SUKABUMIUPDATE.com - Malaise adalah istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan kondisi tubuh yang terasa lelah, lemas, tidak nyaman, dan kurang sehat tanpa penyebab yang jelas. Berbeda dengan kelelahan biasa yang biasanya hilang setelah istirahat, malaise dapat berlangsung selama beberapa minggu hingga bertahun-tahun.
Kondisi ini bukanlah penyakit, melainkan gejala dari berbagai penyakit atau gangguan kesehatan tertentu. Malaise dapat muncul secara mendadak atau berkembang secara perlahan, tergantung pada kondisi yang mendasarinya.
Gejala utama malaise meliputi:
- Perasaan lemas atau tidak enak badan.
- Rasa lelah yang tidak membaik meskipun sudah cukup beristirahat.
- Ketidaknyamanan pada tubuh tanpa sebab yang pasti.
Malaise dapat disebabkan oleh berbagai kondisi kesehatan, baik yang bersifat akut (jangka pendek) maupun kronis (jangka panjang).
1. Penyakit Jangka Pendek (Akut)
Penyakit akut yang sering memicu malaise biasanya disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur. Beberapa contoh penyakit akut meliputi:
- Bronkitis
- Pneumonia
- Mononukleosis
- Penyakit Lyme
- Hepatitis
- HIV/AID
2. Penyakit Jangka Panjang (Kronis)
Malaise juga dapat menjadi gejala dari penyakit kronis, seperti:
- Anemia berat
- Gagal jantung kongestif
- Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
- Radang sendi
- Penyakit ginjal atau hati
- Diabetes
- Gangguan mental seperti depresi dan kecemasan
3. Efek Samping Obat-Obatan
Baca Juga: Mengenal Diet Alkali: Apakah Termasuk Diet Sehat dan Efektif?
Beberapa obat-obatan tertentu juga dapat memicu malaise sebagai efek samping. Obat-obatan tersebut meliputi:
- Antikonvulsan
- Beta blocker
- Antihistamin
- Antidepresan
Penanganan Malaise
Jika Anda mengalami malaise yang berlangsung lebih dari 7 hari, terutama disertai gejala lain, segera konsultasikan dengan dokter. Langkah awal yang biasanya dilakukan dokter adalah pemeriksaan fisik dan wawancara medis untuk memahami gejala serta riwayat kesehatan Anda.
Dokter juga mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan tambahan seperti:
- Tes darah untuk mendeteksi infeksi atau gangguan lainnya.
- X-ray untuk mengevaluasi kondisi organ tubuh tertentu.
- Tes pendukung lainnya yang disesuaikan dengan gejala.
Menginformasikan dokter tentang seluruh obat yang sedang dikonsumsi, riwayat penyakit, serta gaya hidup Anda sangat penting untuk memastikan diagnosis yang tepat.
Cara Mencegah dan Mengurangi Malaise
Baca Juga: DPMD Sukabumi Pelajari Pembentukan Kopdes Merah Putih agar Implementasi Berjalan Optimal
Meskipun malaise bukan penyakit, mengelola gaya hidup sehat dapat membantu mencegah dan mengurangi gejalanya. Berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:
- Istirahat yang cukup: Pastikan Anda tidur 7-8 jam setiap malam untuk membantu tubuh pulih.
- Olahraga teratur: Aktivitas fisik ringan hingga sedang dapat meningkatkan energi dan mengurangi rasa lelah.
- Konsumsi makanan sehat: Perbanyak buah, sayur, biji-bijian, dan protein tanpa lemak untuk mendukung kesehatan tubuh.
- Atasi stres: Kelola stres dengan meditasi, yoga, atau aktivitas yang Anda nikmati.
- Hindari alkohol dan kafein berlebihan: Kedua zat ini dapat memperburuk kondisi tubuh dan meningkatkan kelelahan.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera temui dokter jika malaise Anda disertai dengan gejala tambahan seperti:
- Penurunan berat badan yang drastis.
- Demam tinggi.
- Nyeri yang tidak dapat dijelaskan.
- Perubahan pada pola tidur atau nafsu makan.
Sumber: verywellhealth