Memahami Depresi High Functioning: Gejala dan Cara Mengatasinya

Sukabumiupdate.com
Jumat 25 Apr 2025, 19:00 WIB
Ilustrasi memahami depresi high functioning (Sumber: Freepik/@freepik)

Ilustrasi memahami depresi high functioning (Sumber: Freepik/@freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Depresi merupakan salah satu gangguan kesehatan mental yang paling umum dialami banyak orang. Banyak faktor yang dapat memicu depresi, salah satunya adalah tekanan pekerjaan yang berlebihan. Berdasarkan diagnosis para ahli, terdapat dua jenis depresi yang paling sering ditemui, yaitu depresi mayor dan depresi kronis.

Depresi mayor adalah gangguan yang bersifat akut dengan gejala berat, namun biasanya berlangsung dalam jangka waktu yang relatif singkat, seperti beberapa minggu. Sementara itu, depresi kronis memiliki gejala yang lebih ringan tetapi berlangsung lebih lama, bahkan hingga bertahun-tahun. Salah satu bentuk depresi kronis yang sering ditemui adalah depresi high functioning, yang biasanya terkait dengan tuntutan pekerjaan yang tinggi.

Apa Itu Depresi High Functioning?

Depresi high functioning adalah kondisi di mana seseorang terlihat mampu menjalankan aktivitas sehari-hari secara normal, tetapi sebenarnya mengalami pergulatan emosional yang berat. Penderita sering kali merasa kehilangan makna dan tujuan hidup, sehingga aktivitas sehari-hari terasa seperti rutinitas yang kosong.

Meskipun mereka tampak baik-baik saja di luar, penderita depresi high functioning sering kali merasa terjebak dalam perasaan tidak puas dan tidak bahagia.

Baca Juga: Kenali 10 Tanda Tubuh Sedang Mengalami Stres Berlebihan Sebelum Terlambat

Gejala Depresi High Functioning

Penting untuk mengenali tanda-tanda depresi high functioning agar dapat segera ditangani. Berikut beberapa gejalanya:

1. Sikap Murung dan Suram

Penderita sering kali merasa tidak puas terhadap segala hal baik yang terjadi dalam hidup mereka. Meskipun mendapatkan pencapaian atau menikmati momen bahagia seperti promosi kerja atau berkumpul dengan keluarga, mereka tetap merasa hampa.

2. Mudah Marah

Orang dengan depresi high functioning cenderung lebih mudah marah, bahkan terhadap hal-hal kecil yang biasanya dianggap sepele oleh orang lain. Ketidakpuasan terhadap situasi sering kali memicu reaksi emosional yang berlebihan.

3. Perasaan Ragu Terhadap Diri Sendiri

Rasa ragu dan tidak percaya diri adalah ciri khas lain. Meski terlihat kompeten di mata orang lain, penderita terus meragukan kemampuan mereka sendiri dan merasa tidak cukup baik.

4. Kekhawatiran Berlebihan Tentang Masa Depan

Penderita sering kali merasa cemas tentang masa depan, khawatir bahwa tindakan mereka di masa lalu atau saat ini akan berdampak buruk di kemudian hari.

Baca Juga: 10 Jenis Teh Herbal Bisa Menenangkan Kecemasan dan Stres

Gangguan mental seperti depresi dapat lebih melemahkan daripada gangguan fisik, sehingga penting untuk segera mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya.

Tips Mengatasi Depresi Akibat Pekerjaan

Salah satu penyebab utama depresi adalah tekanan pekerjaan yang berlebihan. Berikut beberapa langkah yang dapat membantu Anda mengatasi depresi akibat pekerjaan:

1. Berlibur

Berlibur adalah cara yang efektif untuk melepaskan diri dari kepenatan akibat pekerjaan. Ambillah cuti beberapa hari untuk mengunjungi tempat yang memberikan ketenangan, seperti pegunungan atau pantai. Saat berlibur, usahakan untuk benar-benar melepaskan pikiran dari urusan pekerjaan agar tubuh dan pikiran dapat benar-benar rileks.

2. Ciptakan Lingkungan Kerja yang Nyaman

Lingkungan kerja yang nyaman dapat membantu mengurangi stres. Anda dapat memulai dengan membangun komunikasi yang baik dengan rekan kerja atau atasan. Lingkungan sosial yang mendukung akan membuat Anda merasa lebih dihargai dan nyaman.

3. Luangkan Waktu untuk Tertawa

Tertawa adalah cara sederhana namun efektif untuk mengurangi stres. Cobalah menyisihkan waktu untuk menonton video lucu atau berinteraksi dengan teman-teman yang dapat membuat Anda tertawa. Tertawa tidak hanya membantu melepaskan ketegangan, tetapi juga meningkatkan suasana hati secara keseluruhan.

Baca Juga: Apakah Boleh Konsumsi Magnesium dan Vitamin C Bersamaan? Simak Manfaat dan Efek Sampingnya

Depresi, khususnya yang terkait dengan pekerjaan, adalah masalah serius yang membutuhkan perhatian. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional jika Anda merasa sulit mengatasinya sendiri. Dengan dukungan yang tepat dan langkah-langkah yang konsisten, Anda dapat menjalani hidup dengan lebih bermakna dan bahagia.

Sumber: betterhealth

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini