Skizofrenia: Gejala, Penyebab, dan Pencegahannya

Selasa 18 Februari 2025, 15:42 WIB
Ilustrasi Skizofrenia Gejala, Penyebab, dan Pencegahannya (Sumber : Freepik/@8photo)

Ilustrasi Skizofrenia Gejala, Penyebab, dan Pencegahannya (Sumber : Freepik/@8photo)

SUKABUMIUPDATE.com - Skizofrenia adalah gangguan mental yang serius dan kompleks, yang mempengaruhi cara seseorang berpikir, merasa, dan bertindak. Penderita skizofrenia mungkin tampak seolah-olah mereka telah kehilangan kontak dengan kenyataan. Hal ini sering kali mengarah pada kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain dan menjalani kehidupan sehari-hari. Artikel ini akan membahas gejala-gejala utama skizofrenia, faktor-faktor penyebabnya, serta upaya pencegahannya.

Gejala Skizofrenia

Gejala skizofrenia dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya, tetapi gejala utama biasanya dibagi menjadi tiga kategori: gejala positif, gejala negatif, dan gejala kognitif.

  1. Gejala Positif Gejala positif merujuk pada tambahan atau perubahan dalam pengalaman dan perilaku seseorang. Ini meliputi:
    • Halusinasi: Pengalaman sensorik yang tidak sesuai dengan kenyataan, seperti mendengar suara-suara yang tidak ada atau melihat hal-hal yang tidak dapat dilihat orang lain.
    • Delusi: Keyakinan yang salah dan tetap dipertahankan meskipun ada bukti yang bertentangan. Contohnya termasuk delusi kejaran (merasa diawasi atau terancam) dan delusi kebesaran (merasa memiliki kekuatan atau kemampuan luar biasa).
    • Pikiran atau bicara yang kacau: Seseorang dengan skizofrenia mungkin mengalami kesulitan untuk berpikir secara terorganisir, yang menyebabkan percakapan mereka menjadi tidak koheren atau sulit dipahami.
  2. Gejala Negatif Gejala negatif merujuk pada penurunan atau kehilangan fungsi mental dan emosional. Ini termasuk:
    • Penurunan kemampuan untuk merasakan kebahagiaan atau menikmati kegiatan.
    • Kekurangan motivasi untuk berinteraksi dengan orang lain atau menjalani rutinitas sehari-hari.
    • Penurunan kemampuan berbicara atau mengungkapkan perasaan secara emosional.
  3. Gejala Kognitif Skizofrenia juga dapat mempengaruhi fungsi kognitif seseorang, yang mencakup:
    • Masalah memori: Kesulitan dalam mengingat informasi baru atau mengingat peristiwa penting.
    • Gangguan perhatian: Kesulitan untuk fokus atau mengalihkan perhatian.
    • Kesulitan dalam pengambilan keputusan: Penurunan kemampuan untuk merencanakan atau membuat keputusan yang baik.

Baca Juga: Skizofrenia: Kesulitan Membedakan Kenyataan antara Halusinasi dan Delusi

Penyebab Skizofrenia

Penyebab pasti skizofrenia masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi sejumlah faktor tampaknya berkontribusi terhadap perkembangan gangguan ini. Beberapa faktor utama yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan skizofrenia antara lain:

  1. Faktor Genetik
    Skizofrenia cenderung terjadi dalam keluarga, yang menunjukkan bahwa faktor genetik berperan penting dalam perkembangan gangguan ini. Risiko seseorang mengembangkan skizofrenia meningkat jika ada anggota keluarga dekat yang juga mengidapnya.
  2. Ketidakseimbangan Kimia Otak
    Penelitian menunjukkan bahwa ketidakseimbangan neurotransmitter, yaitu zat kimia otak yang membantu komunikasi antar sel saraf, dapat mempengaruhi perkembangan skizofrenia. Dua neurotransmitter yang paling sering dikaitkan dengan gangguan ini adalah dopamin dan glutamat.
  3. Faktor Lingkungan
    Paparan terhadap stres berat, infeksi virus selama masa kehamilan, atau penyalahgunaan zat seperti obat-obatan terlarang (misalnya, ganja atau kokain) dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan skizofrenia, terutama pada individu yang sudah memiliki kerentanan genetik.
  4. Masalah Perkembangan Otak
    Gangguan pada perkembangan otak, terutama pada masa remaja atau awal dewasa, dapat menyebabkan perubahan struktural di otak yang berhubungan dengan gejala skizofrenia.

