Apakah Air Rebusan Mie Instan Harus Dibuang? Ini Penjelasannya

Senin 17 Februari 2025, 13:15 WIB
Ilustrasi Mengkonsumsi Mie Instan Dengan Air Rebusannya Secara Langsung (Sumber : Freepik)

Ilustrasi Mengkonsumsi Mie Instan Dengan Air Rebusannya Secara Langsung (Sumber : Freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Mie instan merupakan pilihan makanan cepat saji yang sangat populer di banyak negara, termasuk Indonesia. Namun, pertanyaan yang sering muncul di kalangan konsumennya adalah apakah air rebusan mie instan perlu dibuang atau bisa digunakan kembali. Berdasarkan pertimbangan kesehatan, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui sebelum memutuskan untuk membuang atau memanfaatkan air rebusan mie instan.

Apa Saja yang Terkandung dalam Air Rebusan Mie Instan?

Air rebusan mie instan mengandung beberapa komponen yang terlarut dari mie dan bumbunya. Ketika mie direbus, air tersebut akan menyerap berbagai kandungan dari mie, yang umumnya terdiri dari bahan-bahan berikut:

  1. Pati: Mie instan terbuat dari tepung yang mengandung pati. Ketika direbus, sebagian pati akan larut ke dalam air. Pati ini bisa membuat air rebusan sedikit keruh dan kental.
  2. Garam: Mie instan umumnya mengandung garam untuk menambah rasa. Garam ini akan terlarut dalam air rebusan, sehingga kadar garam dalam air akan cukup tinggi.

Baca Juga: Mie Instan dan Kesehatan: Mengapa Tidak Disarankan Untuk Dikonsumsi Setiap Hari

Kenapa Air Rebusan Mie Instan Dibuang?

Beberapa orang memilih untuk membuang air rebusan mie instan karena alasan kesehatan, terutama karena kandungan garam dan pati yang tinggi. Berikut beberapa alasan mengapa air rebusan mie instan sering dibuang:

  1. Kadar Garam yang Tinggi: Salah satu alasan utama membuang air rebusan mie adalah kandungan garamnya yang tinggi. Mie instan umumnya mengandung banyak garam untuk menambah rasa, dan air rebusan mie bisa memiliki kadar garam yang berlebihan. Kadar garam yang berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi (tekanan darah tinggi), penyakit jantung, dan gangguan ginjal.
  2. Pati yang Terlarut: Mie instan mengandung pati yang larut dalam air selama proses perebusan. Pati ini bisa membuat air menjadi kental dan berat, serta mengurangi kualitas rasa dari mie itu sendiri. Banyak orang merasa bahwa air rebusan yang kental dan berminyak kurang enak dan lebih baik dibuang.
  3. Kandungan Kalori dan Karbohidrat yang Tidak Dibutuhkan: Meskipun air rebusan mie tidak mengandung kalori secara langsung, kandungan pati di dalamnya bisa menambah beban karbohidrat yang tidak diperlukan tubuh. Jika Anda ingin mengurangi asupan kalori atau karbohidrat, membuang air rebusan bisa membantu mengurangi jumlah kalori yang dikonsumsi.

Baca Juga: Resep Mie Bakar Mercon, Hidangan Seuhah Gila untuk Pecinta Makanan Pedas

Pengaruh Kesehatan Air Rebusan Mie Instan

  1. Kadar Garam dan Risiko Kesehatan: Air rebusan mie memang mengandung garam, dan bagi orang dengan tekanan darah tinggi atau yang sedang menjaga pola makan sehat, mengurangi konsumsi garam sangat disarankan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan batas konsumsi garam harian sekitar 5 gram per orang. Jika Anda mengkonsumsi banyak makanan olahan, seperti mie instant, jumlah garam yang terkandung dalam air rebusan bisa berlebih.
  2. Risiko Peningkatan Kalori: Beberapa orang yang mencoba mengurangi asupan kalori juga akan menghindari air rebusan mie yang mengandung pati. Pati dalam air rebusan bisa meningkatkan kandungan karbohidrat dan kalori pada makanan, yang dapat mengganggu kontrol berat badan jika dikonsumsi dalam jumlah besar.

Meskipun tidak ada aturan pasti apakah air rebusan mie instan harus dibuang atau tidak, keputusan tersebut bergantung pada pertimbangan kesehatan dan preferensi pribadi. Berikut beberapa tips berdasarkan kesehatan yang perlu dipertimbangkan:

  • Jika Anda ingin mengurangi asupan garam, pati, atau kalori, lebih baik membuang air rebusan mie instan.
  • Jika Anda memiliki masalah kesehatan, seperti tekanan darah tinggi atau gangguan ginjal, lebih baik untuk menghindari air rebusan mie karena kandungan garamnya yang tinggi.

Dengan memperhatikan keseimbangan antara rasa dan kesehatan, Anda dapat memutuskan untuk membuang atau memanfaatkan air rebusan mie instan sesuai kebutuhan dan kondisi tubuh Anda.

