Mengatasi Anak Muntah: Penyebab dan Penanganannya

Sukabumiupdate.com
Jumat 14 Mar 2025, 13:58 WIB
Ilustrasi seorang anak muntah karena sedang sakit (Sumber: Freepik/@raja stocking)

Ilustrasi seorang anak muntah karena sedang sakit (Sumber: Freepik/@raja stocking)

SUKABUMIUPDATE.com - Muntah pada anak adalah masalah umum yang sering membuat orang tua khawatir. Namun, muntah sesekali dianggap wajar, terutama jika tidak terjadi terus-menerus. Penting bagi orang tua untuk memahami penyebab muntah agar dapat memberikan penanganan yang tepat.

Mengapa Anak Muntah?

Muntah terjadi ketika makanan atau cairan yang sudah masuk ke lambung dikeluarkan kembali. Pada bayi, muntah sering disebut gumoh, yang umumnya disebabkan oleh keluarnya udara terjebak di lambung. Sedangkan pada anak yang lebih besar, muntah bisa dipicu oleh aktivitas fisik yang berlebihan, seperti berlari atau melompat.

Berikut beberapa penyebab umum muntah pada anak:

1. Gastroenteritis (Flu Perut)

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi mikroorganisme di saluran pencernaan. Gejala utamanya meliputi muntah, demam, nyeri perut, dan diare. Flu perut adalah salah satu penyebab muntah yang paling sering ditemukan pada anak-anak.

Baca Juga: Karies Gigi pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

2. Infeksi atau Penyakit Tertentu

Infeksi seperti radang telinga atau saluran kemih dapat memicu muntah. Selain itu, penyakit seperti radang usus buntu, pneumonia, atau meningitis juga sering menyebabkan anak muntah. Misalnya, radang usus buntu sering disertai nyeri perut yang parah.

3. Alergi Makanan

Makanan tertentu dapat memicu alergi pada anak, menyebabkan muntah, nyeri perut, hingga ruam kulit. Gejala tambahan bisa berupa pembengkakan pada wajah, lidah, atau bibir.

4. Keracunan Makanan

Makanan yang terkontaminasi bakteri atau sudah tidak layak konsumsi dapat menjadi penyebab muntah. Anak juga mungkin mengalami demam dan diare akibat keracunan makanan.

5. Stres atau Kecemasan

Faktor psikologis, seperti stres atau ketakutan, juga dapat memicu muntah pada anak. Contohnya, anak mungkin muntah saat menghadapi hari pertama sekolah atau situasi baru yang membuatnya gugup.

Langkah-Langkah Penanganan Muntah pada Anak

Baca Juga: 10 Adab Berdoa di Bulan Ramadan Agar Hajat Cepat Terkabul

Ketika anak muntah, penting untuk bertindak cepat guna mencegah dehidrasi dan kelemahan. Berikut beberapa langkah awal yang bisa dilakukan:

1. Berikan Cairan Secukupnya

Pastikan anak mendapatkan cukup cairan. Berikan air putih atau larutan oralit untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang. Anda juga bisa mencoba memberikan air madu, sup kaldu, teh, atau jahe hangat dalam jumlah kecil setiap 15 menit.

2. Pantau Kondisi Anak

Jika muntah terus berlanjut hingga lebih dari 6 jam atau terdapat tanda-tanda bahaya seperti darah dalam muntah, segera bawa anak ke dokter.

3. Hindari Makanan Berat

Setelah muntah berhenti, hindari memberikan makanan berminyak atau berlemak. Mulailah dengan makanan ringan seperti nasi, roti, atau buah-buahan.

Tanda-Tanda Bahaya yang Harus Diwaspadai

Ada beberapa kondisi yang memerlukan perhatian medis segera, di antaranya:

  • Muntah berdarah, terutama jika darah berwarna kehitaman.
  • Nyeri perut parah di sisi kanan, yang dapat menjadi tanda usus buntu atau hepatitis.
  • Gejala tambahan seperti demam tinggi atau tubuh menguning.

Muntah pada anak memang sering membuat cemas, tetapi dengan penanganan yang tepat, kondisi ini biasanya dapat diatasi. Pastikan anak tetap terhidrasi, hindari makanan yang memicu mual, dan segera konsultasikan ke dokter jika terdapat gejala serius. Tetap tenang dan berikan perhatian ekstra agar si kecil merasa nyaman dan cepat pulih.

Sumber: clevelandclinic

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini