SUKABUMIUPDATE.com - Memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini, seorang ilmuwan asal Inggris berhasil menciptakan sebuah treadmill anti gravitasi yang dapat membantu banyak orang menaklukan ketakutannya pasca melakukan operasi lutut.Â
“Treadmill anti gravitasi ini membuktikan bahwa mereka yang sedang dalam tahap penyembuhan pasca operasi lutut (kaki) dapat berolahraga seperti sebelum operasi," kata Karen Hambly, pengajar senior di University of Kent sekaligus ahli dalam bidang rehabilitas lutut. "Treadmill anti gravitas ini juga mengembalikan kepercayaan diri mereka untuk dapat melakukan olahraga yang mereka cintai.â€
Saat seseorang berlari, tekanan pada sendi lutut bertambah lima kali lebih banyak dibanding saat berjalan. Tulang rawan sehat menjadi kunci agar lutut dapat bekerja maksimal saat lari.
Treadmill anti gravitasi buatan ilmuwan asal Inggris tersebut menerapkan sistem yang sama seperti tulang rawan sehingga dapat membantu mereka pasca operasi untuk kembali berjalan atau berlari.
Tekanan udara pada treadmill anti gravitasi tersebut berguna untuk mengurangi berat badan tubuh pasien, yang tadinya 100 persen menjadi 20 persen saja, sama dengan saat Armstrong berjalan di permukaan bulan sekaligus mengurangi dampak dan tekanan pada sendi lutut selama berjalan atau berlari di atas treadmill.
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan melalui jurnal berjudul Physical Therapy in Sport, ahli rehabilitasi lutut menggarisbawahi pengalaman seorang pelari perempuan berusia 39 tahun. Pasca operasi lutut yang dijalani, pelari tersebut menghabiskan waktu selama 8 minggu untuk rehabilitasi. Masa rehabilitasinya digunakan untuk berlari di atas treadmill anti gravitasi. Dirinya mengaku jika treadmill tersebut sangat membantunya dalam meningkatkan kembali fungsi lutut pasca operasi.Â
Sumber: Tempo