SUKABUMIUPDATE.com - Pingsan adalah kondisi yang sering membuat orang tua khawatir, terutama jika terjadi pada anak. Untuk memahami dan menangani pingsan dengan baik, penting mengetahui gejala, penyebab, dan langkah penanganan yang sesuai.
Pingsan, atau sinkop dalam istilah medis, adalah hilangnya kesadaran sementara yang biasanya berlangsung kurang dari satu menit. Anak yang pingsan biasanya jatuh jika sedang berdiri atau duduk, dan kesadaran normal akan pulih begitu anak berbaring.
Pingsan jarang terjadi pada anak usia di bawah 10 tahun, namun cukup sering dialami remaja sehat (sekitar 15%). Sebagian besar kasus pingsan pada anak tidak berbahaya, meski tetap ada risiko cedera akibat jatuh tiba-tiba.
Penyebab Pingsan pada Anak
Pingsan pada anak umumnya terbagi menjadi dua jenis: pingsan sederhana dan pingsan serius.
1. Pingsan Sederhana
Penyebab utama adalah berkurangnya aliran darah ke otak, yang dapat dipicu oleh:
1. Berdiri terlalu lama: Pingsan jenis ini sering terjadi saat anak berdiri lama di satu tempat, misalnya saat acara sekolah.
2. Bangun terlalu cepat: Perubahan posisi mendadak, seperti berdiri cepat setelah tidur, bisa memicu pusing hingga pingsan.
3. Stres atau ketakutan: Melihat hal menakutkan seperti darah atau rasa takut berbicara di depan umum.
4. Nyeri mendadak: Rasa sakit akibat luka atau prosedur medis, seperti suntikan, juga bisa menyebabkan pingsan.
2. Pingsan Serius
Meskipun jarang, pingsan juga bisa disebabkan oleh masalah serius seperti:
- Masalah jantung, terutama jika terjadi saat berolahraga.
- Cedera kepala atau pendarahan internal.
- Penurunan gula darah, terutama pada penderita diabetes.
- Keracunan atau penyalahgunaan obat-obatan.
- Kejang.
Baca Juga: Ketahui 12 Ciri-Ciri Kurang Gizi pada Orang Dewasa yang Sering Tak Disadari
Gejala Pingsan pada Anak
Anak biasanya menunjukkan tanda-tanda peringatan sebelum pingsan, seperti:
- Pusing atau kepala terasa ringan.
- Penglihatan kabur atau berkunang-kunang.
- Keringat dingin.
- Mual atau merasa lemas.
Jika gejala ini muncul, segera minta anak untuk duduk atau berbaring untuk mencegah jatuh.
Kapan Harus Memanggil Dokter?
Segera cari bantuan medis jika anak:
- Pingsan lebih dari 2 menit.
- Mengalami pingsan berulang di hari yang sama.
- Terjatuh dan mengalami cedera kepala.
- Mengalami kesulitan bernapas atau pendarahan parah.
- Berusia di bawah 10 tahun dan penyebab pingsan tidak diketahui.
Pertolongan Pertama Saat Anak Pingsan
1. Baringkan Anak: Letakkan anak di tempat yang aman dengan kaki diangkat lebih tinggi dari kepala. Ini membantu mengalirkan darah kembali ke otak.
2. Beri Cairan: Jika anak sudah sadar, berikan segelas air atau jus untuk mencegah dehidrasi dan meningkatkan gula darah.
3. Tenangkan Anak: Jika pingsan disebabkan stres, bantu anak memahami apa yang terjadi dan berikan dukungan emosional.
Baca Juga: Cacingan: Penyebab, Risiko, dan Cara Efektif Mencegahnya
Pencegahan Pingsan pada Anak
1. Kenali Tanda Peringatan: Ajarkan anak untuk segera duduk atau berbaring jika merasa pusing, mual, atau penglihatan kabur.
2. Hindari Berdiri Terlalu Lama: Jika anak harus berdiri lama, minta mereka untuk sesekali menggerakkan kaki untuk menjaga aliran darah.
3. Cukupi Asupan Cairan dan Garam: Pastikan anak minum cukup air setiap hari dan konsumsi makanan bergizi dengan cukup garam untuk menjaga tekanan darah tetap normal.
4. Bangun Secara Perlahan: Setelah berbaring, anak sebaiknya duduk dulu beberapa menit sebelum berdiri.
Sumber: healthychildren