SUKABUMIUPDATE.com - Gerd (Gastroesophageal Reflux Disease), atau penyakit refluks asam lambung, adalah kondisi di mana asam dari lambung naik ke kerongkongan, menyebabkan gejala seperti rasa terbakar di dada (heartburn), regurgitasi makanan, dan rasa asam di mulut. Banyak orang yang menderita Gerd merasa gejalanya sangat mengganggu dan sering kali tak terduga. Namun, yang lebih mengejutkan adalah bahwa masalah psikologis, khususnya kecemasan atau anxiety, dapat memperburuk kondisi ini.
Kaitannya antara kecemasan dan Gerd semakin banyak dibahas dalam dunia medis. Sementara penyebab utama Gerd adalah masalah pada katup antara kerongkongan dan lambung, yang disebut lower esophageal sphincter (LES), faktor psikologis seperti kecemasan bisa memperburuk gejalanya.
Apa Itu Gerd?
Sebelum membahas hubungan antara kecemasan dan Gerd, penting untuk memahami apa yang terjadi pada tubuh saat seseorang mengalami Gerd. Pada kondisi ini, katup LES yang berfungsi untuk mencegah asam lambung naik ke kerongkongan, tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, asam lambung seringkali mengalir ke kerongkongan, yang dapat menyebabkan iritasi dan gejala yang mengganggu.
Gejala utama Gerd meliputi:
Heartburn (sensasi terbakar di dada)
Regurgitasi (makanan atau cairan asam naik ke mulut)
Rasa asam di mulut
Kesulitan menelan
Batuk kronis atau suara serak
Namun, gejala tersebut bisa menjadi lebih buruk ketika seseorang mengalami kecemasan.
Baca Juga: Jangan Abaikan, Ini 3 Cara Mengobati dan Mencegah Asam Lambung pada Anak
Bagaimana Kecemasan Dapat Memperburuk Gerd?
Kecemasan dapat memiliki dampak besar pada tubuh secara fisik, dan ini termasuk mempengaruhi sistem pencernaan. Ketika seseorang merasa cemas atau stres, tubuh akan merespons dengan melepaskan hormon-hormon stres seperti adrenalin dan kortisol. Hormon-hormon ini dapat menyebabkan berbagai reaksi fisik yang berpengaruh langsung pada sistem pencernaan, termasuk:
- Meningkatkan Produksi Asam Lambung, Ketika kita stres atau cemas, tubuh memasuki mode "fight or flight" yang meningkatkan produksi asam lambung sebagai respons terhadap ancaman. Meningkatnya produksi asam ini bisa memperburuk gejala Gerd, terutama jika katup LES sudah dalam kondisi yang lemah atau kurang berfungsi dengan baik.
- Memperburuk Fungsi Pencernaan, Kecemasan dapat mengganggu fungsi pencernaan secara keseluruhan. Stres dapat memperlambat proses pencernaan, yang membuat makanan tetap berada lebih lama di perut, sehingga meningkatkan risiko refluks asam. Ketegangan otot yang disebabkan oleh kecemasan juga bisa mempengaruhi otot-otot di sekitar perut dan kerongkongan, memperburuk masalah pada LES.
- Mengubah Pola Makan dan Kebiasaan Tidur, Orang yang merasa cemas sering kali mengubah kebiasaan makan mereka, seperti makan terlalu cepat, mengonsumsi makanan yang merangsang asam lambung (seperti makanan pedas atau berlemak), atau bahkan melewatkan waktu makan. Semua ini bisa meningkatkan frekuensi dan intensitas gejala Gerd. Selain itu, kecemasan juga dapat mengganggu pola tidur, yang berfungsi untuk memperbaiki kesehatan pencernaan, dan tidur yang buruk dapat memperburuk masalah asam lambung.
- Memperburuk Sensitivitas terhadap Gejala Gerd
Kecemasan bisa meningkatkan sensitivitas seseorang terhadap gejala fisik yang mereka rasakan. Sebagai contoh, seseorang yang cemas mungkin lebih merasakan sensasi terbakar di dada atau merasa lebih takut ketika gejala Gerd muncul. Kecemasan ini menciptakan siklus yang terus-menerus memperburuk keadaan: gejala Gerd memicu kecemasan, yang pada gilirannya memperburuk gejala tersebut.
Mengapa Kecemasan Memiliki Dampak Besar pada Kesehatan Lambung?
Pikiran memiliki pengaruh yang besar terhadap kesehatan tubuh kita, dan sistem pencernaan adalah salah satu yang paling rentan terhadap dampak psikologis. Salah satu penjelasan ilmiah di balik hal ini adalah gut-brain axis, atau hubungan antara sistem pencernaan dan otak. Kedua sistem ini saling berkomunikasi secara langsung melalui saraf, hormon, dan neurotransmiter.
Ketika seseorang mengalami kecemasan, sistem saraf yang terlibat dalam respons stres juga memengaruhi fungsi pencernaan. Selain itu, kondisi mental yang buruk dapat merangsang respons inflamasi dalam tubuh yang memengaruhi saluran pencernaan, termasuk esofagus dan lambung.
Gerd Anxiety adalah kenyataan yang sering kali dialami oleh penderita Gerd, di mana kecemasan atau stres dapat memperburuk gejala penyakit asam lambung. Mengetahui hubungan antara pikiran dan tubuh adalah langkah pertama untuk mengelola keduanya dengan lebih baik. Dengan strategi relaksasi, perbaikan pola makan, dan pengelolaan stres yang baik, Anda bisa meminimalkan dampak kecemasan terhadap Gerd dan menjaga kesehatan lambung serta kesehatan mental Anda. Jangan ragu untuk mencari dukungan medis jika gejalanya semakin parah, karena dengan pendekatan yang tepat, kondisi ini bisa dikelola dengan efektif.
Baca Juga: Cara Mengatasi Asam Lambung Saat Berpuasa di Bulan Ramadan, Yuk Perhatikan
Sumber : Mayo Clinic