Skizofrenia: Kesulitan Membedakan Kenyataan antara Halusinasi dan Delusi

Selasa 18 Februari 2025, 15:21 WIB
Skizofrenia: Kesulitan Membedakan Kenyataan antara Halusinasi dan Delusi (Sumber : Freepik)

Skizofrenia: Kesulitan Membedakan Kenyataan antara Halusinasi dan Delusi (Sumber : Freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Skizofrenia adalah gangguan mental serius yang dapat mempengaruhi cara seseorang berpikir, merasa, dan bertindak. Penderita skizofrenia sering kali mengalami kesulitan dalam membedakan antara kenyataan dan persepsi yang salah. Dua gejala utama yang sering ditemukan pada penderita skizofrenia adalah halusinasi dan delusi. Kedua gejala ini mempengaruhi persepsi kenyataan mereka secara drastis dan dapat membuat mereka merasa terisolasi atau bingung.

Halusinasi: Persepsi yang Salah

Halusinasi adalah pengalaman persepsi yang tidak didasarkan pada kenyataan. Penderita skizofrenia sering kali mendengar suara-suara, melihat objek atau orang yang sebenarnya tidak ada. Halusinasi auditif adalah yang paling umum, di mana seseorang mendengar suara-suara yang tidak dapat didengar oleh orang lain, misalnya suara yang memerintahkan atau mengkritik mereka. Halusinasi visual, meskipun lebih jarang, juga dapat terjadi, di mana seseorang melihat objek atau bayangan yang tidak nyata.

Halusinasi seringkali sangat meyakinkan bagi penderita skizofrenia, membuat mereka percaya bahwa apa yang mereka alami benar-benar terjadi, meskipun kenyataannya tidak demikian. Ketidakmampuan untuk membedakan antara halusinasi dan kenyataan adalah salah satu tantangan besar bagi penderita skizofrenia.

Baca Juga: Suicide Prevention: Cara Menghadapi Krisis Kesehatan Mental

Delusi: Keyakinan yang Salah

Delusi adalah keyakinan yang salah atau tidak realistis, yang tetap dipertahankan meskipun ada bukti yang bertentangan. Penderita skizofrenia dengan delusi seringkali memiliki keyakinan yang sangat kuat tentang sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan. Misalnya, mereka mungkin percaya bahwa mereka sedang diawasi atau bahwa mereka memiliki kekuatan khusus. Delusi ini dapat mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka dan sering kali menyebabkan konflik atau kecemasan.

Jenis delusi yang umum pada skizofrenia meliputi delusi kejaran (merasa diburu atau terancam), delusi kebesaran (merasa memiliki kekuatan atau kemampuan luar biasa), dan delusi pengaruh (merasa dipengaruhi oleh kekuatan eksternal).

Kesulitan Membedakan Kenyataan

Bagi penderita skizofrenia, membedakan antara kenyataan dan pengalaman yang salah ini dapat menjadi sangat sulit. Perasaan paranoia, cemas, atau ketakutan yang dihasilkan oleh halusinasi dan delusi dapat memperburuk situasi, membuat penderita merasa terisolasi atau bingung tentang apa yang sebenarnya terjadi di dunia nyata.

Kesulitan ini sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari penderita skizofrenia. Mereka mungkin merasa terancam oleh orang-orang di sekitar mereka, atau mereka mungkin kesulitan untuk berinteraksi dengan orang lain karena ketidakmampuan mereka untuk mempercayai kenyataan. Pada titik tertentu, penderita mungkin merasa mereka tidak dapat lagi membedakan antara halusinasi dan realitas, yang dapat menyebabkan kecemasan dan stres yang mendalam.

Baca Juga: 7 Bahaya Guilt Trip Terhadap Kesehatan Mental, Korbannya Bisa Stres!

Penyebab dan Faktor Risiko Skizofrenia

Meskipun penyebab pasti skizofrenia belum sepenuhnya dipahami, para ahli percaya bahwa faktor genetik, kimia otak, dan lingkungan memainkan peran penting dalam perkembangan gangguan ini. Penelitian menunjukkan bahwa ketidakseimbangan neurotransmitter seperti dopamin dan glutamat dapat berkontribusi pada gejala halusinasi dan delusi. Selain itu, faktor-faktor seperti stres, konsumsi obat-obatan terlarang, atau paparan infeksi atau trauma selama perkembangan otak juga dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan skizofrenia.

Pencegahan dan Pengobatan

Skizofrenia tidak dapat dicegah sepenuhnya, tetapi pengobatan dini dapat membantu mengelola gejalanya. Terapi antipsikotik sering digunakan untuk membantu penderita mengatasi halusinasi dan delusi. Obat-obatan ini bekerja dengan mengatur ketidakseimbangan kimia di otak yang dapat menyebabkan gejala skizofrenia. Selain itu, terapi psikososial seperti terapi kognitif-perilaku dapat membantu penderita untuk mengenali dan mengelola pikiran dan perilaku yang disebabkan oleh delusi dan halusinasi.

Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan dukungan sosial yang kuat, terutama bagi individu dengan riwayat keluarga skizofrenia. Mengurangi stres, menghindari penyalahgunaan obat-obatan, dan memastikan kesehatan mental yang baik selama masa remaja dan dewasa muda dapat mengurangi kemungkinan timbulnya gejala skizofrenia.

Skizofrenia adalah gangguan mental yang kompleks dan serius yang dapat mengubah persepsi kenyataan seseorang. Kesulitan membedakan antara halusinasi, delusi, dan kenyataan adalah tantangan utama yang dihadapi penderita. Namun, dengan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang efektif, penderita skizofrenia dapat belajar untuk mengelola gejalanya dan menjalani kehidupan yang lebih baik.

