SUKABUMIUPDATE.com - Penelitian menyebutkan orang yang banyak mengkonsumsi susu skim cenderung bisa mengembangkan penyakit Parkinson di dalam dirinya. Hal itu terungkap dalam studi yang dilakukan para ahli Amerika Serikat di Universitas Harvard.
Mereka menemukan hubungan yang signifikan antara pengkonsumsi rendah lemak seperti yogurt, susu dan keju, dengan perkembangan kondisi neurologis. Para peniliti menggunakan130 ribu responden. Hasilnya, lebih dari 39 persen yang minum susu skim atau semi skim, dapat mengembangkan Parkinson. Sedangkan pengembangan ini tidak terjadi apabila mengkonsumsi susu full-fat.
Mereka yang meminum susu rendah lemak tiga kali sehari, peluanganya mengembangkan parkinson adalah 34 persen
“Hasil peneltian membuktikan adanya peningkatan resiko Parkinson karena mengkonsumsi produk susu rendah lemak yang banyak,†ujar Katherine Hughes peneliti dari Harvard T.H. Chan School of Public Health di Boston. Ia menambahkan produk susu seperti susu rendah lemak dapat menjadi faktor yang memodifikasi penyakit Parkinson.
Saat ini sekitar 127 ribu orang di Inggris diyakini memiliki Parkinson yang menyebabkan tremor, pergerakan lambat dan kekakuan otot. Hal ini merupakan gejala neurologis progresif yang menghancurkan sel-sel otak yang mengendalikan gerakan. Saat ini tidak ada obat dan cara untuk menghentikan proses pengembangan penyakit ini.
Para ahli menduga semua produk susu memiliki potensi meningkatkan resiko Parkinson. Sebabnya, susu dapat menguranngi perlindungan kadar bahan kimia dalam tubuh.
Meski demikian, para ahli menekankan bahwa hanya sedikit orang yang benar-benar mengembangkan parkinson akibat meminum susu frendah lemak. Pasalnya, dari 77.864 orang yang mengkonsumsi kurang dari satu porsi susu rendah lemak per hari, ditemukan 483 orang atau sekitar 0.6 persen yang mengembangkan penyakit Parkinson. Resiko tersebut meningkat menjadi satu persen karena di antara mereka ada yang mengkonsumsi lebih dari tiga porsi sehari.
“Sangat penting untuk menunjukkan bahwa resiko pengembangan Parkinson masih sangat rendah. Sekitar satu dari 100 orang yang mengkonsumsi banyak susu. Jadi, tidak ada alasan untuk mengubah pola diet berdasarkan penelitian ini,†ujar Claire Bale selaku Kepala Peneltian Parkinson Inggris.
Ia menambahkan di penelitian sebelumnya menyatakan adanya pestisida dalam produk susu yang dapat mempengaruhi Parkinson. Claire mengatakan baru-baru ini ada penelitian yang menunjukkan bakteri yang hidup di usus juga memiliki peran dalam mengembangan Parkinson namun hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut.
Â
Sumber: Tempo