SUKABUMIUPDATE.com - Puasa intermiten semakin populer sebagai metode untuk menurunkan berat badan. Namun, bagi ibu menyusui, metode ini sering memunculkan kekhawatiran terkait efeknya pada produksi ASI dan kesehatan bayi.
Meskipun puasa intermiten dapat memberikan manfaat seperti pengendalian berat badan dan peningkatan kesehatan metabolik, langkah yang salah bisa berdampak negatif pada tubuh ibu dan nutrisi bayi. Bagi ibu menyusui yang ingin mencoba puasa intermiten, memahami kebutuhan tubuh dan menjalani proses dengan hati-hati adalah kunci utama.
Cara Puasa Intermiten yang Aman untuk Ibu Menyusui
Baca Juga: Kenali 6 Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit yang Bisa Menyebabkan Masalah Kesehatan
1. Mulailah Secara Bertahap
Jika memutuskan untuk mencoba puasa intermiten, mulailah dengan waktu puasa yang singkat, misalnya 10-12 jam, dan tingkatkan secara perlahan. Perhatikan perubahan pada tubuh, seperti rasa lapar, tingkat energi, serta pengaruhnya terhadap bayi. Dengan cara ini, tubuh dapat beradaptasi tanpa mengganggu produksi ASI.
2. Dengarkan Tubuh Anda
Pahami sinyal yang diberikan tubuh, seperti rasa lelah, perubahan suasana hati, atau gejala dehidrasi. Pilih makanan yang sehat dan bergizi, seperti protein tanpa lemak, lemak sehat, serta karbohidrat kompleks. Fokus pada makanan yang memberikan energi dan mendukung kesehatan secara keseluruhan.
3. Perbanyak Konsumsi Air
Puasa intermiten dapat meningkatkan risiko dehidrasi, terutama bagi ibu menyusui yang kehilangan banyak cairan melalui produksi ASI. Pastikan untuk minum cukup air sepanjang hari, terutama selama jendela waktu makan, untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh dan produksi ASI.
4. Lakukan Olahraga Secara Terukur
Olahraga ringan seperti berjalan kaki, yoga, atau latihan kekuatan dapat membantu menjaga kebugaran tanpa membebani tubuh. Waktu terbaik untuk berolahraga adalah sebelum berbuka puasa, sehingga tubuh dapat segera mengisi ulang energi setelahnya.
Baca Juga: Apakah Menyusui Memiliki Manfaat Kognitif Pada Anak? Simak Ulasan Berikut
5. Rencanakan Menu dengan Bijak
Pastikan menu harian mencakup makanan yang kaya protein, serat, lemak sehat, dan vitamin penting. Contoh makanan yang baik meliputi ikan panggang dengan sayuran, smoothie hijau, atau ayam dengan quinoa. Hindari makanan olahan yang rendah nutrisi.
6. Hindari Makan Berlebihan Setelah Puasa
Setelah berbuka, usahakan untuk tidak makan berlebihan atau mengonsumsi makanan berat di malam hari. Fokuslah pada porsi makanan yang seimbang untuk mendukung metabolisme tubuh sepanjang hari.
7. Pertimbangkan Suplemen dengan Konsultasi Dokter
Jika diperlukan, konsumsi suplemen makanan untuk melengkapi kebutuhan nutrisi harian. Suplemen seperti vitamin D, zat besi, atau kalsium dapat membantu mendukung kesehatan ibu menyusui. Namun, selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memulai.
8. Prioritaskan Kesehatan Bayi
Perhatikan tanda-tanda bahwa bayi Anda mendapatkan cukup ASI, seperti pola menyusu yang teratur, popok basah, dan kenaikan berat badan yang normal. Jika ada perubahan signifikan pada bayi, seperti dehidrasi atau penurunan aktivitas, hentikan puasa dan segera konsultasikan dengan dokter.
Sumber : parenting.firstcry