Kesemutan Usai Mengetik di Laptop Mungkin Neuropati, Apa Itu?

Rabu 29 Maret 2017, 03:12 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Di dalam tubuh kita ada tiga sistem saraf yang memegang peran penting. Yakni, sistem saraf sensorik, motorik, dan otonom.

Apa peran sistem saraf otonom? Konsultan Neurologis dari Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, dr. Manfaluthy Hakim, SpS(K) mengatakan sistem saraf otonom mengatur gerakan-gerakan yang tidak bisa kita kendalikan.

Disebutkan pula bahwa gerakan usus meremas makanan, pernapasan, dan gerakan detak jantung itu contoh peran sistem saraf otonom.

Sistem saraf membuat manusia bergerak dengan leluasa dan merasakan rangsangan dari lingkungan sekitar. Namun, ada kalanya sistem saraf mengalami gangguan. Salah satu gangguan itu adalah neuropati yakni kerusakan sel saraf tepi. "Salah satu gejala awal neuropati adalah kesemutan. Rasa nyeri akibat kesemutan merupakan alarm dari dalam tubuh," katanya dalam acara workshop tentang Neuropati yang dihelat Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia dan MERCK, pekan ini di Jakarta.

“Kesemutan itu peringatan keras bahwa telah terjadi gangguang sistem saraf. Anda diharapkan memperbaikinya. Apa yang kita rasakan mencerminkan apa yang sebenarnya terjadi pada sistem saraf tepi. Dari kesemutan lalu berubah menjadi kram, selanjutnya mati rasa, kaku, kulit menjadi kering mengkilap karena saraf otonom yang mengatur pengeluaran kelenjar keringat dan minyak tidak berfungsi,” ujar Manfaluthy menjelaskan.

Berapa lama sistem saraf yang rusak itu bisa diperbaiki?

Perbaikan sistem saraf, kata Manfaluthy membutuhkan waktu lama. Mengingat, kemampuan regenerasi saraf sangat lambat. Hanya 1 milimeter per hari. Artinya, pengobatan untuk kerusakan sistem saraf tepi tidak bisa seminggu dua minggu.

Hal lain yang patut diingat, neuropati disebabkan oleh banyak faktor. Manfaluthy menyebut setidaknya ada empat penyebab. Pertama, penuaan. Seiring bertambahnya usia, kulit manusia menjadi keriput, rambut beruban. Kekencangan otot mulai kendur. Begitu pula sistem saraf.

“Kedua, diabetes. Dampak komplikasi diabetes yang paling besar adalah terganggunya sistem saraf tepi. Ketiga, kekurangan vitamin B. Keempat, trauma akibat penjepitan saraf. Penjepitan saraf yang paling sering terjadi adalah di pergelangan tangan karena aktivitas mengetik berulang-ulang di komputer, laptop, atau gawai. Itu bisa memicu Neuropati,” Manfaluthy memperingatkan.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tags :
Berita Terkini
Sukabumi Memilih27 November 2024, 13:16 WIB

Saat Puluhan ODGJ di Sukabumi Ikut Coblos Pilkada 2024, Ada yang Gagal Memilih di TPS

Ketua Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Aura Welas Asih, Leni Nuramini, mengatakan ODGJ yang diizinkan mencoblos dalam pilkada 2024 kali ini adalah mereka yang dinyatakan dalam kondisi stabil
67 ODGJ pasien Panti Rehabilitasi Aura Welas Asih, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi menuju TPS pilkada 2024 (Sumber: SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih27 November 2024, 13:15 WIB

Sejarah Pilkada Serentak dari Masa ke Masa, Jejak Perjalanan Demokrasi Daerah

Pilkada serentak adalah sistem pemilihan umum di mana masyarakat Indonesia secara bersamaan memilih kepala daerah di berbagai tingkatan pemerintahan, mulai dari provinsi hingga kabupaten/kota.
Ilustrasi kotak dan bilik suara pilkada (Sumber : su/oksa)
Cek Fakta27 November 2024, 13:10 WIB

