SUKABUMIUPDATE.com - Muntah pada anak seringkali membuat orang tua panik. Namun, muntah biasanya hanya berlangsung sebentar dan tidak menimbulkan bahaya jika ditangani dengan tepat. Meskipun demikian, jika muntah berlangsung selama beberapa hari dan disertai dengan penurunan kondisi kesehatan anak, sangat penting untuk segera mencari tahu penyebabnya agar bisa diatasi secepat mungkin.
Bagi orang tua yang memiliki anak di bawah usia 12 tahun, memahami masalah kesehatan yang sering terjadi pada anak menjadi sangat penting. Hal ini disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh anak yang belum sepenuhnya matang, sehingga mereka lebih rentan terhadap berbagai penyakit.
Muntah pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari alergi makanan, infeksi bakteri, hingga gangguan kesehatan seperti usus buntu. Berikut adalah beberapa penyebab utama muntah pada anak:
Baca Juga: Bahaya Merokok Saat Hamil Hingga Risiko Pada Mata Anak
1. Alergi Makanan
Alergi makanan adalah penyebab umum muntah pada anak. Banyak orang tua tidak menyadari bahwa anak mereka memiliki alergi terhadap makanan tertentu. Gejalanya meliputi muntah, perubahan warna kulit, rasa gatal, hingga pembengkakan pada wajah atau bagian tubuh lainnya.
Jika anak Anda menunjukkan gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter spesialis anak untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
2. Infeksi Bakteri atau Mikroorganisme
Muntah juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri atau mikroorganisme yang menyerang sistem pencernaan anak, dikenal sebagai gastroenteritis. Gejalanya meliputi muntah, demam, dan diare yang berkepanjangan.
Jika anak Anda mengalami gejala ini, bawalah ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dokter mungkin akan memberikan obat-obatan atau, dalam kasus yang parah, menyarankan rawat inap untuk penanganan yang lebih intensif.
3. Gangguan Apendisitis (Usus Buntu)
Apendisitis atau usus buntu juga dapat menyebabkan muntah pada anak. Gejala usus buntu biasanya melibatkan rasa sakit di perut bagian kanan bawah yang disertai muntah. Jika didiagnosis menderita usus buntu, anak mungkin memerlukan operasi kecil untuk mencegah komplikasi.
Pertolongan Dini pada Anak yang Muntah
Baca Juga: 6 Rekomendasi Wisata Curug di Sukabumi untuk Libur Lebaran 2025, Holiday Time!
Saat anak muntah, Anda dapat melakukan pertolongan pertama untuk mencegah dehidrasi sebelum membawanya ke dokter. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda lakukan:
1. Berikan cairan secara bertahap: Berikan anak air putih atau larutan oralit sedikit demi sedikit setiap 15 menit. Ini membantu menggantikan cairan tubuh yang hilang.
2. Gunakan bahan alami: Anda dapat memberikan teh hangat atau air jahe untuk meredakan mual. Jika anak tidak suka jahe, coba berikan sup kaldu yang hangat.
3. Hindari makanan padat sementara waktu: Setelah muntah berhenti selama 6-10 jam, mulailah dengan memberikan makanan lembut seperti bubur nasi. Jangan memaksakan anak untuk makan makanan padat jika ia masih merasa tidak nyaman.
Hal yang Perlu Diperhatikan
- Jangan sembarangan memberikan obat: Hindari memberikan obat sakit perut atau diare tanpa anjuran dokter. Obat harus diberikan sesuai dengan dosis yang tepat untuk anak.
- Pantau kondisi anak: Jika muntah terus berlanjut atau gejala semakin parah, segera bawa anak ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Sumber: babycentre