Kolesterol Tinggi pada Anak: Penyebab, Bahaya, dan Cara Mengatasinya

Sukabumiupdate.com
Jumat 14 Mar 2025, 07:14 WIB
Ilustrasi seorang anak memiliki kadar kolesterol tinggi (Sumber: pexels.com/@Tima Miroschnichenko)

Ilustrasi seorang anak memiliki kadar kolesterol tinggi (Sumber: pexels.com/@Tima Miroschnichenko)

SUKABUMIUPDATE.com - Kolesterol tinggi sering dianggap sebagai masalah kesehatan orang dewasa. Namun, fakta menunjukkan bahwa 1 dari 5 anak dan remaja memiliki kadar kolesterol yang tinggi. Kondisi ini dapat memicu berbagai risiko kesehatan serius di masa depan, seperti penyakit jantung dan stroke. Apa saja penyebab kolesterol tinggi pada anak, dan bagaimana cara menanganinya? Simak penjelasan berikut ini.

Kapan Anak Dikatakan Memiliki Kolesterol Tinggi?

Kolesterol pada anak diukur berdasarkan kadar lipid dalam darah. Menurut National Institute of Health (NIH), berikut adalah panduan kadar kolesterol normal untuk anak-anak:

  • Kolesterol total: kurang dari 200 mg/dL
  • Kolesterol LDL (jahat): kurang dari 130 mg/dL
  • Kolesterol HDL (baik): lebih dari 40 mg/dL
  • Trigliserida
  • Anak usia <10 tahun: kurang dari 100 mg/dL
  • Anak usia 10-19 tahun: kurang dari 130 mg/dL
  • Jika kadar kolesterol melebihi angka tersebut, anak dikategorikan mengalami kolesterol tinggi. Segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Bahaya Kolesterol Tinggi pada Anak

Baca Juga: Jangan Abaikan, Ini 3 Cara Mengobati dan Mencegah Asam Lambung pada Anak

Kolesterol tinggi dapat menyebabkan lemak menumpuk di dinding pembuluh darah, menghambat aliran darah ke organ penting seperti jantung dan otak. Jika dibiarkan, kondisi ini berisiko menyebabkan hipertensi, penyakit jantung koroner, dan stroke saat anak tumbuh dewasa.

Penyebab Kolesterol Tinggi pada Anak

Terdapat tiga penyebab kolesterol tinggi pada anak, yaitu:

1. Faktor Keturunan

Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki kolesterol tinggi, anak memiliki risiko lebih besar untuk mengalami kondisi yang sama. Faktor genetik ini dikenal sebagai hiperkolesterolemia familial.

2. Pola Makan Tidak Sehat

Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, seperti gorengan, makanan cepat saji, daging berlemak, keju, dan jeroan, dapat meningkatkan kadar kolesterol. Jenis makanan ini mengandung lemak dan kolesterol dalam jumlah besar yang berbahaya jika dikonsumsi berlebihan.

3. Obesitas

Anak-anak dengan obesitas lebih rentan mengalami resistensi insulin, yaitu kondisi di mana tubuh sulit menggunakan glukosa secara efisien. Hal ini mempengaruhi metabolisme kolesterol dan menyebabkan kadar kolesterol darah meningkat.

Kapan Anak Perlu Pemeriksaan Kolesterol?

National Heart, Lung, and Blood Institute merekomendasikan pemeriksaan kolesterol minimal satu kali pada anak usia 9-11 tahun dan diulangi pada usia 17-21 tahun. Namun, anak-anak berusia 2 tahun ke atas perlu segera menjalani pemeriksaan jika:

  • Orang tua memiliki kolesterol total lebih dari 240 mg/dL.
  • Ada riwayat penyakit jantung di keluarga sebelum usia 55 tahun (pria) atau 65 tahun (wanita).
  • Anak mengalami obesitas, diabetes, atau hipertensi.
  • Anak memiliki penyakit tertentu, seperti gangguan ginjal atau Kawasaki.

Cara Mengatasi Kolesterol Tinggi pada Anak

Baca Juga: Disnakertrans Sukabumi Minta Calon Pekerja Migran Manfaatkan Aplikasi SIAPkerja

Jika anak didiagnosa memiliki kadar LDL lebih dari 130 mg/dL, langkah-langkah berikut dapat membantu menurunkan kadar kolesterolnya:

1. Pola Makan Sehat

Batasi konsumsi makanan tinggi lemak, seperti makanan cepat saji, gorengan, dan jeroan. Sebagai gantinya, berikan makanan sehat seperti:

  • Sayuran dan buah-buahan
  • Ikan, terutama yang kaya omega-3
  • Kacang-kacangan
  • Produk susu rendah lemak

2. Batasi Konsumsi Gula

Kurangi makanan dan minuman manis yang dapat mempengaruhi kadar lipid darah.

3. Perbanyak Aktivitas Fisik

Dorong anak untuk aktif bergerak setidaknya 60 menit setiap hari. Olahraga seperti bersepeda, berenang, atau bermain bola dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dan mengontrol berat badan.

4. Kontrol Berat Badan

Pastikan anak memiliki berat badan ideal sesuai usianya. Obesitas dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi dan berbagai masalah kesehatan lainnya.

5. Konsultasi dengan Dokter

Lakukan evaluasi rutin setelah 6 bulan menerapkan pola hidup sehat. Jika kadar kolesterol tidak menunjukkan penurunan, dokter mungkin akan meresepkan obat kolesterol, terutama untuk anak usia 10 tahun ke atas dengan kadar LDL lebih dari 190 mg/dL.

Sumber: everydayhealth

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini