SUKABUMIUPDATE.com - Morning sickness adalah mual dan muntah yang sering dialami ibu hamil pada trimester pertama.
Gejala morning sickness bisa berbeda-beda antara satu wanita dengan yang lain. Akan tetapi beberapa gejala umum morning sickness termasuk mual yang parah, muntah, sensitivitas terhadap bau dan rasa makanan, serta kelelahan yang lebih dari biasanya. Terkadang, gejala morning sickness bisa terjadi tidak hanya di pagi hari, tetapi kapan saja sepanjang hari.
Meskipun disebut "morning sickness," gejala ini bisa terjadi kapan saja, baik pagi, siang, sore, maupun malam hari.
Baca Juga: Tagar #KamiBersamaSukatani Trending di X, Dukungan Mengalir untuk Band Punk Asal Purbalingga
Gejala Morning Sickness
Gejala utama morning sickness pada ibu hamil trimester pertama, meliputi:
- Mual dan muntah yang sering dipicu oleh aroma tertentu, makanan pedas, atau suhu panas.
- Nyeri dada jika muntah terjadi secara berlebihan.
- Kelelahan dan perubahan suasana hati akibat lonjakan hormon.
Penyebab Morning Sickness
Morning sickness terjadi karena perubahan hormon selama kehamilan, terutama peningkatan hormon human chorionic gonadotropin (hCG) dan estrogen. Faktor lain yang dapat memengaruhinya termasuk:
- Peningkatan sensitivitas terhadap bau (akibat perubahan indra penciuman).
- Kadar gula darah yang rendah.
- Stres atau kelelahan fisik
Morning sickness biasanya mulai mereda pada pertengahan trimester kedua, tetapi ada juga ibu hamil yang mengalaminya sepanjang masa kehamilan.
Jika gejala morning sickness semakin parah atau disertai dengan tanda-tanda seperti sakit perut, demam, atau muntah yang mengandung darah, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Baca Juga: Target 100 Hari Kerja Ayep-Bobby: Penumpasan Korupsi dan Tingkatkan PAD Kota Sukabumi
Apakah Morning Sickness Berbahaya?
Meskipun tidak nyaman, morning sickness umumnya tidak berbahaya bagi ibu maupun bayi. Gejala morning sickness biasanya mereda setelah trimester pertama berakhir.
Namun jika morning sickness terlalu parah dan menyebabkan dehidrasi atau penurunan berat badan signifikan, kondisi ini disebut hiperemesis gravidarum, yang memerlukan penanganan medis.
Sumber: Alodokter | TheAsianparent