Muntaber Tidak Hanya Menyerang Anak-Anak: Waspadai Gejala pada Orang Dewasa

Sukabumiupdate.com
Selasa 25 Mar 2025, 20:17 WIB
Ilustrasi muntaber bisa menyerang orang dewasa (Sumber: Freepik/@Lifestylememory)

Ilustrasi muntaber bisa menyerang orang dewasa (Sumber: Freepik/@Lifestylememory)

SUKABUMIUPDATE.com - Muntaber, atau gastroenteritis, adalah kondisi yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau parasit yang menyerang saluran pencernaan. Penyakit ini tidak hanya terjadi pada anak-anak, tetapi juga dapat menyerang orang dewasa. Jika tidak ditangani dengan baik, muntaber dapat menyebabkan dehidrasi yang berbahaya bagi tubuh.

Penyebab Muntaber

Muntaber sering kali disebabkan oleh infeksi virus seperti rotavirus dan norovirus. Bakteri seperti Escherichia coli (E.coli) dan Salmonella juga menjadi penyebab utama. Penyakit ini dapat menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi, serta kontak langsung dengan penderita. Kebiasaan buruk seperti malas mencuci tangan atau tidak menjaga kebersihan lingkungan juga meningkatkan risiko penularan.

Siapa yang Rentan Terkena Muntaber?

Muntaber dapat menyerang siapa saja, namun kelompok tertentu lebih rentan mengalaminya, seperti:

1. Anak-anak di bawah usia 5 tahun – Sistem imun mereka masih lemah, sehingga lebih mudah terinfeksi.

2. Lansia – Ketahanan tubuh mereka lebih rendah, sehingga rentan mengalami dehidrasi berat akibat muntaber.

3. Orang dewasa dengan pola hidup kurang bersih – Kebiasaan tidak mencuci tangan atau makan makanan yang tidak higienis meningkatkan risiko terkena muntaber.

Baca Juga: 5 Cara Efektif Mengatasi Muntaber pada Anak di Rumah

Gejala Muntaber

Gejala muntaber bervariasi tergantung tingkat keparahan infeksi. Berikut beberapa tanda yang perlu diperhatikan:

  • Diare berair yang berlangsung terus-menerus.
  • Muntah yang sering, membuat tubuh kehilangan cairan dengan cepat.
  • Penurunan nafsu makan disertai rasa lemas dan dehidrasi.
  • Bibir kering dan kulit yang tampak tidak kencang.
  • Intensitas buang air kecil berkurang, dengan urin berwarna gelap.
  • Mata cekung dan wajah terlihat lebih tirus.

Pada anak-anak, gejala muntaber yang parah dapat meliputi tidak keluarnya air mata saat menangis, jantung berdebar-debar, dan kejang otot.

Penanganan Muntaber

Pengobatan muntaber bertujuan untuk mencegah dehidrasi dan mempercepat pemulihan. Langkah-langkah berikut dapat membantu:

1. Penanganan untuk Bayi

  • Berikan ASI secara teratur. ASI mengandung elektrolit alami yang membantu mencegah dehidrasi.
  • Ganti susu formula yang mengandung laktosa. Kandungan laktosa dapat memperparah diare pada bayi.
  • Berikan cairan oralit. Oralit membantu mengganti cairan dan elektrolit yang hilang.

2. Penanganan untuk Anak-Anak

  • Oralit sangat direkomendasikan. Berikan larutan oralit segera setelah anak mengalami muntaber.
  • Hindari minuman bergula atau air putih biasa. Minuman manis dapat memperparah iritasi saluran cerna, sementara udara putih tidak cukup menggantikan elektrolit yang hilang.
  • Ajarkan kebiasaan mencuci tangan. Ini mencegah penyebaran kuman penyebab penyakit.

Baca Juga: Polisi Kantongi Identitas Wanita Sukabumi Terduga Penggelapan Tabungan Lebaran Rp1 M

3. Penanganan untuk Orang Dewasa

  • Konsumsi cairan elektrolit. Pilih oralit, jus alami, atau sup kaldu untuk menggantikan cairan tubuh.
  • Makan makanan lunak. Hindari makanan pedas, berminyak, atau serat tinggi yang dapat membantu diare.
  • Minum probiotik. Probiotik dapat membantu mengembalikan keseimbangan bakteri baik di usus.

Jika muntaber berlangsung lebih dari dua hari atau disertai demam tinggi dan darah dalam tinja, segera konsultasikan ke dokter. Penanganan medis lebih lanjut, seperti pemberian cairan infus, mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi.

Pencegahan Muntaber

Pencegahan selalu lebih baik daripada mengobati. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan meliputi:

  • Rajin mencuci tangan dengan sabun, terutama sebelum makan dan setelah menggunakan toilet.
  • Hindari makanan dan minuman yang tidak higienis. Pilih makanan yang dimasak dengan matang.
  • Jaga kebersihan lingkungan, termasuk peralatan makan dan dapur.
  • Lakukan vaksinasi rotavirus untuk anak-anak sebagai perlindungan tambahan terhadap infeksi.

Muntaber bukanlah penyakit yang boleh dianggap sepele, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Dengan penanganan yang tepat dan pencegahan melalui kebiasaan hidup bersih, risiko komplikasi akibat muntaber dapat diminimalkan. Jangan ragu untuk segera mencari pertolongan medis jika gejalanya semakin parah.

Sumber : Verywellhealth

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini