SUKABUMIUPDATE.com - Muntaber, atau muntah berak, adalah kondisi yang sering dialami oleh anak-anak, terutama mereka yang berusia di bawah lima tahun. Muntaber terjadi akibat infeksi virus, bakteri, atau parasit yang menyerang saluran pencernaan. Meski biasanya dapat sembuh dalam beberapa hari, muntaber bisa menjadi serius jika tidak ditangani dengan baik.
Muntaber disebabkan oleh infeksi yang menyerang usus dan lambung. Penyebab utamanya meliputi:
1. Virus
Virus seperti rotavirus dan norovirus adalah penyebab umum muntaber pada anak-anak. Infeksi ini dapat menyebar melalui makanan, minuman, atau kontak langsung dengan penderita.
2. Bakteri
Bakteri seperti Escherichia coli (E. coli) dan Salmonella juga dapat memicu muntaber. Kontaminasi pada makanan dan minuman menjadi sumber utama infeksi.
3. Parasit
Parasit seperti Giardia lamblia dan Entamoeba histolytica dapat menyebabkan diare dan muntah, terutama jika kebersihan lingkungan kurang terjaga.
Infeksi dapat terjadi jika anak mengkonsumsi makanan atau minuman yang tercemar, atau melalui kontak langsung dengan penderita muntaber yang tidak menjaga kebersihan tangan.
Gejala muntaber biasanya muncul 1-2 hari setelah terpapar infeksi dan dapat berlangsung selama 4-7 hari. Gejala umum yang sering terjadi meliputi:
Baca Juga: Lee Dong Wook Kembali ke Genre Romantis Komedi dalam 'The Divorce Insurance'
- Mual dan muntah.
- Diare cair atau BAB tidak terkendali.
- Sakit perut dan kram.
- Perut kembung.
- Demam ringan hingga tinggi.
- Tubuh lemas akibat dehidrasi.
Pada kasus yang lebih parah, muntaber dapat menyebabkan BAB berdarah atau dehidrasi berat, yang memerlukan penanganan medis segera.
Cara Penanganan Muntaber
Sebagian besar kasus muntaber dapat diatasi dengan langkah-langkah sederhana di rumah. Berikut adalah beberapa cara penanganan yang dapat dilakukan:
1. Memberikan Waktu Istirahat yang Cukup
Anak yang mengalami muntaber membutuhkan lebih banyak waktu untuk istirahat dibandingkan biasanya. Tidur yang cukup membantu tubuh melawan infeksi dan mempercepat pemulihan.
2. Memastikan Cairan Tubuh Tetap Terpenuhi
Dehidrasi adalah risiko terbesar saat anak mengalami muntaber. Berikan air putih secara berkala, terutama setelah anak muntah atau BAB. Anak yang masih menyusu harus tetap diberikan ASI untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuhnya. Pada anak usia di atas tiga tahun, cairan elektrolit dapat diberikan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang.
3. Memberikan Makanan Lembut
Anak yang muntaber tetap memerlukan asupan makanan agar tubuh tidak lemas. Berikan makanan dalam porsi kecil namun sering. Pilih makanan bertekstur lembut seperti bubur, nasi lembek, sup, atau pisang. Hindari makanan berat dan sulit dicerna hingga gejala muntaber mereda.
Baca Juga: Bahaya Cacingan pada Anak: Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya
4. Tidak Memberikan Obat Diare Tanpa Resep Dokter
Obat diare sebaiknya tidak diberikan kepada anak-anak di bawah usia 12 tahun tanpa rekomendasi dokter. Jika anak mengalami demam atau nyeri, paracetamol dapat diberikan. Perlu dicatat bahwa antibiotik hanya diperlukan jika muntaber disebabkan oleh infeksi bakteri, sehingga konsultasi dokter sangat disarankan sebelum memberikan obat apa pun.
5. Menjaga Kebersihan Lingkungan
Mencegah infeksi adalah langkah terbaik untuk menghindari muntaber. Ajarkan anak mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, setelah buang air besar, atau setelah menyentuh benda kotor. Pastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi bersih dan matang sempurna.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika muntaber berlangsung lebih dari tujuh hari, disertai gejala seperti demam tinggi, BAB berdarah, atau tanda-tanda dehidrasi berat (mata cekung, kulit kering, dan bibir pecah-pecah), segera bawa anak ke dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Pencegahan Muntaber
Pencegahan muntaber dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan meliputi:
- Cuci tangan secara rutin dengan sabun, terutama sebelum makan dan setelah buang air besar.
- Hindari konsumsi makanan atau minuman yang tidak higienis.
- Pastikan anak mendapatkan imunisasi rotavirus untuk melindungi dari infeksi virus penyebab muntaber.
Sumber: aafp.org