SUKABUMIUPDATE.com - Memiliki anak balita bisa menjadi tantangan tersendiri bagi banyak orang tua. Salah satu fase yang cukup menguji kesabaran adalah ketika anak mulai sering merengek. Usia balita merupakan masa di mana anak sedang belajar mengenal emosinya, namun sering kali mereka kesulitan mengekspresikannya dengan cara yang tepat. Inilah yang menyebabkan anak merengek, terutama saat mereka merasa lelah, lapar, kesal, atau tidak nyaman.
Meskipun anak usia tiga tahun ke atas sudah mampu berbicara dengan lebih lancar, kosakata mereka masih sangat terbatas. Hal ini membuat mereka sering menggunakan rengekan untuk menyampaikan kebutuhan atau keinginannya. Lebih dari itu, anak mungkin juga menyadari bahwa rengekan dapat menjadi alat efektif untuk mendapatkan perhatian Anda. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menangani kebiasaan ini dengan bijak.
Berikut adalah beberapa cara efektif mengatasi anak yang sering merengek:
1. Jangan Bereaksi Berlebihan
Ketika anak mulai merengek, usahakan untuk tidak menunjukkan bahwa Anda terganggu atau terpengaruh. Reaksi negatif, seperti memarahi atau mendisiplinkan secara berlebihan, justru dapat memperburuk situasi. Sebaliknya, biarkan anak menyelesaikan rengekannya terlebih dahulu. Setelah anak tenang, carilah waktu yang tepat untuk berbicara dengannya.
Baca Juga: 15 Ide Cemilan Sehat yang Bisa Dinikmati Bersama Keluarga di Rumah
Beritahu anak bahwa merengek bukanlah cara yang efektif untuk mendapatkan perhatian atau keinginannya. Katakan bahwa Anda hanya akan merespons jika anak berbicara dengan nada yang sopan dan jelas. Hal ini membantu anak memahami bahwa rengekan tidak akan membantunya.
2. Ajarkan Cara Berkomunikasi yang Tepat
Terkadang, anak merengek karena mereka tidak tahu cara yang lebih baik untuk menyampaikan kebutuhan atau emosinya. Sebagai orang tua, Anda dapat membantu dengan memberikan contoh. Jelaskan arti rengekan dan kenapa itu bukan perilaku yang baik. Salah satu cara yang efektif adalah merekam suara anak saat merengek, lalu memutarnya kembali untuk anak. Bandingkan dengan rekaman suara anak saat berbicara dengan nada yang baik.
Pastikan anak memahami bahwa tujuan Anda adalah membantu mereka belajar, bukan untuk mempermalukan. Selain itu, ajarkan kata-kata spesifik yang dapat digunakan anak untuk mengungkapkan perasaan atau kebutuhannya tanpa harus merengek. Misalnya, ajarkan mereka untuk mengatakan, “Tolong, aku ingin...” atau “Boleh aku...”.
3. Berikan Penguatan Positif
Ketika anak berhasil meminta sesuatu tanpa merengek, berikan pujian. Anda bisa mengatakan, “Terima kasih sudah berbicara dengan nada yang sopan,” atau “Suaranya merdu sekali saat kamu berbicara seperti itu.” Penguatan positif seperti ini akan mendorong anak untuk mengulangi perilaku baiknya. Selain itu, anak akan merasa dihargai dan lebih termotivasi untuk berkomunikasi dengan cara yang benar.
4. Tetap Konsisten
Konsistensi adalah kunci dalam menghadapi anak yang sering merengek. Jangan mudah menyerah jika upaya Anda tidak langsung membuahkan hasil. Terkadang, perubahan perilaku membutuhkan waktu. Periksa juga sikap Anda sendiri. Apakah Anda sering memberikan respons negatif yang tidak membantu? Jika ya, coba perbaiki cara Anda berkomunikasi dengan anak.
Anak belajar dari pengamatan, dan mereka cenderung meniru apa yang dilakukan oleh orang tua. Jika Anda berbicara dengan nada yang lembut dan sopan, anak Anda kemungkinan besar akan mengikuti.
5. Kenali Pemicu Rengekan
Sering kali, rengekan anak dipicu oleh hal-hal tertentu, seperti kelelahan, rasa lapar, atau ketidaknyamanan. Pastikan kebutuhan dasar anak terpenuhi sebelum memulai aktivitas yang melelahkan. Misalnya, pastikan anak sudah makan dan istirahat cukup sebelum pergi ke luar rumah. Dengan mengenali pemicu ini, Anda dapat mencegah rengekan sebelum terjadi.
6. Berikan Pilihan
Memberikan pilihan kepada anak dapat membantu mengurangi rengekan. Misalnya, jika anak tidak mau makan, Anda bisa memberikan dua opsi: “Kamu mau makan nasi dengan ayam atau nasi dengan telur?” Dengan cara ini, anak merasa memiliki kendali, sehingga mereka lebih mungkin mengikuti arahan Anda tanpa merengek.
Baca Juga: Cara Efektif Menjaga Keseimbangan Hormon dalam Tubuh
7. Ajarkan Kesabaran
Selain mengajarkan cara berbicara yang baik, penting juga untuk mengajarkan anak tentang kesabaran. Jelaskan bahwa tidak semua hal dapat segera diberikan. Anda bisa mengatakan, “Ibu sedang sibuk sekarang, tapi setelah selesai, kita bisa bicara.” Hal ini membantu anak memahami pentingnya menunggu dan menghormati waktu orang lain.
Mengapa Mengatasi Rengekan Penting?
Jika kebiasaan merengek tidak ditangani sejak dini, hal ini bisa terbawa hingga anak tumbuh dewasa. Anak yang sering merengek cenderung memiliki kesulitan dalam hubungan sosial karena perilakunya tidak disukai oleh orang lain.
Dengan membantu anak belajar berkomunikasi secara efektif, Anda tidak hanya mengatasi rengekan, tetapi juga membentuk karakter anak yang lebih mandiri dan percaya diri.
Dengan konsistensi dan kesabaran, kebiasaan merengek dapat diminimalkan. Ingatlah bahwa tugas Anda sebagai orang tua adalah memberikan bimbingan yang tepat agar anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.
Sumber : medicalnewstoday