SUKABUMIUPDATE.com - Saat menjalani ibadah puasa, bau mulut alias halitosis sering menimbulkan rasa tidak nyaman dan menghambat pergaulan. Lalu, adakah cara untuk meminimalkan gangguan tersebut? Apakah penggunaan obat kumur cukup untuk mengusir bau mulut?
Dokter spesialis penyakit dalam Miftaurachman menjelaskan, sekitar 85 persen halitosis bersumber dari gangguan pada rongga mulut berupa kerusakan gigi atau penyakit pada gusi. Selebihnya adalah gangguan hidung, rongga sinus di wajah, tenggorokan, kerongkongan, lambung, atau paru-paru.Â
Penyebab lain yang jarang terjadi adalah gagal hati, gagal ginjal, ketoasidosis (kadar gula darah yang sangat tinggi), atau infeksi virus herpes simpleks, dan human papilloma virus. "Halitosis juga bisa dipicu oleh kecemasan dan depresi," ujarnya.
Khusus halitosis saat puasa, Mifta menyebutkan, dipicu oleh ketidakaktifan rongga mulut dari siang hingga sore hari, dan minimnya ekspos mulut terhadap oksigen. "Halitosis ini biasanya memburuk saat menjelang berbuka puasa," kata Mifta.
Menurut dokter di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, ini, intensitas halitosis selama puasa bergantung pada makanan yang dikonsumsi. Beberapa makanan yang biasa memicu halitosis adalah bawang putih, bawang merah, daging, ikan, keju, dan alkohol.
Â
Sumber: Tempo