Koalisi Cek Fakta Gelar Pemeriksaan Fakta Serentak Terbesar di Indonesia

Koalisi Cek Fakta terdiri dari Aliansi Jurnalis Independen atau AJI, Asosiasi Media Siber Indonesia atau AMSI, dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia atau MAFINDO, bersama 104 media.
Ketua Umum (Ketum) AMSI Pusat, Wahyu Dhyatmika saat memberikan sambutan dalam Konferwil ke-3 AMSI Jawa Timur. (Sumber : Istimewa)
Life27 November 2024, 12:45 WIB

Detoks Digital: Cara Mengurangi Ketergantungan pada Teknologi untuk Kesehatan Mental

Di era digital yang serba cepat ini, teknologi telah menjadi bagian integral dari kehidupan kita. Mulai dari bekerja, berkomunikasi, hingga hiburan, semuanya terasa lebih mudah dengan teknologi.
Detoks Digital Cara Mengurangi Ketergantungan pada Teknologi (Sumber : Freepik)
Sukabumi Memilih27 November 2024, 12:23 WIB

Iyos Somantri Gunakan Hak Pilih Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 di Cibadak

Iyos tiba di TPS sekitar pukul 09.00 WIB bersama istrinya, Tika Rustika. Ia tampil sederhana dengan kemeja putih dan celana hitam, sementara sang istri mengenakan baju cokelat.
Cabup Iyos Somantri bersama istrik gunakan hal pilih pilkada kabupaten sukabumi 2024 di Cibadak (Sumber: su/ibnu)
Sukabumi Memilih27 November 2024, 12:15 WIB

Cabup Sukabumi Asep Japar Salurkan Hak Pilih di TPS 1 Padaasih Cisaat

Calon Bupati Sukabumi, Asep Japar, menunaikan hak pilihnya Pilkada 2024 di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 1 yang berlokasi di SDN Jambelaer, Desa Padaasih, Kecamatan Cisaat, pada Rabu (27/11/2024).
Asep Japar tiba di TPS sekitar pukul 09.47 WIB, didampingi istri, Rina Rosmaniar, dan anaknya, Deski Roja (Sumber: su/ibnu)
Sukabumi27 November 2024, 12:00 WIB

PLN UP3 Sukabumi Siaga Kelistrikan, Pastikan Keandalan Listrik Selama Pilkada 2024

Berkolaborasi dengan KPU dan Bawaslu Sukabumi, PLN UP3 Sukabumi mengambil langkah-langkah preventif dalam mengawal pesta demokrasi Pilkada yang dilaksanakan pada hari ini, Rabu tanggal 27 November 2024.
Manager PLN UP3 Sukabumi, Yuniar Budi Satrio, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiagakan personel dan peralatan pendukung di seluruh wilayah kerja. (Sumber: istimewa)
Science27 November 2024, 12:00 WIB

Cuaca Kabupaten dan Kota Sukabumi (13.00–19.00 WIB): Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan saat siang hari pada 27 November 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan saat siang hari pada 27 November 2024. (Sumber : zoom.earth).
Sukabumi Memilih27 November 2024, 11:46 WIB

Calon Wakil Wali Kota Sukabumi Bobby Maulana Nyoblos Pilkada Bersama Istri dan Ayah

Usai mencoblos, Bobby mengaku lega karena merasa telah pecah telur setelah melewati banyak tahapan dalam pencalonannya itu hingga hari pemungutan suara tiba.
Bobby memberikan hak pilihnya di TPS 4 Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi pada Rabu (27/11/2024). (Sumber: su/awal)
Sukabumi Memilih27 November 2024, 11:34 WIB

Nyoblos, Andri S Hamami Calon Wakil Wali Kota Sukabumi Berharap Ada Perubahan Usai Pilkada

Usai nyoblos, Andri mengaku memiliki kesan yang luar biasa pada pencoblosan Pilkada 2024, dia berharap agar pesta demokrasi berjalan dengan lancar.
Calon Wakil Wali Kota Sukabumi, Andri S Hamami saat mencoblos di bilik suara TPS 1, Kelurahan Gunungparang, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi. Rabu (27/11/2024). (Sumber: su/awal)