dr. Zaidul Akbar Bagikan Tips Menangani Anak GTM, Keteladanan Kuncinya!

Senin 20 Januari 2025, 09:00 WIB
Ilustrasi. dr. Zaidul Akbar membagikan cara mengatasi anak yang GTM. (Sumber : Pexels/Naomi Shi)

Ilustrasi. dr. Zaidul Akbar membagikan cara mengatasi anak yang GTM. (Sumber : Pexels/Naomi Shi)

SUKABUMIUPDATE.com - Melihat anak yang GTM tentu membuat Ibu merasa pusing. Kadang, si Kecil menutup mulut rapat-rapat atau bahkan melepeh makanan yang sudah berhasil masuk ke mulutnya. 

Apa Itu GTM?

GTM adalah singkatan dari "gerakan tutup mulut," istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi ketika anak menolak makan dengan menutup mulutnya saat Ibu mencoba menyuapinya.

Hal ini cukup umum terjadi, terutama pada anak yang memasuki usia satu tahun. Kondisi ini biasanya mencapai puncaknya ketika anak berusia dua tahun.

Pada fase ini, anak mulai merasa lebih mandiri sehingga seringkali menunjukkan sikap “menentang” sebagai bentuk kemandirian.

Apa Penyebab Anak Mengalami GTM?

Selain keinginan untuk menunjukkan kemandirian, ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan anak mogok makan, bahkan menolak makanan favoritnya. Beberapa penyebab tersebut meliputi:

  • Perubahan laju pertumbuhan.
  • Terlalu banyak gangguan saat makan.
  • Kebiasaan makan sambil berjalan-jalan.
  • Rasa bosan dengan menu makanan yang itu-itu saja.
  • Anak memang belum merasa lapar.

Tips Mengatasi Anak GTM

Ustaz sekaligus praktisi kesehatan, dr. Zaidul Akbar, memberikan tips untuk mengatasi anak yang mengalami GTM. Dalam sebuah video di akun YouTube resminya, @dr Zaidul Akbar Official, ia berbagi cara mengatasi kondisi ini agar anak mau makan kembali.

Sebagai orang tua, baik ayah maupun ibu, ada satu hal yang sangat penting untuk dibangun di keluarga, yaitu keteladanan. Keteladanan adalah contoh terbaik yang dapat diberikan kepada anak-anak. 

Penting bagi orang tua, terutama ayah sebagai pemimpin keluarga, untuk memberikan teladan yang baik dalam segala aspek, termasuk dalam hal ibadah.

Sebagai contoh, jika seorang ibu mengajarkan anak untuk tidak makan dengan tangan kiri atau tidak makan sambil berdiri, tetapi kemudian sang anak melihat ayahnya melakukan hal yang bertentangan, maka semua pengajaran itu bisa hilang begitu saja. Keteladanan adalah proses yang membutuhkan waktu, kesabaran, dan konsistensi.

Contoh lain, ketika ada orang tua yang menitipkan anaknya ke pondok pesantren, lalu mendapati kabar bahwa anaknya bermasalah di sana, sebagian orang tua cenderung menyalahkan pesantren. Padahal, sikap anak dalam waktu singkat itu merupakan hasil didikan dari rumah.

Ulama telah menyebutkan bahwa pengaruh terbesar terhadap pembentukan karakter anak berasal dari lingkungan rumah, yaitu sebesar 60%, sedangkan lingkungan luar dan sekolah hanya berkontribusi masing-masing 20%. 

Oleh karena itu, teladan yang diberikan di rumah menjadi kunci utama dalam membentuk kepribadian anak.

Kesabaran dalam Memberikan Teladan

Teladan tidak selalu langsung memberikan hasil yang terlihat. Dalam kasus saya sendiri, tidak semua anak langsung mengikuti apa yang saya ajarkan. 

Namun, dengan kesabaran, beberapa anak mulai menunjukkan perubahan. Misalnya, ada anak saya yang berkata, “Saya ingin makan seperti Ayah,” atau ada yang mulai menyukai makanan sehat seperti tempe tanpa perlu diarahkan.

Dalam hal kesalehan, ulama mengatakan bahwa jika kesalehan orang tua dilakukan dengan ikhlas karena Allah, maka hal itu akan menjadi bekal luar biasa bagi anak-anak mereka. Begitu pula dalam hal-hal yang lebih sederhana, seperti membiasakan shalat tepat waktu.

Dialog Lebih Baik Daripada Doktrin

Khususnya untuk anak-anak yang sudah memasuki usia tamyiz (sekitar 7–10 tahun), penting bagi orang tua untuk membangun dialog, bukan sekadar mendoktrin. 

Anak-anak pada usia ini sudah mulai memahami mana yang benar dan salah, tetapi mereka masih membutuhkan arahan dan komunikasi yang sehat.