Baca Juga: Skizofrenia: Kesulitan Membedakan Kenyataan antara Halusinasi dan Delusi

Pencegahan Skizofrenia

Meskipun skizofrenia tidak dapat dicegah sepenuhnya, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko mengembangkan gangguan ini atau mengurangi dampaknya:

  1. Deteksi Dini dan Pengobatan Skizofrenia sering kali pertama kali muncul pada remaja atau usia dewasa muda, jadi deteksi dini sangat penting. Jika gejala pertama kali muncul, pengobatan segera dengan terapi antipsikotik dapat membantu mengurangi keparahan gejala dan meningkatkan kualitas hidup penderita.
  2. Menghindari Penggunaan Narkoba Penyalahgunaan zat, terutama narkoba seperti ganja, kokain, dan amfetamin, dapat memicu atau memperburuk gejala skizofrenia pada individu yang rentan. Menghindari penggunaan narkoba dapat membantu mengurangi risiko.
  3. Meningkatkan Dukungan Keluarga dan Sosial Dukungan dari keluarga dan teman sangat penting untuk penderita skizofrenia. Terapi keluarga dan konseling dapat membantu penderita memahami gangguannya dan meningkatkan hubungan interpersonal mereka.
  4. Mengelola Stres Mengurangi stres dan mengelola tekanan emosional dengan baik dapat membantu mencegah munculnya gejala skizofrenia pada individu yang rentan. Teknik-teknik seperti meditasi, yoga, dan olahraga dapat membantu menjaga kesehatan mental.
  5. Terapi dan Pendidikan Mental Program pendidikan dan pelatihan keterampilan hidup dapat membantu penderita skizofrenia untuk lebih mandiri dan lebih baik dalam mengelola gejalanya.

Skizofrenia adalah gangguan mental yang serius yang mempengaruhi cara seseorang berpikir, merasa, dan berinteraksi dengan dunia. Gejalanya termasuk halusinasi, delusi, serta gangguan kognitif dan emosional yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari. Meskipun penyebab pasti skizofrenia belum sepenuhnya diketahui, faktor genetik, ketidakseimbangan kimia otak, dan faktor lingkungan berperan dalam perkembangan gangguan ini. Pengobatan dini, dukungan sosial, serta upaya pencegahan seperti menghindari penyalahgunaan zat dan mengelola stres dapat membantu penderita untuk menjalani hidup yang lebih baik.

Baca Juga: 7 Bahaya Guilt Trip Terhadap Kesehatan Mental, Korbannya Bisa Stres!

Sumber: NIMH

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi20 Februari 2025, 23:44 WIB

Kusmana Hartadji Pamit, Serahkan Estafet Kepemimpinan Kota Sukabumi ke Ayep-Bobby

Kusmana Hartadji menitipkan Kota Sukabumi kepada pemimpin yang baru dengan harapan keberlanjutan pembangunan yang lebih baik.
Kusmana Hartadji serahkan estafet kepemimpinan Kota Sukabumi kepada Ayep Zaki dan Bobby Maulana. (Sumber Foto: Dokpim Pemkot Sukabumi)
Nasional20 Februari 2025, 23:43 WIB

Massa PDIP Geruduk KPK, Ancam Terobos Jika Hasto Kristiyanto Ditahan

Massa PDIP mendatangi Gedung KPK saat Hasto Kristiyanto diperiksa sebagai tersangka kasus suap dan perintangan penyidikan. Mereka mengancam menerobos jika Hasto keluar dengan rompi oranye.
Massa simpatisan PDIP berunjuk rasa di depan Gedung KPK, Jakarta, saat Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjalani pemeriksaan. Mereka mengancam akan menerobos jika Hasto keluar dengan mengenakan rompi oranye. (Sumber : Instagram/@pdiperjuangan)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:57 WIB

