SUKABUMIUPDATE.com - Menjaga kesehatan gigi bukan hanya tugas orang dewasa, tetapi juga harus diajarkan sejak anak-anak. Kebiasaan ini penting agar gigi anak tetap sehat dan kuat hingga dewasa. Salah satu masalah umum pada gigi anak adalah karang gigi, yang jika tidak ditangani bisa menyebabkan ketidaknyamanan hingga kerusakan serius.
Apa Itu Karang Gigi dan Mengapa Anak Rentan Mengalaminya?
Karang gigi, atau kalkulus, adalah plak keras yang terbentuk dari sisa makanan dan bakteri yang menempel di permukaan gigi hingga di bawah garis gusi. Masalah ini bisa dialami siapa saja, termasuk anak-anak.
Menurut American Dental Hygienists Association, sekitar 74% remaja berusia 13–18 tahun memiliki karang gigi. Prevalensi ini meningkat hingga 90% saat anak memasuki usia dewasa. Salah satu penyebab utamanya adalah kebiasaan anak yang suka mengonsumsi makanan manis, seperti permen, cokelat, dan es krim.
Makanan manis tersebut menjadi makanan favorit bakteri. Ketika tidak dibersihkan dengan benar, bakteri akan mengubah gula menjadi asam yang perlahan mengikis lapisan gigi. Plak yang menumpuk lama-kelamaan mengeras menjadi karang gigi, memicu radang gusi hingga kerusakan gigi.
Baca Juga: 7 Tips Jitu Merawat Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan
Apakah Scaling Gigi Aman untuk Anak?
Scaling gigi adalah prosedur pembersihan karang gigi yang biasa dilakukan oleh dokter gigi. Prosedur ini aman untuk semua usia, termasuk anak-anak, selama anak sudah memiliki gigi dan ada karang gigi yang perlu dibersihkan.
Proses scaling pada anak serupa dengan orang dewasa. Dokter menggunakan alat scaler untuk membersihkan timbunan plak hingga bagian terdalam gigi dan di bawah garis gusi. Namun, pembersihan ini sebaiknya dilakukan setelah mendapat persetujuan dokter gigi anak dan dengan penjelasan yang mudah dipahami oleh si kecil agar tidak takut.
Cara Mencegah Karang Gigi pada Anak
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan orangtua untuk mencegah karang gigi pada anak:
1. Biasakan Menyikat Gigi Secara Rutin
Ajarkan anak menyikat gigi sejak gigi pertama muncul. American Dental Association merekomendasikan menyikat gigi minimal dua kali sehari selama dua menit, yaitu pagi setelah makan dan malam sebelum tidur.
Gunakan pasta gigi berfluoride yang sesuai usia anak. Untuk anak di bawah 6 tahun, gunakan pasta gigi dengan fluoride rendah dan oleskan sebesar kacang polong. Setelah usia 6 tahun, anak bisa memakai pasta gigi yang sama dengan orang dewasa.
2. Perhatikan Pola Makan Anak
Batasi konsumsi makanan manis yang dapat memicu bakteri pembentuk karang gigi. Sebagai gantinya, berikan camilan sehat seperti buah-buahan atau biskuit rendah gula. Setelah makan, biasakan anak menyikat gigi untuk menjaga kebersihan mulutnya.
Baca Juga: Kadinkes Sukabumi Agus Sanusi Hadiri Muscab IBI ke-VII, Soroti Peran Bidan Sukseskan SDGs
3. Rutin Periksa ke Dokter Gigi
Pemeriksaan gigi sebaiknya dimulai sejak anak memiliki gigi pertama atau sebelum usia 1 tahun. Setelah itu, jadwalkan kunjungan ke dokter gigi setiap enam bulan sekali. Kebiasaan ini membuat anak lebih terbiasa dengan dokter gigi sehingga tidak takut jika membutuhkan perawatan tertentu.
Sumber: dentalhealthcenter.com