SUKABUMIUPDATE.com - Penyakit lambung, seperti GERD (gastroesophageal reflux disease) atau tukak lambung, dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang cukup besar bagi penderitanya. Selain makanan pedas dan asam yang sering dihindari, ada banyak faktor lain yang dapat memperburuk kondisi lambung dan menyebabkan gejala yang lebih parah. Mengelola penyakit lambung bukan hanya soal menjaga pola makan, tetapi juga memahami kebiasaan dan faktor lain yang harus dihindari untuk mencegah iritasi lebih lanjut.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu dihindari oleh penderita penyakit lambung selain makanan pedas dan asam:
1. Makanan Berlemak Tinggi
Makanan yang kaya lemak, seperti makanan gorengan, makanan cepat saji, atau daging berlemak, dapat memperburuk gejala penyakit lambung. Makanan berlemak cenderung memperlambat proses pencernaan dan dapat menyebabkan perut terasa penuh, yang meningkatkan tekanan pada perut dan memperburuk refluks asam. Selain itu, makanan berlemak dapat menyebabkan penurunan fungsi sfingter esofagus bagian bawah, yang memungkinkan asam lambung naik ke kerongkongan.
Baca Juga: 8 Ciri-Ciri Orang Kurang Serat: Perut Kembung, Susah BAB hingga Kulit Kusam
2. Kafein dan Minuman Berkafein
Kopi, teh, atau minuman berkafein lainnya dapat merangsang produksi asam lambung. Kafein juga dapat mengendurkan sfingter esofagus, yang berfungsi mencegah asam lambung naik ke kerongkongan. Bagi penderita penyakit lambung, konsumsi kafein yang berlebihan dapat memperburuk gejala seperti heartburn (sensasi terbakar di dada) dan rasa tidak nyaman di perut.
3. Alkohol
Alkohol adalah salah satu pemicu utama yang dapat mengiritasi lapisan lambung dan meningkatkan produksi asam lambung. Selain itu, alkohol dapat melemahkan otot sfingter esofagus dan memperburuk refluks asam. Penderita penyakit lambung, terutama yang memiliki tukak lambung atau GERD, disarankan untuk menghindari atau membatasi konsumsi alkohol.
4. Makan Berlebihan atau Terlalu Cepat
Penyakit lambung dapat dipicu oleh kebiasaan makan yang buruk, seperti makan terlalu cepat atau makan dalam porsi besar. Makan terlalu banyak dapat memberi tekanan berlebih pada lambung, menyebabkan perut terasa penuh, dan meningkatkan risiko refluks asam. Selain itu, makan dengan terburu-buru mengurangi waktu pencernaan yang optimal, yang dapat mengganggu proses pencernaan dan menyebabkan rasa tidak nyaman.
5. Merokok
Merokok adalah kebiasaan yang sangat merugikan bagi penderita penyakit lambung. Nikotin dapat melemahkan sfingter esofagus bagian bawah, yang memungkinkan asam lambung naik ke kerongkongan. Selain itu, merokok dapat meningkatkan produksi asam lambung dan memperlambat proses penyembuhan pada jaringan lambung yang teriritasi.
Baca Juga: Ramuan Sederhana untuk Menjaga Kesehatan Lambung dan Pencernaan
6. Stres Berlebihan
Stres dapat mempengaruhi sistem pencernaan dan memperburuk gejala penyakit lambung. Ketika seseorang mengalami stres, tubuh dapat menghasilkan hormon yang mempengaruhi produksi asam lambung dan motilitas lambung. Ini dapat menyebabkan peningkatan keasaman dalam perut dan memperburuk gejala seperti heartburn, perut kembung, dan rasa tidak nyaman.
7. Tidur Setelah Makan
Tidur segera setelah makan adalah kebiasaan yang harus dihindari bagi penderita penyakit lambung. Setelah makan, tubuh membutuhkan waktu untuk mencerna makanan, dan berbaring segera setelah makan dapat menyebabkan refluks asam. Posisi tidur dapat mempermudah asam lambung untuk naik ke kerongkongan, yang menyebabkan sensasi terbakar di dada dan rasa tidak nyaman.
Penyakit lambung, seperti GERD dan tukak lambung, memerlukan perhatian khusus dalam pengelolaannya. Selain menghindari makanan pedas dan asam, penderita penyakit lambung juga perlu menghindari faktor-faktor lain yang dapat memperburuk gejala, seperti makanan berlemak, kafein, alkohol, merokok, makan berlebihan, stres berlebihan, dan tidur setelah makan. Dengan menjaga kebiasaan hidup yang sehat dan pola makan yang teratur, penderita penyakit lambung dapat mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Baca Juga: Minuman Sehat Ramuan Herbal Asam Lambung dari dr. Zaidul Akbar
Sumber : WHO