SUKABUMIUPDATE.com - Menempuh perjalanan mudik Lebaran terkadang membuat bosan. Akhirnya, mereka memilih mengunyah sesuatu untuk menghalau kantuk atau sekadar iseng. Spesialis kedokteran olahraga, dr. Rachmad Wishnu Hidayat, Sp.KO., mengatakan camilan saat perjalanan ini masuk dalam kategori snacking.
Aturan mainnya, snack hanya dikonsumsi dua kali sehari, yakni antara sarapan dan makan siang atau sekitar pukul 10.00, dan di antara makan siang dan makan malam atau sekitar pukul 15.00. “Selama mudik, sebaiknya patuhi aturan snack itu,†kata Wishnu di Jakarta.Â
Jenis camilan yang dikonsumsi juga jangan sembarangan. Wishnu menyarankan pilih snack yang sehat, yakni rendah kalori. “Baca informasi gizi dari setiap makanan yang dibeli, berapa nilai kalorinya,†katanya.
Pemudik juga bisa membawa camilan sehat yang terbuat dari gandum dan biji-bijian. “Jangan yang mengandung cokelat, gula, atau lemak yang tinggi,†ujarnya. Apabila bingung memilih jenis camilan yang tepat selama perjalanan mudik, Wishnu mengimbau agar membawa buah-buahan.Â
Wishnu menjelaskan, sejatinya seseorang tidak butuh camilan jika kebutuhan nutrisi sudah terpenuhi dari makan besar, yakni sarapan, makan siang, dan makan malam. “Kita banyak makan snack disebabkan asupan gizi saat makan besar kurang,†ujarnya. “Makanya butuh ngemil padahal sebetulnya tidak lapar.â€
Selain kudapan selama perjalanan mudik, Wishnu mengingatkan agar pemudik memperhatikan konsumsi cairan. “Jangan lupa minum,†ujarnya. Sebab, seseorang umumnya merasa lemas dan pusing terutama disebabkan kurang cairan, bukan kekurangan kalori. “Tubuh kita punya cadangan energi, tapi tak punya cadangan air. Jadi ketika kekurangan air muncul keluhan haus, lemas, dan pusing.â€
Sumber: Tempo