Baca Juga: Resep Mie Nyemek, Ide Makanan Bersama Keluarga Saat Libur Panjang

Sumber : WHO

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi20 Februari 2025, 23:44 WIB

Kusmana Hartadji Pamit, Serahkan Estafet Kepemimpinan Kota Sukabumi ke Ayep-Bobby

Kusmana Hartadji menitipkan Kota Sukabumi kepada pemimpin yang baru dengan harapan keberlanjutan pembangunan yang lebih baik.
Kusmana Hartadji serahkan estafet kepemimpinan Kota Sukabumi kepada Ayep Zaki dan Bobby Maulana. (Sumber Foto: Dokpim Pemkot Sukabumi)
Nasional20 Februari 2025, 23:43 WIB

Massa PDIP Geruduk KPK, Ancam Terobos Jika Hasto Kristiyanto Ditahan

Massa PDIP mendatangi Gedung KPK saat Hasto Kristiyanto diperiksa sebagai tersangka kasus suap dan perintangan penyidikan. Mereka mengancam menerobos jika Hasto keluar dengan rompi oranye.
Massa simpatisan PDIP berunjuk rasa di depan Gedung KPK, Jakarta, saat Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjalani pemeriksaan. Mereka mengancam akan menerobos jika Hasto keluar dengan mengenakan rompi oranye. (Sumber : Instagram/@pdiperjuangan)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:57 WIB

Sertijab Bupati Sukabumi, Marwan Hamami Titip Pesan Pembangunan Berkelanjutan ke Asep Japar

Dalam suasana sertijab penuh haru, Marwan Hamami resmi serahkan estafet kepemimpinan Kabupaten Sukabumi kepada Asep Japar.
Proses Sertijab Bupati Sukabumi dari Marwan Hamami ke Asep Japar. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:16 WIB

Iyos Somantri Ucapkan Selamat atas Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi Terpilih

Wakil Bupati Sukabumi periode 2021-2025, Iyos Somantri, menyampaikan ucapan selamat kepada Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi terpilih periode 2025-2030, Asep Japar dan Andreas.
Wakil Bupati Sukabumi periode 2021-2025, Iyos Somantri, (Sumber : Dok Humas Pemkab Sukabumi)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:12 WIB

Target 100 Hari Kerja Ayep-Bobby: Penumpasan Korupsi dan Tingkatkan PAD Kota Sukabumi

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi periode 2025-2030, Ayep Zaki dan Bobby Maulana secara resmi diterima di Balai Kota Sukabumi.
Ayep-Bobby saat diwawancarai di Gedung DPRD Kota Sukabumi. Kamis (20/2/2025). (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)
Inspirasi20 Februari 2025, 21:51 WIB

Tagar #KamiBersamaSukatani Trending di X, Dukungan Mengalir untuk Band Punk Asal Purbalingga

Tagar #KamiBersamaSukatani trending di media sosial X usai band punk Sukatani menarik lagu Bayar Bayar Bayar karena dinilai menghina Polri. Warganet bersuara, memicu debat kebebasan berekspresi dalam seni.
Tagar #KamiBersamaSukatani trending di media sosial X usai band punk Sukatani menarik lagu Bayar Bayar Bayar. Warganet bersuara, memicu perdebatan soal kebebasan berekspresi dalam seni. (Sumber : X : barengwarga)
Sukabumi20 Februari 2025, 21:38 WIB

Kacab Perumda BPR Sukabumi Cabang Cikembar Wafat, Rekan Kerja Berduka

Kepala Cabang Perumda BPR Sukabumi Cabang Cikembar, Yudi Eka Sembada diketahui memiliki riwayat penyakit tipes.
Ucapan duka cita untuk kepala Cabang Cikembar BPR Sukabumi Yudi Eka Sembada yang wafat pada Selasa (20/02/2025). (Sumber Foto: BPR Sukabumi)
Sukabumi20 Februari 2025, 21:25 WIB

Perahu Nelayan Dikerahkan, Pencarian Pemancing Hilang di Laut Geopark Sukabumi Masih Nihil

Tim SAR gabungan melakukan pencarian pemancing hilang di Laut Geopark Ciletuh Sukabumi pada hari ini dengan dua metode.
Tim SAR saat gunakan perahu nelayan untuk mencari pemancing hilang di perairan Geopark Ciletuh Sukabumi. (Sumber Foto: SAR Jakarta)
Inspirasi20 Februari 2025, 20:45 WIB

Gagal CPNS Karena Tinggi Kurang 0,5 cm: Tri Cahyaningsih, Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Tertinggi

Tri Cahyaningsih, Seorang Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Gagal CPNS Gara-gara Tinggi Badan Kurang 0,5 cm
Tri Cahyaningsih, Seorang Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Gagal CPNS Gara-gara Tinggi Badan Kurang 0,5 cm (Sumber : Instagram/@fakta.indo).
Sukabumi20 Februari 2025, 20:30 WIB

Pemukiman Diserbu Lalat, Emak-emak Geruduk Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi

Emak-emak asal Kampung Cibaregbeg Cicurug Sukabumi itu resah karena jumlah lalat semakin banyak dan terus bersarang di rumah mereka.
Sambil membawa panci dan alat masak, momen emak-emak geruduk peternakan ayam di Cidahu Sukabumi. (Sumber Foto: Tangkapan layar video/Istimewa)