SUKABUMIUPDATE.com - Puasa Ramadan adalah ibadah yang diwajibkan bagi umat Muslim di seluruh dunia. Namun, sering kali ada kebiasaan melewatkan sahur (makan sebelum fajar) karena berbagai alasan, seperti malas, waktu yang terbatas, atau kurangnya pengetahuan tentang pentingnya sahur. Padahal, sahur memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan tubuh selama berpuasa. Puasa tanpa sahur bisa menimbulkan berbagai dampak negatif bagi tubuh. Artikel ini akan membahas tentang bahaya puasa tanpa sahur dan dampak kesehatan yang perlu diketahui.
1. Menurunnya Energi dan Kelelahan
Salah satu dampak utama dari puasa tanpa sahur adalah penurunan energi yang drastis sepanjang hari. Sahur berfungsi untuk memberikan tubuh asupan energi yang diperlukan selama berpuasa. Tanpa sahur, tubuh tidak mendapatkan suplai makanan yang cukup untuk bertahan hingga berbuka puasa, yang bisa menyebabkan kelelahan, lemas, dan kurangnya konsentrasi.
Menurut dr. Wafa Ali, seorang dokter gizi dari Health Hub Singapore, sahur menyediakan karbohidrat kompleks yang dicerna perlahan-lahan oleh tubuh, yang membantu menjaga kestabilan kadar gula darah sepanjang hari. Tanpa sahur, tubuh akan mengalami penurunan kadar gula darah, yang dapat menyebabkan rasa lelah, pusing, atau bahkan pingsan.
Baca Juga: Doa Puasa Ramadan Hari ke-8: Perkuat Keimanan dan Raih Keberkahan di Bulan Suci
2. Peningkatan Risiko Dehidrasi
Puasa tanpa sahur juga meningkatkan risiko dehidrasi, karena tubuh tidak mendapatkan cairan yang cukup untuk bertahan sepanjang hari. Dehidrasi dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala, mulut kering, dan bahkan penurunan fungsi ginjal jika dibiarkan terus-menerus.
Dr. Fahad Alghamdi, seorang ahli gizi dari King Saud University, menjelaskan bahwa sahur memberikan kesempatan bagi tubuh untuk menyerap air dengan perlahan, yang dapat mengurangi risiko dehidrasi. Mengonsumsi air dan makanan yang kaya akan air, seperti buah-buahan dan sayuran, saat sahur sangat membantu tubuh tetap terhidrasi selama berpuasa.
3. Gangguan Pencernaan dan Sakit Perut
Salah satu dampak negatif lain dari tidak sahur adalah gangguan pencernaan. Puasa tanpa sahur bisa menyebabkan perut kosong dalam waktu yang lama, yang akhirnya dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti asam lambung naik, sakit perut, atau gastritis. Makan sahur dengan makanan yang seimbang dan bergizi membantu menenangkan sistem pencernaan dan menghindari iritasi lambung.
Studi yang diterbitkan oleh Journal of Clinical Gastroenterology menunjukkan bahwa melewatkan sahur meningkatkan risiko gangguan pencernaan, terutama pada orang yang memiliki masalah lambung atau refluks asam.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jawa Barat 8 Maret 2025, Waspada Hujan Lebat di Siang Hari
4. Meningkatkan Risiko Mengalami Hipoglikemia
Hipoglikemia, atau kadar gula darah rendah, adalah masalah yang lebih sering dialami oleh mereka yang melewatkan sahur. Ketika tubuh tidak menerima asupan makanan pada sahur, kadar gula darah bisa turun drastis selama puasa. Hal ini bisa menyebabkan pusing, gemetar, atau bahkan pingsan pada beberapa orang.
Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh Diabetes Care, disebutkan bahwa orang yang tidak makan sahur cenderung mengalami fluktuasi kadar gula darah yang lebih besar, yang dapat berbahaya, terutama bagi mereka yang menderita diabetes.
5. Pengaruh Terhadap Kesehatan Mental
Kurangnya sahur juga dapat berdampak pada kesehatan mental seseorang. Tanpa makanan yang cukup untuk menjaga keseimbangan gula darah, seseorang mungkin merasa lebih mudah marah, cemas, atau bahkan depresi. Kekurangan energi dan dehidrasi dapat mempengaruhi suasana hati dan kemampuan seseorang untuk berfokus.
Sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of Nutrition menyebutkan bahwa kekurangan asupan makanan yang cukup dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif dan perubahan mood. Ini tentu bisa mengganggu aktivitas sehari-hari selama berpuasa.
Baca Juga: Andri Hidayana Ditunjuk Jadi Penanggungjawab DPC PPP Sukabumi Sepeninggal Haji Dedi
6. Meningkatkan Risiko Kenaikan Berat Badan
Meskipun puasa bisa mengurangi berat badan dalam jangka pendek, puasa tanpa sahur bisa memicu perilaku makan yang tidak sehat saat berbuka. Banyak orang cenderung makan berlebihan saat berbuka puasa karena merasa sangat lapar. Kebiasaan ini, jika dibiarkan, dapat menyebabkan peningkatan berat badan dalam jangka panjang.
Menurut ahli gizi, mengonsumsi sahur yang sehat membantu mengatur nafsu makan, sehingga mencegah makan berlebihan saat berbuka dan menjaga keseimbangan berat badan. Makanan yang kaya serat, protein, dan karbohidrat kompleks saat sahur membantu kenyang lebih lama dan mengontrol nafsu makan.
7. Gangguan pada Kinerja Fisik
Puasa tanpa sahur juga dapat berdampak negatif pada kinerja fisik. Orang yang berolahraga atau melakukan aktivitas fisik yang intens akan merasa lebih cepat lelah dan kehilangan tenaga jika tidak sahur. Tubuh membutuhkan bahan bakar yang cukup untuk menjalankan aktivitas fisik, dan sahur adalah waktu yang tepat untuk mendapatkan pasokan energi tersebut.
Penelitian yang dipublikasikan dalam International Journal of Sports Nutrition menunjukkan bahwa orang yang berpuasa tanpa sahur cenderung lebih cepat lelah dan memiliki daya tahan tubuh yang lebih rendah selama aktivitas fisik.
Puasa tanpa sahur memang mungkin dilakukan, tetapi dampak negatifnya terhadap kesehatan tubuh sangatlah besar. Sahur adalah waktu penting untuk memberikan tubuh asupan energi, cairan, dan gizi yang dibutuhkan selama berpuasa. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk tidak melewatkan sahur dan memilih makanan yang sehat, bergizi, dan kaya akan karbohidrat kompleks, protein, serta cairan. Selain itu, pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan cukup air agar puasa berjalan lancar tanpa gangguan kesehatan.
Baca Juga: Cerita Lansia Sakit di Sudajayahilir Kota Sukabumi, Tak Mengungsi Meski Rumah Terendam Banjir
Sumber: Berbagai jurnal kesehatan