9 Jenis Alergi pada Anak yang Harus Dipahami Orang Tua

Sukabumiupdate.com
Sabtu 15 Mar 2025, 12:06 WIB
Ilustrasi anak-anak mengalami alergi (Sumber: Freepik/@freepik)

Ilustrasi anak-anak mengalami alergi (Sumber: Freepik/@freepik)

SUKABUMIUPDATE.con - Alergi adalah salah satu kondisi kesehatan yang sering terjadi pada anak-anak. Sistem imun anak yang belum sepenuhnya berkembang membuat mereka lebih rentan terhadap berbagai jenis alergi dibandingkan orang dewasa. Alergi dapat disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari makanan, obat-obatan, hingga bahan kimia.

Apa Itu Alergi?

Dalam istilah medis, alergi adalah respons berlebihan dari sistem kekebalan tubuh terhadap zat tertentu yang dianggap berbahaya, padahal sebenarnya tidak. Zat pemicu alergi ini disebut alergen.

Alergi berasal dari kata Yunani “allos,” yang berarti berbeda, dan “argon,” yang berarti reaksi. Kondisi ini dapat menimbulkan gejala mulai dari ringan hingga berat, tergantung pada sensitivitas tubuh terhadap alergen.

Pada anak-anak, alergi sering kali terjadi karena sistem imun mereka belum cukup kuat untuk melawan zat tertentu, seperti debu, makanan, atau bahan kimia.

Baca Juga: 4 Tips Efektif Mengatasi Anak yang Sering Merengek

Jenis Alergi pada Anak

Berikut adalah berbagai jenis alergi yang umum terjadi pada anak:

1. Alergi Debu

Debu merupakan salah satu pemicu alergi paling umum pada anak-anak. Debu mengandung berbagai partikel seperti bakteri, virus, dan tungau yang dapat memicu reaksi alergi.

Gejala debu alergi meliputi bersin, hidung gatal, mata berair, dan bahkan sesak napas. Untuk mencegahnya, pastikan rumah tetap bersih, terutama area yang mudah terkena debu seperti karpet, kasur, dan sofa.

2. Alergi Makanan

Beberapa makanan dapat memicu alergi pada anak, seperti susu, kacang-kacangan, gandum, telur, ikan, dan makanan laut. Alergi makanan sering kali menyebabkan gejala seperti gatal-gatal, muntah, diare, sesak napas, atau bahkan reaksi anafilaksis yang berbahaya.

Jika anak menunjukkan gejala alergi setelah mengonsumsi makanan tertentu, segera konsultasikan dengan dokter untuk memastikan diagnosis dan mendapatkan penanganan yang tepat.

3. Alergi Hewan

Paparan bulu hewan, seperti kucing atau anjing, dapat memicu alergi pada anak. Gejalanya meliputi kulit gatal, hidung tersumbat, mata berair, atau bahkan asma.

Untuk mengatasi alergi ini, pastikan hewan peliharaan tetap bersih, hindari membiarkan mereka masuk ke kamar tidur anak, dan rajin membersihkan rumah.

Baca Juga: Nakes Tempuh Medan Sulit untuk Layani Pengungsi Longsor dan Banjir di Langkapjaya Sukabumi

4. Alergi Musim

Alergi ini dipicu oleh perubahan musim, misalnya saat musim dingin atau musim semi. Anak yang mengalami alergi musim biasanya menunjukkan gejala seperti bersin, hidung tersumbat, atau mata gatal.

Untuk mencegahnya, pastikan anak tetap hangat selama musim dingin dan hindari terlalu banyak paparan serbuk sari saat musim semi.

5. Alergi Gigitan Serangga

Beberapa anak memiliki sensitivitas tinggi terhadap gigitan serangga, seperti lebah atau nyamuk. Gejalanya meliputi pembengkakan, kemerahan, atau bahkan reaksi anafilaksis yang berbahaya.

Jika anak mengalami gejala berat setelah keracunan serangga, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis.

6. Rinitis Alergi

Alergi rhinitis atau hay Fever adalah alergi yang menyerang saluran pernapasan atas. Gejalanya meliputi hidung meler, gatal, bersin, mata berair, dan sesak napas.

Kondisi ini sering kali dipicu oleh debu, serbuk sari, atau bulu hewan. Pastikan rumah bebas dari alergen untuk mengurangi risiko alergi rhinitis pada anak.

7. Obat Alergi

Beberapa obat, seperti antibiotik atau obat anti nyeri, dapat memicu reaksi alergi pada anak. Gejalanya bisa berupa ruam kulit, gatal, atau bahkan kesulitan bernapas.

Sebelum memberikan obat kepada anak, konsultasikan dengan dokter untuk memastikan tidak ada riwayat alergi terhadap obat tersebut.

8. Dermatitis Atopik (Eksim)

Dermatitis atopik adalah alergi kulit yang menyebabkan kulit kering, merah, gatal, dan mengelupas. Alergi ini sering kali dipicu oleh bahan kimia dalam deterjen, sabun, atau pakaian.

Gunakan produk yang ramah untuk kulit sensitif dan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan kulit yang tepat.

9. Alergi Bahan Kimia

Beberapa bahan kimia dalam produk rumah tangga, seperti deterjen, parfum, atau pembersih, dapat memicu alergi pada anak. Gejalanya meliputi ruam kulit, iritasi, atau bahkan masalah pernapasan.

Pastikan untuk menggunakan produk rumah tangga yang aman dan bebas dari bahan kimia keras jika anak memiliki riwayat alergi.

Sumber: webmd

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini