SUKABUMIUPDATE.com - Stroke pada anak, atau dikenal sebagai stroke pediatrik, terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, menyebabkan jaringan otak rusak dan sel-sel otak mati. Kondisi ini langka tetapi serius, mempengaruhi sekitar 3 dari 100.000 anak setiap tahunnya. Namun, angka sebenarnya bisa lebih tinggi karena pediatrik stroke sering salah diagnosis.
Stroke pediatrik mencakup dua jenis utama:
1. Stroke Iskemik, disebabkan oleh tersumbatnya pembuluh darah ke otak, seperti gumpalan darah.
2. Stroke Hemoragik, yang terjadi karena pecahnya pembuluh darah di otak.
Faktor Risiko dan Gejala Stroke pada Anak
Anak laki-laki lebih rentan mengalami stroke dibandingkan anak perempuan. Beberapa kondisi yang meningkatkan risiko stroke pediatrik meliputi:
- Kelainan darah, seperti kelainan sel sabit atau trombosis.
- Penyakit jantung bawaan.
- Cedera kepala.
- Infeksi berat atau kanker.
Gejala stroke pada anak sulit dikenali, terutama pada bayi. Gejala yang umum meliputi:
- Kejang.
- Perubahan kondisi mental, seperti mual, muntah, atau sakit kepala parah.
- Kelumpuhan atau kelemahan pada satu sisi tubuh.
- Gangguan bicara atau kesulitan makan.
Pentingnya Rehabilitasi Pasca-Stroke
Baca Juga: Muntaber Tidak Hanya Menyerang Anak-Anak: Waspadai Gejala pada Orang Dewasa
Otak anak yang masih berkembang memberikan peluang besar untuk pemulihan melalui rehabilitasi dini. Terapi yang tepat dapat membantu anak mempertahankan dan memulihkan fungsi otak serta fisiknya.
Beberapa metode rehabilitasi meliputi:
1. Terapi Fisik
Meningkatkan keterampilan motorik kasar, kekuatan, dan keseimbangan.
2. Terapi Okupasi
Melatih keterampilan motorik halus dan kegiatan sehari-hari, seperti makan, mandi, atau berpakaian.
3. Terapi Wicara
Membantu anak berbicara dan menelan dengan normal.
4. Penggunaan Alat Bantu
Seperti belat atau alat penopang lainnya untuk meningkatkan stabilitas sendi dan jarak gerak.
5. Pengobatan
Digunakan untuk mengatasi gejala seperti kejang atau kekakuan otot.
Peran Orang Tua dan Sekolah dalam Pemulihan
Orang tua memiliki peran penting dalam proses rehabilitasi. Selain mendampingi terapi, mereka juga perlu berkoordinasi dengan sekolah agar kebutuhan anak selama masa pemulihan terpenuhi.
Siapa yang Berperan dalam Pemulihan Stroke pada Anak?
Pemulihan stroke pada anak melibatkan berbagai profesional, seperti:
- Dokter Anak, yang mengkoordinasikan perawatan medis.
- Ahli Saraf, yang menangani fungsi otak dan sistem saraf.
- Ahli Gizi, untuk memastikan anak mendapatkan nutrisi yang cukup.
- Terapis Okupasi, membantu anak mengatasi kesulitan dalam aktivitas sehari-hari.
- Orthotist, menyediakan alat bantu seperti belat pergelangan tangan kaki.
- Ahli Hematologi, menangani gangguan aliran darah.
Bisakah Anak Pulih Sepenuhnya?
Baca Juga: Polisi Kantongi Identitas Wanita Sukabumi Terduga Penggelapan Tabungan Lebaran Rp1 M
Pemulihan anak bergantung pada banyak faktor, termasuk jenis stroke, area otak yang terdampak, usia, dan kondisi medis lainnya. Beberapa anak pulih sepenuhnya, sementara yang lain mungkin mengalami efek jangka panjang seperti:
- Kejang.
- Cacat fisik.
- Gangguan bicara.
- kesulitan belajar.
Rehabilitasi yang dilakukan sejak dini sangat penting untuk meningkatkan peluang pemulihan total. Kebutuhan terapi setiap anak berbeda dan dapat dilakukan di rumah sakit, pusat rehabilitasi, atau rumah.
Sumber : Klinik Cleveland