SUKABUMIUPDATE.com - Cacingan adalah penyakit yang dapat menyerang saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Penyakit ini sering terjadi di daerah tropis dengan sanitasi buruk, seperti Indonesia.
Infeksi cacing dapat menyebabkan berbagai gejala, mulai dari mual, muntah, diare, hingga penurunan berat badan. Jika tidak diobati, cacingan dapat memicu komplikasi serius seperti anemia atau kerusakan organ. Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab cacingan dan cara mencegahnya agar kesehatan tetap terjaga.
Cacingan disebabkan oleh berbagai jenis parasit yang menginfeksi tubuh manusia. Berikut adalah beberapa jenis cacing yang paling sering menyebabkan cacingan:
1. Cacing Gelang (Ascaris lumbricoides)
Gelang cacing bisa mencapai panjang hingga 35 cm dan sering ditemukan di tanah yang terkontaminasi telur cacing. Telur cacing ini dapat masuk ke tubuh melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Setelah masuk ke usus, cacing dapat menyebar melalui pembuluh darah ke organ lain, seperti hati, empedu, atau paru-paru.
2. Cacing Pita (Taenia)
Cacing pita memiliki bentuk tubuh pipih seperti pita dan dapat mencapai panjang hingga 9 meter. Infeksi cacing pita biasanya terjadi akibat mengonsumsi daging atau ikan yang kurang matang dan terkontaminasi larva cacing. Selain itu, kontak langsung dengan tanah atau tinja yang mengandung telur cacing pita juga dapat menyebabkan infeksi.
Baca Juga: Mengapa Pria Berlari Lebih Cepat dari Wanita? Ini Penjelasannya
3. Cacing Kremi (Enterobius vermicularis)
Cacing kremi adalah penyebab utama cacingan pada anak-anak. Infeksi terjadi saat seseorang tidak sengaja menelan telur cacing kremi, misalnya melalui tangan yang terkontaminasi. Cacing ini sering menyebabkan gatal pada area anus, terutama di malam hari. Gatal ini terjadi karena cacing dewasa bertelur di sekitar anus, yang dapat menyebar jika digaruk dan kontak dengan orang lain.
4. Cacing Tambang (Cacing tambang)
Cacing tambang masuk ke tubuh manusia melalui kulit, biasanya saat seseorang berjalan tanpa alas kaki di tanah yang terkontaminasi. Cacing ini kemudian masuk ke pembuluh darah dan menuju organ seperti paru-paru atau tenggorokan sebelum akhirnya sampai di usus. Cacing tambang dapat menyebabkan anemia karena menghisap darah di usus.
Gejala Cacingan
Gejala cacingan bervariasi tergantung jenis cacing yang menginfeksi. Namun, gejala umum meliputi:
- Mual dan muntah.
- Penurunan berat badan.
- Tidak nafsu makan.
- Diare.
- Gatal pada area anus (khususnya akibat cacing kremi).
Jika tidak segera diobati, cacingan dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti infeksi organ, anemia, atau penyumbatan pada saluran pencernaan.
Cara Mencegah Cacingan
Pencegahan adalah langkah penting untuk menghindari infeksi cacing. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan:
1. Jaga Kebersihan Diri:
- Cuci tangan dengan sabun sebelum makan, setelah buang air, atau setelah menyentuh tanah.
- Hindari menggigit kuku dan selalu potong kuku secara teratur.
2. Hindari Kontak Langsung dengan Tanah:
- Gunakan alas kaki saat berjalan di luar rumah.
- Gunakan sarung tangan saat menyentuh tanah atau pasir.
3. Kebersihan Rumah Tangga:
- Cuci pakaian dalam, sprei, dan handuk dengan air panas untuk membunuh telur cacing.
- Ganti pakaian dalam dan sprei secara rutin.
4. Konsumsi Makanan Aman:
- Cuci buah dan sayur hingga bersih sebelum dikonsumsi.
- Pastikan daging dan ikan matang hingga matang sempurna.
- Simpan daging mentah dengan cara yang benar untuk mencegah kontaminasi.
Baca Juga: Minimarket di Nyalindung Sukabumi Dibobol Maling, Kerugian Capai Puluhan Juta Rupiah
5. Obat Pencegahan:
Konsumsi obat cacing secara rutin, terutama jika Anda tinggal di daerah dengan risiko tinggi cacingan.
6. Pemeriksaan Kesehatan:
Segera periksakan diri ke dokter jika Anda atau keluarga menunjukkan gejala cacingan. Dokter dapat memberikan obat seperti albendazole, mebendazole, atau praziquantel untuk mengatasi infeksi.
Sumber : Healthline
