SUKABUMIUPDATE.com - Kebiasaan makan anak-anak terbentuk sejak usia dini, sehingga penting bagi orang tua untuk mengenalkan pola makan sehat, termasuk memahami manfaat dan bahaya gula. Makanan manis seperti permen atau cokelat memang digemari anak-anak, namun konsumsi gula secara berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan tubuh, terutama gigi.
Gula adalah "makanan" bagi bakteri yang menyebabkan kerusakan gigi. Membatasi konsumsi gula menjadi salah satu cara penting menjaga kesehatan anak. Berikut adalah langkah praktis yang dapat dilakukan orang tua untuk mengurangi konsumsi gula anak agar terhindar dari masalah kesehatan di masa depan.
Cara Membakar Gula pada Anak
1. Mengetahui Batasan Gula yang Aman
Sebagai orang tua, penting untuk memahami jumlah gula yang dapat dikonsumsi anak. Gula alami dalam buah-buahan atau susu memang lebih sehat dibandingkan gula tambahan, tetapi jumlahnya tetap harus diperluas.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), konsumsi gula tambahan pada anak-anak tidak boleh melebihi 3 sendok teh (sdt) per hari, sementara untuk orang dewasa maksimal 6 sdt. Konsumsi berlebihan bisa meningkatkan risiko obesitas, diabetes, hingga penyakit kardiovaskular di masa depan.
Anak-anak yang memiliki riwayat keluarga diabetes mellitus tipe 1 juga perlu lebih berhati-hati, karena kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan seumur hidup mereka.
Baca Juga: Gerd Anxiety: Bagaimana Pikiran Bisa Mempengaruhi Kesehatan Lambung
2. Pahami Fakta Tentang Jus Buah
Meskipun jus buah dianggap sebagai minuman sehat, kandungan gula alami yang tinggi dalam jus dapat membahayakan gigi jika dikonsumsi terlalu sering. Jus buah mengandung gula dan kalori yang dapat merusak enamel gigi, memicu gigi berlubang, serta mengubah warna gigi menjadi kuning.
Alternatif yang lebih sehat adalah mengonsumsi buah segar secara langsung. Buah segar tidak hanya rendah gula, tetapi juga mengandung serat yang bermanfaat. Selain itu, ajarkan anak untuk lebih banyak minum air putih atau susu sebagai pengganti minuman manis.
3. Hindari Minuman Bersoda
Minuman bersoda mengandung gula yang sangat tinggi. Satu kaleng soda saja dapat memenuhi kebutuhan gula anak selama tiga hari. Kandungan gula dan asam dalam soda juga dapat mengikis enamel gigi, meningkatkan risiko erosi gigi dan gigi berlubang.
Sebagai langkah pencegahan, orang tua harus tegas melarang anak untuk terlalu sering mengonsumsi minuman bersoda. Selain berdampak buruk bagi kesehatan gigi, soda juga bisa menyebabkan obesitas pada anak.
4. Pilih Makanan Ringan dengan Bijak
Makanan ringan seperti permen atau manisan buah sering kali dianggap sebagai camilan sehat, padahal kenyataannya makanan ini memiliki kandungan gula tinggi dan bersifat lengket. Gula yang menempel di gigi menjadi “santapan” bagi bakteri, sehingga mempercepat kerusakan gigi.
Baca Juga: Masjid Buka 24 Jam Selama Mudik Lebaran 2025, Kemenag Imbau Siapkan Takjil untuk Pemudik
Contohnya, kismis yang sering dianggap camilan sehat ternyata dapat menjadi salah satu makanan terburuk bagi gigi. Gula dalam kismis dapat menempel di gigi dalam waktu lama, memicu pertumbuhan bakteri dan kerusakan gigi.
5. Waspadai Karbohidrat Tinggi Gula
Makanan seperti keripik atau kerupuk mungkin terlihat sebagai camilan sederhana, tetapi mengandung karbohidrat yang mengubah tubuh menjadi gula. Partikel keripik yang menempel di gigi bisa menyebabkan penumpukan gula, meningkatkan risiko gigi berlubang.
Untuk itu, pilihlah makanan ringan yang lebih sehat seperti potongan buah segar, kacang panggang, atau yogurt tanpa pemanis.
6. Jadilah contoh yang baik
Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua. Jika Anda ingin anak memiliki pola makan sehat, mulailah dengan memberi contoh. Hindari makanan dan minuman manis secara berlebihan, dan tunjukkan bahwa Anda juga mengutamakan kesehatan gigi dan tubuh.
Selain itu, ajarkan anak untuk rajin menggosok gigi sejak dini. Kebiasaan sehat ini tidak hanya mencegah kerusakan gigi tetapi juga mendukung kesehatan secara keseluruhan.
Membatasi konsumsi gula pada anak adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mencegah risiko penyakit seperti obesitas dan diabetes di masa depan. Dengan memperhatikan asupan gula, memilih makanan ringan yang sehat, serta menjadi teladan bagi anak, orang tua dapat membantu anak-anak membentuk pola makan yang baik dan menjaga kesehatan tubuh mereka.
Perubahan kecil yang konsisten dapat berdampak besar pada kesehatan keluarga. Jadi, mulailah langkah ini sekarang untuk masa depan yang lebih sehat!
Sumber : HealthyChildren.org