Baca Juga: Bisikan Dalam Pikiran: Gejala Depresi Berat yang Bisa Berujung pada Bunuh Diri

Sumber : Mayo Clinic

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi20 Februari 2025, 23:44 WIB

Kusmana Hartadji Pamit, Serahkan Estafet Kepemimpinan Kota Sukabumi ke Ayep-Bobby

Kusmana Hartadji menitipkan Kota Sukabumi kepada pemimpin yang baru dengan harapan keberlanjutan pembangunan yang lebih baik.
Kusmana Hartadji serahkan estafet kepemimpinan Kota Sukabumi kepada Ayep Zaki dan Bobby Maulana. (Sumber Foto: Dokpim Pemkot Sukabumi)
Nasional20 Februari 2025, 23:43 WIB

Massa PDIP Geruduk KPK, Ancam Terobos Jika Hasto Kristiyanto Ditahan

Massa PDIP mendatangi Gedung KPK saat Hasto Kristiyanto diperiksa sebagai tersangka kasus suap dan perintangan penyidikan. Mereka mengancam menerobos jika Hasto keluar dengan rompi oranye.
Massa simpatisan PDIP berunjuk rasa di depan Gedung KPK, Jakarta, saat Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjalani pemeriksaan. Mereka mengancam akan menerobos jika Hasto keluar dengan mengenakan rompi oranye. (Sumber : Instagram/@pdiperjuangan)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:57 WIB

Sertijab Bupati Sukabumi, Marwan Hamami Titip Pesan Pembangunan Berkelanjutan ke Asep Japar

Dalam suasana sertijab penuh haru, Marwan Hamami resmi serahkan estafet kepemimpinan Kabupaten Sukabumi kepada Asep Japar.
Proses Sertijab Bupati Sukabumi dari Marwan Hamami ke Asep Japar. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:16 WIB

Iyos Somantri Ucapkan Selamat atas Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi Terpilih

Wakil Bupati Sukabumi periode 2021-2025, Iyos Somantri, menyampaikan ucapan selamat kepada Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi terpilih periode 2025-2030, Asep Japar dan Andreas.
Wakil Bupati Sukabumi periode 2021-2025, Iyos Somantri, (Sumber : Dok Humas Pemkab Sukabumi)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:12 WIB

Target 100 Hari Kerja Ayep-Bobby: Penumpasan Korupsi dan Tingkatkan PAD Kota Sukabumi

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi periode 2025-2030, Ayep Zaki dan Bobby Maulana secara resmi diterima di Balai Kota Sukabumi.
Ayep-Bobby saat diwawancarai di Gedung DPRD Kota Sukabumi. Kamis (20/2/2025). (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)
Inspirasi20 Februari 2025, 21:51 WIB

Tagar #KamiBersamaSukatani Trending di X, Dukungan Mengalir untuk Band Punk Asal Purbalingga

Tagar #KamiBersamaSukatani trending di media sosial X usai band punk Sukatani menarik lagu Bayar Bayar Bayar karena dinilai menghina Polri. Warganet bersuara, memicu debat kebebasan berekspresi dalam seni.
Tagar #KamiBersamaSukatani trending di media sosial X usai band punk Sukatani menarik lagu Bayar Bayar Bayar. Warganet bersuara, memicu perdebatan soal kebebasan berekspresi dalam seni. (Sumber : X : barengwarga)
Sukabumi20 Februari 2025, 21:38 WIB

Kacab Perumda BPR Sukabumi Cabang Cikembar Wafat, Rekan Kerja Berduka

Kepala Cabang Perumda BPR Sukabumi Cabang Cikembar, Yudi Eka Sembada diketahui memiliki riwayat penyakit tipes.
Ucapan duka cita untuk kepala Cabang Cikembar BPR Sukabumi Yudi Eka Sembada yang wafat pada Selasa (20/02/2025). (Sumber Foto: BPR Sukabumi)
Sukabumi20 Februari 2025, 21:25 WIB

Perahu Nelayan Dikerahkan, Pencarian Pemancing Hilang di Laut Geopark Sukabumi Masih Nihil

Tim SAR gabungan melakukan pencarian pemancing hilang di Laut Geopark Ciletuh Sukabumi pada hari ini dengan dua metode.
Tim SAR saat gunakan perahu nelayan untuk mencari pemancing hilang di perairan Geopark Ciletuh Sukabumi. (Sumber Foto: SAR Jakarta)
Inspirasi20 Februari 2025, 20:45 WIB

Gagal CPNS Karena Tinggi Kurang 0,5 cm: Tri Cahyaningsih, Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Tertinggi

Tri Cahyaningsih, Seorang Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Gagal CPNS Gara-gara Tinggi Badan Kurang 0,5 cm
Tri Cahyaningsih, Seorang Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Gagal CPNS Gara-gara Tinggi Badan Kurang 0,5 cm (Sumber : Instagram/@fakta.indo).
Sukabumi20 Februari 2025, 20:30 WIB

Pemukiman Diserbu Lalat, Emak-emak Geruduk Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi

Emak-emak asal Kampung Cibaregbeg Cicurug Sukabumi itu resah karena jumlah lalat semakin banyak dan terus bersarang di rumah mereka.
Sambil membawa panci dan alat masak, momen emak-emak geruduk peternakan ayam di Cidahu Sukabumi. (Sumber Foto: Tangkapan layar video/Istimewa)