SUKABUMIUPDATE.com - Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan perilaku yang sering dialami oleh anak-anak dan remaja. Kondisi ini ditandai dengan hiperaktivitas, impulsivitas, serta kesulitan untuk memfokuskan perhatian.
Beberapa orang menganggap bahwa bermain video game bisa memperburuk gejala ADHD, sementara yang lain justru melihatnya sebagai alat bantu untuk melatih fokus anak. Apakah anggapan ini benar? Artikel ini akan membahas manfaat serta batasan bermain video game bagi anak dengan ADHD.
Dampak Positif Video Game bagi Anak ADHD
1. Melatih Fokus Anak
Salah satu tantangan terbesar anak ADHD adalah kesulitan untuk mempertahankan perhatian pada satu hal. Namun, saat bermain video game, anak-anak ini sering menunjukkan kemampuan fokus yang lebih baik.
Hal ini disebabkan oleh mekanisme permainan yang menuntut perhatian penuh. Visualisasi cepat di layar dan tantangan untuk merespons secara instan mampu menarik perhatian anak ADHD, sehingga mereka cenderung tidak teralihkan oleh hal lain.
Bermain video game juga dapat meningkatkan kemampuan kognitif karena anak dituntut untuk menyusun strategi, memecahkan masalah, dan mencapai tujuan. Selain itu, keberhasilan dalam permainan dapat meningkatkan rasa percaya diri anak ADHD, yang sering kali merasa tertinggal di berbagai aspek kehidupan lainnya.
Baca Juga: 5 Nutrisi Penting untuk Anak ADHD: Mendukung Fokus dan Perkembangan
2. Meningkatkan Keterampilan Kognitif
Video game tertentu dirancang untuk melatih keterampilan seperti memori, pengambilan keputusan, dan koordinasi tangan-mata. Permainan jenis ini memberikan stimulasi yang dapat membantu anak ADHD mengembangkan keterampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Contohnya, game edukatif atau strategi bisa menjadi sarana pembelajaran yang menyenangkan sekaligus efektif.
Batasan dan Risiko Video Game bagi Anak ADHD
Meskipun ada manfaatnya, bermain video game juga membawa risiko, terutama jika tidak ada pengawasan dan batasan yang jelas.
1. Risiko Kecanduan
Anak ADHD cenderung lebih rentan terhadap kecanduan video game. Hal ini karena mereka merasa permainan tersebut memberikan kepuasan instan yang sulit mereka dapatkan dalam aktivitas lain.
Jika dibiarkan tanpa pengawasan, kecanduan ini dapat mengganggu pola tidur, menghambat kegiatan belajar, dan menurunkan kemampuan bersosialisasi anak. Oleh karena itu, orang tua perlu menetapkan batas waktu bermain.
2. Mengurangi Interaksi Sosial
Terlalu banyak waktu di depan layar dapat mengurangi peluang anak ADHD untuk berinteraksi dengan keluarga atau teman sebaya. Padahal, keterampilan sosial sangat penting untuk membantu mereka mengatasi tantangan dalam kehidupan sehari-hari.
Panduan Durasi Bermain Video Game untuk Anak ADHD
Agar bermain video game tetap memberikan manfaat positif, penting untuk menetapkan durasi yang sesuai dengan usia anak:
- Anak prasekolah: Sangat terbatas, hanya dilakukan dengan pendampingan orang tua.
- Anak SD: 1–1,5 jam per hari, termasuk waktu untuk menonton TV.
- Anak SMP: 1,5–2 jam per hari, termasuk aktivitas layar lainnya seperti menggunakan ponsel.
- Anak SMA: 2–2,5 jam per hari, dengan penyesuaian untuk kebutuhan akademis.
Hindari meletakkan perangkat video game di dalam kamar anak, karena hal ini dapat mempersulit pengawasan. Selain itu, pastikan ada waktu jeda di antara sesi bermain untuk melakukan aktivitas lain yang bermanfaat, seperti belajar atau olahraga ringan.
Dengan pendampingan yang tepat dari orang tua, video game bisa menjadi alat yang membantu anak ADHD mengembangkan potensinya sekaligus meminimalkan dampak negatifnya. Tetaplah konsisten dalam memberikan batasan dan dorong anak untuk menjalani kehidupan yang seimbang.
Sumber: healthline