongkongan yang akan membuka secara otomatis ketika makanan mengalir dari kerongkongan ke lambung. "Selain meningkatkan produksi asam lambung, zat pada rokok akan melemahkan pintu ini. Akibatnya, asam lambung mudah naik ke atas kerongkongan atau yang disebut GERD atau Gastroesophageal Reflux," kata dia.Â
Meski umumnya mag terjadi akibat peningkatan produksi asam lambung, faktor ketahanan lambung juga patut diwaspadai. Contohnya, penggunaan obat-obatan penghilang rasa nyeri dan steroid yang mengganggu produksi prostaglandin. Padahal, prostaglandin itu berfungsi menutup luka pada lambung dengan membentuk lapisan dinding baru.
Dari berbagai penyebab sakit mag tadi, Erik mengingatkan agar setiap gejala sakit pada perut bagian kiri atas tidak selalu dipahami sebagai sakit mag. Musababnya, menurut dia, ada beberapa gejala penyakit lain yang mirip dengan mag. "Misalnya, nyeri di ulu hati bisa jadi penyebabnya bukan dari lambung, tapi bisa juga akibat batu empedu atau radang di pankreas," beber dia.
Bahkan, Erik melanjutkan, gejala penyakit jantung pada wanita mirip sakit mag. Intinya, harus dipastikan apakah gejala yang timbul berasal dari gangguan lambung. Salah satu caranya yaitu dengan endoskopi, terutama jika mengalami keluhan, semisal berat badan turun drastis sekitar 10 persen dalam tempo sebulan, kadar hemoglobin rendah atau terjadi anemia, mual atau muntah hebat hingga tak bisa makan, hingga buang air besar berwarna hitam.
Sumber: Tempo