Sertijab Bupati Sukabumi, Marwan Hamami Titip Pesan Pembangunan Berkelanjutan ke Asep Japar

Dalam suasana sertijab penuh haru, Marwan Hamami resmi serahkan estafet kepemimpinan Kabupaten Sukabumi kepada Asep Japar.
Proses Sertijab Bupati Sukabumi dari Marwan Hamami ke Asep Japar. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:16 WIB

Iyos Somantri Ucapkan Selamat atas Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi Terpilih

Wakil Bupati Sukabumi periode 2021-2025, Iyos Somantri, menyampaikan ucapan selamat kepada Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi terpilih periode 2025-2030, Asep Japar dan Andreas.
Wakil Bupati Sukabumi periode 2021-2025, Iyos Somantri, (Sumber : Dok Humas Pemkab Sukabumi)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:12 WIB

Target 100 Hari Kerja Ayep-Bobby: Penumpasan Korupsi dan Tingkatkan PAD Kota Sukabumi

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi periode 2025-2030, Ayep Zaki dan Bobby Maulana secara resmi diterima di Balai Kota Sukabumi.
Ayep-Bobby saat diwawancarai di Gedung DPRD Kota Sukabumi. Kamis (20/2/2025). (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)
Inspirasi20 Februari 2025, 21:51 WIB

Tagar #KamiBersamaSukatani Trending di X, Dukungan Mengalir untuk Band Punk Asal Purbalingga

Tagar #KamiBersamaSukatani trending di media sosial X usai band punk Sukatani menarik lagu Bayar Bayar Bayar karena dinilai menghina Polri. Warganet bersuara, memicu debat kebebasan berekspresi dalam seni.
Tagar #KamiBersamaSukatani trending di media sosial X usai band punk Sukatani menarik lagu Bayar Bayar Bayar. Warganet bersuara, memicu perdebatan soal kebebasan berekspresi dalam seni. (Sumber : X : barengwarga)
Sukabumi20 Februari 2025, 21:38 WIB

Kacab Perumda BPR Sukabumi Cabang Cikembar Wafat, Rekan Kerja Berduka

Kepala Cabang Perumda BPR Sukabumi Cabang Cikembar, Yudi Eka Sembada diketahui memiliki riwayat penyakit tipes.
Ucapan duka cita untuk kepala Cabang Cikembar BPR Sukabumi Yudi Eka Sembada yang wafat pada Selasa (20/02/2025). (Sumber Foto: BPR Sukabumi)
Sukabumi20 Februari 2025, 21:25 WIB

Perahu Nelayan Dikerahkan, Pencarian Pemancing Hilang di Laut Geopark Sukabumi Masih Nihil

Tim SAR gabungan melakukan pencarian pemancing hilang di Laut Geopark Ciletuh Sukabumi pada hari ini dengan dua metode.
Tim SAR saat gunakan perahu nelayan untuk mencari pemancing hilang di perairan Geopark Ciletuh Sukabumi. (Sumber Foto: SAR Jakarta)
Inspirasi20 Februari 2025, 20:45 WIB

Gagal CPNS Karena Tinggi Kurang 0,5 cm: Tri Cahyaningsih, Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Tertinggi

Tri Cahyaningsih, Seorang Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Gagal CPNS Gara-gara Tinggi Badan Kurang 0,5 cm
Tri Cahyaningsih, Seorang Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Gagal CPNS Gara-gara Tinggi Badan Kurang 0,5 cm (Sumber : Instagram/@fakta.indo).
Sukabumi20 Februari 2025, 20:30 WIB

Pemukiman Diserbu Lalat, Emak-emak Geruduk Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi

Emak-emak asal Kampung Cibaregbeg Cicurug Sukabumi itu resah karena jumlah lalat semakin banyak dan terus bersarang di rumah mereka.
Sambil membawa panci dan alat masak, momen emak-emak geruduk peternakan ayam di Cidahu Sukabumi. (Sumber Foto: Tangkapan layar video/Istimewa)