SUKABUMIUPDATE.com - Zinc atau Seng adalah mineral penting yang berperan dalam lebih dari seratus reaksi enzimatik dalam tubuh, termasuk enzim-enzim yang membentuk RNA arau Ribonucleic Acid serta DNA atau Deoxyribonucleic Acid. Itulah sebabnya mengapa mengkonsumsi makanan tinggi seng sangat penting.
Dokter asal Amerika, Dr Josh Axe mengatakan defisiensi zinc atau kekurangan seng merupakan masalah gizi buruk utama di seluruh dunia. "Dibandingkan dengan orang dewasa, yang paling berisiko mengalami defisiensi seng adalah bayi, anak-anak, remaja, wanita hamil dan menyusui," kata Axe dalam laman pribadinya Draxe.com.
Adapun, kelompok lain yang memiliki risiko defisiensi zinc lebih tinggi yakni vegetarian dan vegan, atlet ketahanan, pecandu alkohol, orang dengan penyakit gastrointestinal, mereka yang terlalu banyak mengkonsumsi suplemen zat besi, dan orang-orang yang memakai obat diuretik.
Efek dari kekurangan seng di antaranya pertumbuhan tubuh yang lambat, nafsu makan menurun, lambatnya proses penyembuhan luka pada kulit sehingga bisa menimbulkan infeksi, cepat lelah, rambut mudah rontok, sulit melihat dalam kondisi gelap, dan berkurangnya produksi hormon pada pria.
Karena itu, Axe melanjutkan, penting bagi mereka untuk mengkonsumsi makanan yang cukup tinggi seng setiap hari. "Atau dalam kasus bayi dapat mendapatkan seng dari ASI," ujarnya.
Menurut Axe, makanan hewani adalah sumber seng yang lebih baik daripada makanan nabati, seperti sayuran, karena ketersediaan hayati seng (fraksi seng yang dipertahankan dan digunakan oleh tubuh) sangat tinggi pada makanan seng seperti daging, telur dan makanan laut.
"Hal ini disebabkan tidak adanya senyawa yang menghambat penyerapan seng pada makanan hewani dan adanya asam amino yang mengandung belerang yang meningkatkan penyerapan seng, seperti sistein dan metionin," kata dia.
Axe menjelaskan, ada laporan yang menunjukkan bahwa orang-orang yang tidak makan daging atau produk hewani, seperti orang-orang yang diet vegetarian atau vegan, membutuhkan seng lebih banyak 50 persen dalam makanan mereka untuk menyerap kebutuhan tubuh.
Namun, efek penghambatan asam fitat pada penyerapan seng dapat diminimalkan dengan metode seperti perendaman, pemanasan, pertumbuhan, fermentasi, dan ragi.
"Penelitian menunjukkan bahwa penyerapan seng dapat ditingkatkan dengan menggunakan roti berbasis ragi, kecambah, dan kacang polong yang diawetkan," ujar Axe.
Sumber: Tempo