SUKABUMIUPDATE.com - Muntaber, atau muntah dan diare, merupakan gangguan kesehatan yang sering terjadi pada anak-anak. Kondisi ini bisa mengakibatkan dehidrasi jika tidak ditangani dengan baik. Gejala muntah biasanya berhenti dalam 1-3 hari, sedangkan diare bisa berlangsung hingga 5-7 hari dan berangsur membaik dalam waktu dua minggu. Artikel ini akan membahas penyebab, gejala, dan langkah perawatan muntaber pada anak.
Muntaber pada anak umumnya disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
1. Infeksi virus atau bakteri, seperti rotavirus.
2. Keracunan makanan, akibat makanan yang tercemar.
3. Alergi makanan, yang memicu gangguan pencernaan.
4. Kebersihan makanan dan lingkungan yang kurang terjaga.
Pada bayi, diare sering lebih serius karena tubuh mereka mudah kehilangan cairan.
Gejala Muntaber pada Anak
Gejala muntaber dapat meliputi:
- Frekuensi buang air besar yang lebih sering, dengan tinja cair.
- Muntah berkali-kali, sering kali disertai perut kembung.
- Dehidrasi, ditandai dengan bibir kering, mata cekung, lesu, dan kulit pucat.
- Penurunan nafsu makan dan kurang responsif terhadap lingkungan.
Baca Juga: Waspadai Gejala Usus Buntu pada Anak dan Cara Penanganannya
Jika anak Anda mengalami gejala ini lebih dari 24 jam, segera konsultasikan dengan dokter.
Langkah-Langkah Mengatasi Muntaber di Rumah
Berikut langkah-langkah efektif yang dapat Anda lakukan untuk menangani muntaber pada anak:
1. Mencegah Dehidrasi
Dehidrasi adalah risiko utama pada muntaber. Berikut caranya:
- Berikan cairan oralit untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang.
- Untuk bayi yang masih menyusu, lanjutkan pemberian ASI atau susu formula seperti biasa.
- Jika anak sudah makan makanan padat, tambahkan sup atau makanan kaya cairan lainnya.
- Hindari minuman bersoda, jus pekat, atau minuman energi karena dapat memperparah diare.
2. Menjaga Pola Makan Anak
Anak-anak yang sudah makan makanan padat dapat tetap diberikan makanan seperti nasi, kentang, atau roti.
- Hindari makanan berminyak, pedas, atau yang sulit dicerna.
- Berikan porsi kecil tetapi sering agar tidak membebani pencernaan.
3. Perawatan Kulit dan Kebersihan
- Gunakan krim pelindung untuk mencegah iritasi akibat diare.
- Bersihkan bagian bawah anak setelah setiap buang air besar untuk mencegah ruam.
- Ajarkan anak mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar dan sebelum makan.
4. Mengelola Lingkungan
- Pastikan alat makan dan botol bayi selalu bersih dan disterilkan.
- Hindari penggunaan barang pribadi bersama, seperti handuk atau sikat gigi.
- Jauhkan anak dari kegiatan berenang selama dua minggu setelah diare berhenti untuk mencegah penularan.
5. Ketika Harus Pergi ke Dokter
Segera bawa anak ke dokter jika:
- Buang air besar cair lebih dari enam kali dalam 24 jam.
- Muntah terus-menerus lebih dari tiga kali dalam 24 jam.
- Terdapat darah pada tinja.
- Anak tampak sangat lemas, tidak responsif, atau menunjukkan tanda dehidrasi parah.
Langkah Pencegahan Muntaber
Baca Juga: Siti Badriah Dibully Warganet Karena Kulit Berubah Saat Hamil Anak Kedua
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Berikut tips untuk mencegah muntaber:
1. Jaga kebersihan makanan dan minuman. Pastikan bahan makanan segar dan dimasak dengan matang.
2. Ajarkan kebiasaan mencuci tangan. Anak-anak harus mencuci tangan sebelum makan dan setelah ke toilet.
3. Hindari makanan yang tidak cocok untuk anak. Berhati-hatilah terhadap makanan yang berisiko menyebabkan alergi.
Muntaber adalah kondisi yang sering dialami anak-anak, tetapi bisa diatasi dengan perawatan yang tepat di rumah. Fokus utama adalah mencegah dehidrasi dengan memberikan cairan rehidrasi dan menjaga asupan makanan yang sesuai. Jika gejala tidak membaik atau anak menunjukkan tanda-tanda memburuk, segera konsultasikan ke dokter. Dengan langkah-langkah yang benar, anak Anda dapat pulih dengan cepat dan kembali beraktivitas normal.
Sumber: WEBMD