SUKABUMIUPDATE.com - Nyeri kaki adalah salah satu keluhan umum yang sering dialami oleh penderita diabetes, terutama jika kadar gula darah tidak terkontrol dengan baik. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh neuropati diabetik, yaitu kerusakan saraf akibat diabetes yang dapat mempengaruhi sensitivitas dan fungsi saraf pada kaki.
Jika tidak ditangani dengan tepat, nyeri kaki dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui langkah-langkah yang efektif untuk mengatasi nyeri kaki pada penderita diabetes.
Penyebab Nyeri Kaki pada Diabetes
Penyebab nyeri kaki pada penderita diabetes adalah kerusakan saraf atau neuropati diabetik. Kondisi ini terjadi akibat kadar gula darah yang tinggi dalam jangka waktu lama, yang merusak pembuluh darah kecil yang memberi nutrisi pada saraf. Akibatnya, saraf tidak dapat berfungsi dengan normal, menyebabkan gejala seperti nyeri, kesemutan, atau mati rasa.
Selain neuropati, komplikasi lain seperti infeksi, luka yang sulit sembuh, atau gangguan aliran darah ke kaki juga dapat memicu nyeri. Oleh karena itu, penting bagi penderita diabetes untuk mengelola kondisi mereka dengan baik dan mencegah komplikasi yang dapat memperburuk keadaan.
Baca Juga: Apakah Tidur Siang Menyebabkan Kenaikan Berat Badan? Simak Ulasannya Berikut
Cara Mengurangi Nyeri Kaki pada Penderita Diabetes
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri kaki pada penderita diabetes:
1. Kontrol Gula Darah
Langkah pertama dan paling penting adalah menjaga kadar gula darah tetap stabil. Gula darah yang tinggi dapat memperburuk kerusakan saraf dan meningkatkan rasa sakit. Untuk itu, pastikan untuk:
- Mengkonsumsi makanan sehat yang kaya serat dan rendah indeks glikemik.
- Menghindari makanan manis atau tinggi karbohidrat sederhana.
- Mengikuti jadwal pengobatan atau insulin yang telah diresepkan oleh dokter.
2. Gunakan Kompres Hangat atau Dingin
Kompres hangat dapat membantu meredakan kekakuan otot dan melancarkan aliran darah, sementara kompres dingin efektif untuk mengurangi pembengkakan dan peradangan. Cara penggunaannya adalah:
- Tempelkan kompres pada area yang nyeri selama 15-20 menit.
- Hindari suhu yang terlalu ekstrim untuk mencegah kerusakan kulit.
- Gunakan metode ini sesuai kebutuhan.
3. Gunakan Sepatu Khusus
Pemilihan alas kaki yang tepat sangat penting untuk mencegah nyeri dan komplikasi lebih lanjut. Sepatu yang dirancang khusus untuk penderita diabetes biasanya memiliki bantalan ekstra dan desain yang mendukung:
Baca Juga: 5 Ciri-ciri Awal Diabetes yang Wajib Diketahui, Salah Satunya Mudah Lelah dan Mengantuk
- Pastikan sepatu tidak terlalu sempit atau longgar.
- Gunakan kaos kaki berbahan lembut dan tanpa jahitan untuk menghindari iritasi.
- Ganti sepatu yang sudah aus untuk memastikan kenyamanan maksimal.
4. Lakukan Peregangan dan Olahraga Ringan
Aktivitas fisik ringan dapat meningkatkan sirkulasi darah dan membantu mengurangi nyeri. Beberapa jenis olahraga yang direkomendasikan adalah:
- Jalan santai.
- Yoga atau latihan peregangan.
- Latihan kaki yang sederhana, seperti menggerakkan jari-jari kaki. Konsultasikan dengan dokter atau fisioterapis sebelum memulai program olahraga untuk memastikan jenis aktivitas yang aman.
5. Gunakan Obat Pereda Nyeri
Jika nyeri sangat mengganggu, obat pereda nyeri dapat digunakan sesuai anjuran dokter. Beberapa jenis obat yang sering diresepkan meliputi:
- Antikonvulsan untuk mengurangi nyeri akibat kerusakan saraf.
- Antidepresan untuk membantu mengatasi nyeri kronis.
- Obat topikal seperti krim yang mengandung capsaicin. Penting untuk tidak mengkonsumsi obat tanpa konsultasi dengan dokter.
6. Perawatan Kaki Rutin
Merawat kaki secara rutin adalah langkah pencegahan yang efektif untuk menghindari luka atau infeksi yang dapat memperburuk nyeri. Beberapa langkah perawatan meliputi:
- Mencuci kaki setiap hari dengan air hangat dan sabun lembut.
- Mengeringkan kaki dengan handuk, terutama di sela-sela jari.
- Menggunakan pelembab untuk mencegah kulit kering, tetapi hindari area di antara jari kaki.
- Memeriksa kaki secara teratur untuk mendeteksi luka, kemerahan, atau tanda-tanda infeksi.
Baca Juga: Sering Mengantuk di Pagi Hari: Benarkah Ini Gejala Diabetes? Simak Ulasan Berikut
Sumber : health.grid