SUKABUMIUPDATE.com - Mata minus atau rabun jauh (miopi) adalah kondisi ketika mata kesulitan melihat objek yang berada pada jarak jauh dengan jelas. Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, baik anak-anak maupun dewasa, dengan penyebab yang beragam. Dalam artikel ini, Anda akan memahami penyebab, tanda-tanda, serta gejala mata minus yang sering dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa.
Miopi terjadi akibat kelainan pada struktur mata yang membuat cahaya tidak fokus dengan sempurna pada retina. Beberapa faktor penyebabnya antara lain:
1. Faktor Keturunan
Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki mata minus, anak berisiko lebih besar untuk mengalaminya.
2. Kebiasaan Buruk
Membaca atau menulis terlalu dekat, terlalu lama menatap layar gadget, atau sering berada di ruangan gelap memaksa mata bekerja lebih keras.
3. Kurang Asupan Nutrisi
Kekurangan vitamin A dan nutrisi penting lainnya dapat memperburuk kesehatan mata.
4. Cedera Mata
Trauma atau cedera pada mata dapat memicu gangguan penglihatan.
5. Pertambahan Usia
Seiring bertambahnya usia, mata cenderung kehilangan fleksibilitas fokus, meskipun ini lebih sering terkait dengan rabun dekat.
6. Stres Mata
Mata yang sering lelah akibat bekerja terlalu keras tanpa istirahat cukup juga dapat memicu rabun jauh.
Baca Juga: Cacingan: Penyebab, Risiko, dan Cara Efektif Mencegahnya
Tanda-Tanda dan Gejala Mata Minus
Mata minus dapat dikenali dari berbagai tanda, baik yang tampak jelas maupun yang membutuhkan perhatian lebih mendalam. Berikut adalah ciri-ciri umum:
1. Menyipitkan Mata untuk Fokus
Orang dengan mata minus sering menyipitkan mata untuk melihat objek jauh dengan lebih jelas. Ini terjadi karena menyipitkan mata membantu mengurangi cahaya yang masuk, sehingga meningkatkan fokus.
2. Sering Mengedipkan Mata
Penderita rabun jauh sering mengedipkan mata untuk meningkatkan kejernihan penglihatan. Kebiasaan ini biasanya muncul tanpa disadari.
3. Mata Mudah Lelah
Ketegangan mata akibat terus-menerus memaksa fokus pada objek jauh sering menyebabkan mata terasa tegang dan cepat lelah.
4. Mata Merah dan Perih
Ketika mata terlalu sering dipaksa bekerja keras, mata bisa menjadi merah, perih, atau bahkan pedih.
5. Pusing atau Sakit Kepala
Upaya berlebih untuk melihat objek jauh dapat menyebabkan pusing atau sakit kepala, terutama di sekitar dahi dan pelipis.
6. Kesulitan Melihat di Malam Hari
Rabun jauh sering terasa lebih parah di malam hari atau di tempat yang kurang pencahayaan (night myopia).
7. Harus Mendekatkan Objek
Penderita miopi cenderung mendekatkan benda seperti buku atau layar gadget untuk melihat lebih jelas.
Baca Juga: Memahami Stroke pada Anak: Pemulihan dan Rehabilitasi yang Tepat
Gejala Mata Minus pada Anak
Anak-anak sering kali tidak menyadari bahwa mereka mengalami gangguan penglihatan. Oleh karena itu, peran orang tua sangat penting untuk mengamati tanda-tanda berikut:
1. Sering Mengedipkan Mata
Anak yang rabun jauh mungkin mengedipkan mata secara berlebihan saat mencoba fokus pada objek jauh.
2. Duduk Terlalu Dekat dengan Televisi
Jika anak selalu duduk sangat dekat dengan layar TV atau gadget, ini bisa menjadi tanda rabun jauh.
3. Lebih Suka Duduk di Kursi Depan di Kelas
Anak yang rabun jauh sering kesulitan melihat papan tulis dari jarak jauh dan lebih memilih duduk di depan.
4. Sering Menabrak atau Terjatuh
Anak dengan penglihatan kabur sering menabrak benda di sekitarnya karena sulit melihat dengan jelas.
5. Menggosok Mata Berlebihan
Mata yang lelah atau perih akibat rabun jauh sering membuat anak menggosok mata untuk merasa nyaman.
Sumber: healthline