Bahaya Merokok Saat Hamil Hingga Risiko Pada Mata Anak

Sukabumiupdate.com
Minggu 23 Mar 2025, 17:47 WIB
Ilustrasi bahaya merokok saat hamil (Sumber: pexels.com/@cottonbro studio)

Ilustrasi bahaya merokok saat hamil (Sumber: pexels.com/@cottonbro studio)

SUKABUMIUPDATE.com - Merokok selama kehamilan telah lama diketahui membawa berbagai risiko serius bagi ibu dan bayi. Salah satu risiko yang baru-baru ini menjadi perhatian adalah kaitannya dengan kelainan mata pada anak, seperti mata juling atau strabismus. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai efek merokok saat hamil terhadap kesehatan anak, termasuk risiko strabismus.

Dampak Merokok pada Masa Kehamilan

Merokok selama kehamilan dapat menyebabkan berbagai komplikasi, baik untuk ibu maupun bayi. Berikut adalah beberapa risiko utama:

1. Komplikasi pada Bayi

  • Berat badan lahir rendah akibat kurangnya nutrisi yang diterima bayi.
  • Solusio plasenta, yaitu kondisi di mana plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum waktunya.
  • Kelahiran prematur, yaitu bayi lahir sebelum usia kehamilan mencapai 40 minggu.

Paparan karbon monoksida dari asap rokok dapat mengurangi oksigen yang diterima bayi dalam kandungan, menyebabkan kerusakan jaringan, termasuk paru-paru dan otak.

2. Komplikasi pada Ibu

  • Resiko tinggi infeksi pernapasan.
  • Kemungkinan pembekuan darah, serangan jantung, dan stroke meningkat.
  • Merokok juga merupakan penyebab utama kanker paru-paru.

Baca Juga: Memahami 4 Jenis Teori Kecerdasan dalam Psikologi

Risiko Jangka Panjang

Setelah bayi lahir, paparan asap rokok tetap menjadi ancaman serius bagi kesehatannya, terutama bagi bayi di bawah usia 2 tahun. Berikut adalah risiko yang mungkin terjadi:

  • Sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).
  • Infeksi pernapasan kronis seperti asma, bronkitis, dan pneumonia.
  • Infeksi telinga yang sering terjadi pada anak-anak yang terpapar asap rokok pasif.

Selain itu, paparan jangka panjang terhadap asap rokok meningkatkan risiko gangguan kesehatan lain, termasuk masalah penglihatan seperti strabismus.

Apakah Merokok Saat Hamil Memicu Mata Juling (Strabismus)?

Strabismus, atau dikenal sebagai mata juling, adalah kondisi di mana posisi bola mata tidak sejajar sehingga kedua mata tidak fokus pada satu objek yang sama. Jika tidak diobati, strabismus dapat menyebabkan:

Baca Juga: Link Streaming CCTV Pantauan Lalu Lintas 9 Titik Jalur Mudik dan Wisata Sukabumi

  • Ambliopia (penurunan penglihatan).
  • Kehilangan penglihatan permanen.

Strabismus sering muncul pada masa kanak-kanak, baik di bawah usia 6 bulan maupun setelahnya, dengan berbagai faktor risiko seperti:

  • Riwayat keluarga strabismus.
  • Kelainan genetik (seperti sindrom Down).
  • Paparan zat berbahaya selama kehamilan, termasuk rokok dan alkohol.
  • Kelahiran prematur atau cacat lahir pada mata.

Penelitian menunjukkan bahwa merokok selama kehamilan secara signifikan meningkatkan risiko anak mengalami strabismus. Berikut adalah beberapa fakta berdasarkan studi yang relevan:

1. Peningkatan Risiko Strabismus

Ibu yang merokok selama kehamilan memiliki risiko 46% lebih tinggi melahirkan anak dengan strabismus dibandingkan ibu yang tidak merokok.

Merokok sekitar 10 batang per hari selama kehamilan dapat meningkatkan risiko strabismus hingga 79%.

2. Efek Dosis pada Bayi

Risiko strabismus pada anak tampaknya meningkat seiring dengan jumlah rokok yang dihisap ibu selama kehamilan.

Merokok dianggap sebagai faktor risiko independen yang mempengaruhi perkembangan saraf janin dan menyebabkan gangguan penglihatan pada masa kanak-kanak.

3. Gangguan Lain yang Berkaitan

Selain strabismus, paparan asap rokok selama kehamilan juga dikaitkan dengan kesalahan refraksi (seperti rabun jauh) dan patologi retina pada anak usia dini.

Mengapa Merokok Selama Kehamilan Berbahaya bagi Mata Anak?

Asap rokok mengandung berbagai zat kimia berbahaya, termasuk nikotin dan karbon monoksida, yang dapat mengganggu aliran oksigen dan nutrisi ke janin. Zat-zat ini mempengaruhi perkembangan sistem saraf dan otot mata, yang kemudian berkontribusi pada ketidakseimbangan atau gangguan fungsi mata.

Selain itu, efek teratogenik dari zat berbahaya dalam rokok dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang bertahan hingga masa kanak-kanak, mempengaruhi fungsi visual anak.

Merokok selama kehamilan tidak hanya meningkatkan risiko komplikasi kelahiran tetapi juga berdampak serius pada perkembangan kesehatan anak, termasuk risiko strabismus atau mata juling. Penelitian telah menunjukkan hubungan yang jelas antara paparan asap rokok prenatal dan gangguan visual pada masa kanak-kanak.

Oleh karena itu, langkah terbaik adalah berhenti merokok sebelum atau selama kehamilan. Jika Anda merasa kesulitan untuk berhenti, carilah bantuan profesional untuk melindungi kesehatan Anda dan bayi Anda. Dengan menghindari rokok, Anda tidak hanya meningkatkan peluang melahirkan bayi yang sehat tetapi juga memberikan fondasi kesehatan yang lebih baik untuk masa depannya.

Sumber: webmd

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini