Sentra Batu Hias dan Akik di Sukabumi Terancam Wabah TBC, Dilema Warga Cimerang

Jumat 24 Januari 2025, 18:04 WIB
Ilustrasi batu akik. Sentra kerajinan batu hias Cimerang di Purabaya Kabupaten Sukabumi terancam wabah TBC (Sumber: dok kolektor batu akik)

Ilustrasi batu akik. Sentra kerajinan batu hias Cimerang di Purabaya Kabupaten Sukabumi terancam wabah TBC (Sumber: dok kolektor batu akik)

SUKABUMIUPDATE.com - Desa Cimerang di Purabaya Kabupaten Sukabumi Jawa Barat adalah salah satu sentra kerajinan batu hias atau batu akik di Nusantara yang hingga kini tetap bertahan. Desa yang sebagian warganya menggosok rezeki dari batu hias, sekarang ancaman wabah TBC yang makin tak terkendali bahkan terus merenggut korban jiwa.

Kondisi ini dikeluhkan oleh warga Desa Cimerang, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi. Polusi udara dari proses pemotongan dan penggosokan batu akik, khususnya produsen batu hias sulit ditangani.

Baca Juga: Bikin Bangga! Anggota Satpol PP Sukabumi Ini Raih Medali di Kejurnas Kickboxing

Dilema ini diungkap Kepala Desa Cimerang, Nyanyang Resmana yang menyebut bahwa sentra batu hias yang menjadi komoditas unggulan wilayah tersebut menghadapi masalah kesehatan. Ia mengungkapkan kegiatan penggosokan batu akik di wilayahnya punya sejarah panjang, dari nol hingga menjadi salah satu sentra pengrajin batu hias di Indonesia yang pemasarannya tembus mancanegara.

"Desa Cimerang salah satu potensi terbesarnya adalah batu akik atau batu alam hias. Penghasilannya juga lumayan, apalagi sekarang sudah memiliki pasar hingga mancanegara," kata Nyanyang kepada sukabumiupdate.com, Kamis (24/01/2025).

Baca Juga: Wanita di Surade Sukabumi Dikurung dalam Sel, Jiwanya Terganggu Sejak Suami Meninggal

Namun dibalik keberhasilan ekonomi rakyat ini, dampak lingkungan dan kesehatan kini makin serius. Debu yang dihasilkan dari proses pemotongan dan penggosokan batu, lanjut Nyanyang, sulit ditangani.

Limbah debu dari proses produksi, tak hanya mengancam keselamatan pekerja batu akik terutama yang tidak menerapkan SOP seperti menggunakan masker, juga warga terdekat dari sentra batu hias dan batu akik.

Baca Juga: Pulang ke Rumah, Begini Kabar Dua Anak Korban KDRT Penyiraman Air Keras di Sukabumi

Nyanyang mengungkapkan data mengejutkan terkait dampak kesehatan akibat aktivitas ini. Di bulan Desember 2024, tiga orang warganya meninggal karena TBC, dan ketiganya adalah pekerja dari produksi batu hias.

"Masyarakat Cimerang sudah banyak yang mengidap TBC. Jika ambil data sejak mulai beroperasinya usaha rakyat ini mungkin warga yang meninggal akibat masalah paru-paru dan TBC sudah mencapai 200 orang,” ungkap Nyanyang.

Baca Juga: Telusuri Vibes Jadoel Tempo Doeloe, Bimbim Slank dan Jejak Leluhur di Sukabumi

Masyarakat setempat pun semakin resah karena polusi udara yang kian parah dan menyebar ke pemukiman sekitar, sambung Kades Nyanyang. "Hari demi hari, udara di lokasi tersebut semakin terkontaminasi debu batu. Daun-daun dari tanaman dan pepohonan di sekitar pabrik atau tempat produksi batu akik memutih.”

Ia berharap pemerintah daerah lewat dinas terkait, secepatnya turun untuk mencegah semakin meluasnya masyarakat yang mengalami gangguan paru-paru, khususnya TBC dari polusi industri batu hias di Cimerang.

Baca Juga: Stone Garden Cipatat Bandung, Pesona Wisata Stonehenge Indonesia!

"Kami meminta kepada dinas terkait untuk memberikan perhatian terhadap aktivitas penggosokan batu ini, termasuk sosialisasi dari Dinas Kesehatan, Dinas Tenaga Kerja, dan Dinas Lingkungan Hidup. Jika tidak dipantau dengan baik, debu batu itu dapat membahayakan masyarakat," jelasnya.

Kades Nyanyang menegaskan industri turun-temurun ini ini harus dipertahankan karena menjadi mata pencarian banyak keluarga, namun juga harus kembali di tata sehingga tidak mengancam kesehatan masyarakat.

Baca Juga: Mulai 1 Februari! KA Pangrango Bogor-Sukabumi Layani 8 Perjalanan per Hari, Simak Jadwalnya

"Ini adalah aktivitas yang turun-temurun dari dulu, walaupun dalam izin sama sekali tidak ada surat yang tersedia di desa. Jadi ini hanya sebatas tradisi yang terus beregenerasi," pungkasnya.

Redaksi sukabumiupdate berusaha mendatangi salah satu sentra batu hias di Cimerang untuk mengetahui lebih jauh tentang produksi dan pengelolaan limbah. Namun masih ditolak oleh pengusaha batu Hias di Cimerang.

Kontributor: Turangga Anom

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi25 Januari 2025, 00:27 WIB

Dipatuk Weling, Ujang Pria Cicurug Sukabumi Berteman Ular Alami Luka Membengkak

Ujang Ahmad, warga Kampung Papisangan RT 4/5, Desa Caringin, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, kembali menjadi sorotan setelah dipatuk ular hingga mengalami luka membengkak. Peristiwa ini terjadi beberapa waktu lalu.
Ujang pria berteman ular alami luka usai dipatuk weling | Foto : Ibnu Sanubari
Internasional25 Januari 2025, 00:07 WIB

Nusa Putra University Gelar Ambassador Talk, Kenalkan Misi PBB di Indonesia Ke Mahasiswa

Ratusan mahasiswa Nusa Putra University (NPU) mengikuti dengan antusias acara Ambassador Talk yang bertajuk "The UN Mission in Indonesia", pada Jumat (24/1/2025).
Nusa Putra University Gelar Ambassador Talk Kenalkan Misi PBB di Indonesia, Jumat (24/1/2025) | Foto : SukabumiUpdate
Jawa Barat24 Januari 2025, 23:32 WIB

Bey Machmudin Apresiasi Respon Cepat BPBD Jabar Terhadap Bencana

Bey Machmudin juga menyampaikan bahwa Kepala BNPB, Suharyanto, memuji BPBD Jabar sebagai salah satu yang terbaik dalam penanganan bencana.
Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin melakukan kunjungan kerja ke Kantor BPBD Provinsi Jabar, Kamis (23/1/2025). (Sumber : Humas Jabar)
Jawa Barat24 Januari 2025, 23:08 WIB

Jadwal KA Siliwangi Sukabumi-Cipatat Berubah Mulai 1 Februari 2025, Cek Rinciannya!

Berikut rincian jadwal KA Siliwangi relasi Sukabumi-Cipatat yang berubah mulai 1 Februari 2025.
Kereta Api. (Sumber : Ilustrasi/PT KAI)
Kecantikan24 Januari 2025, 22:04 WIB

Ini yang Membedakan Sunscreen Wardah SPF 50 Biru dengan Orange

Buat kamu yang ingin tahu perbedaan sunscreen Wardah SPF 50 biru dan orange, yuk simak langsung ulasannya di bawah ini.
produk sunscreen Wardah. | Foto: wardahbeauty.com
Jawa Barat24 Januari 2025, 21:51 WIB

Bareng Karang Taruna Desa Di Sukabumi, Jaenudin Bahas Pentingnya Perlindungan Tenaga Kerja

Puluhan pemuda dari Karang Taruna Desa dan para pelaku UMKM se Kabupaten Sukabumi menghadiri kegiatan penyebarluasan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 tahun 2023
Penyebarluasan Perda Jabar No 5 tahun 2023 ke Karang Taruna Desa, di Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Senin (20/1/2025) | Foto : Istimewa
Sukabumi24 Januari 2025, 21:30 WIB

Kepala BPJPH Haikal Hasan Hadiri Launching LP3H dan LW Doa Bangsa Di Cibadak Sukabumi

Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Ahmad Haikal Hassan menghadiri Sosialisasi dan Launching Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LPPPH) Doa Bangsa, dan Lembaga Wakaf Doa Bangsa, Jumat (24/1/2025).
Kepala BPJPH, Haikal Hassan Baras menghadiri Sosialisasi dan Launching Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LPPPH) dan Lembaga Wakaf Doa Bangsa, di Sukabumi, Jumat (24/1/2025) | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi24 Januari 2025, 21:15 WIB

Sungai Cicatih Sukabumi Mengamuk Akibat Hujan Deras, Warga Cicurug Panik

Debit air Sungai Cicatih naik akibat hujan deras, warga Cicurug Sukabumi sempat panik.
Warga saat menyaksikan Sungai Cicatih Sukabumi yang mengamuk usai diguyur hujan deras. (Sumber : Tangkapan layar video/Istimewa)
Nasional24 Januari 2025, 21:10 WIB

Catat, Ini Aturan Dewan Pers Soal Penggunaan Kecerdasan Buatan Dalam Karya Jurnalistik

Dewan Pers mengumumkan peluncuran pedoman resmi terkait penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dalam proses produksi karya jurnalistik.
Dewan Pers luncurkan Pedoman Penggunaan Kecerdasan Buatan Dalam Karya Jurnalistik | Foto : Dewan Pers
Bola24 Januari 2025, 21:00 WIB

Hajar Arema FC, Persib Bandung Perlebar Jarak 6 Poin dengan Persebaya

Persib Bandung berhasil memuncaki klasemen Liga 1 2024/2025 dan perlebar jarak dengan Persebaya Surbaya menjadi 6 poin.
Persib Bandung berhasil memuncaki klasemen Liga 1 2024/2025 dan perlebar jarak dengan Persebaya Surbaya menjadi 6 poin. (Sumber : X@persib).