Sebagai contoh, ketika saya pergi ke supermarket bersama anak, saya ajak mereka berdialog tentang pentingnya memilih produk yang halal. Saya tunjukkan cara membaca label halal pada kemasan dan mengajari mereka memilih barang dengan bijak. 

Melalui dialog seperti ini, anak-anak belajar untuk memahami nilai-nilai yang diajarkan, bukan hanya mengikuti perintah tanpa pemahaman.

Untuk menghindari anak mengalami GTM, dr. Zaidul Akbar juga menyarankan agar Ibu lebih sering menyediakan buah dan sayur dengan beragam warna dan rasa. Hal ini dapat memicu rasa ingin tahu anak sehingga ia tertarik untuk mencicipi makanan tersebut. 

Selain itu, kreasikan menu dari bahan-bahan yang ada di kulkas agar anak semakin tertarik mencoba makanan yang disajikan.

Dalam mendidik anak terutama dalam menangani anak yang GTM, keteladanan dan dialog adalah kunci utama. Seperti halnya jika anak belum konsisten makan, ibadah, atau kebaikan lainnya, jangan langsung dimarahi. 

Bersabar, berikan teladan, dan terus ajak mereka berdialog. Insya Allah, dengan pendekatan ini, mereka akan memahami dan berubah menjadi lebih baik.

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel22 Februari 2025, 05:30 WIB

Serunya Wisata Rafting Sambil Menikmati Keindahan Alam di Caldera Adventure Cikidang Sukabumi

Selain resort dan rafting, Caldera Adventure Cikidang Sukabumi juga menawarkan berbagai aktivitas outdoor.
Keseruan berwisata arung jeram atau rafting di Sungai Citarik Sukabumi bersama Caldera Adventure. (Sumber Foto: Dok. Caldera Adventure)
Sukabumi21 Februari 2025, 22:28 WIB

Temani Warga yang Dipanggil Polisi Pasca Kematian Samson, Massa Geruduk Mapolres Sukabumi

Puluhan warga Cihurang Simpenan Sukabumi geruduk Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson.
Puluhan warga Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi mendatangi Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson. (Sumber : SU/Ilyas)
Sehat21 Februari 2025, 21:00 WIB

5 Cara Ampuh Mengatasi Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit

Kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Tanda-tandanya biasanya tidak kentara, namun terkadang, Anda dapat melihat gejala Kolesterol tinggi pada kulit.
Ilustrasi cara mengatasi gejala kolesterol tinggi pada kulit (Sumber: Freepik/@freepik)
Sukabumi21 Februari 2025, 20:48 WIB

Aksi Indonesia Gelap di Sukabumi, Mahasiswa Kritisi Efisiensi Anggaran hingga MBG

Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi Rojab Asyari menilai semua tuntutan yang disampaikan mahasiswa cukup realistis dan sesuai dengan keadaan di masyarakat.
Aksi Indonesia Gelap di Kota Sukabumi, ratusan mahasiswa berunjukrasa di depan Kantor DPRD, Jumat (21/2/2025). (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)
Inspirasi21 Februari 2025, 20:18 WIB

Integrasi AI di Newsroom Media Lokal Tingkatkan Efisiensi dan Kualitas Konten

Pemimpin Redaksi Suara.com, Suwarjono, menekankan pentingnya adaptasi teknologi, termasuk AI, bagi media lokal
LMC Talk
Sehat21 Februari 2025, 20:16 WIB

Kenali 6 Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit yang Bisa Menyebabkan Masalah Kesehatan

Gejala kolesterol tinggi pada kulit bukan hanya masalah kosmetik, tetapi juga dapat menjadi indikator masalah kardiovaskular.
Ilustrasi gejala kolesterol pada kulit (Sumber: Freepik/@krakenimages.com)
Film21 Februari 2025, 20:00 WIB

Sinopsis Drama Korea Undercover High School, Anggota NIS Menyamar Sebagai Siswa SMA

Drama korea Undercover High School memiliki cerita unik mengenai seorang agensi badan intelijen nasional yang harus menyamar sebagai siswa Sekolah Menengah Atas untuk menjalankan sebuah misi.
Sinopsis Drama Korea Undercover High School, Anggota NIS Menyamar Sebagai Siswa SMA (Sumber : Instagram/@mbcdrama_wow)
Sukabumi21 Februari 2025, 19:50 WIB

Hasil Kesepakatan Emak-emak dan Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi soal Wabah Lalat

Berikut hasil kesepakatan pasca emak-emak geruduk peternakan ayam di Cidahu Sukabumi karena resah dengan lalat yang mewabah.
Kapolsek Cidahu AKP Endang Slamet dan jajaran saat mendengar aspirasi puluhan emak-emak yang protes soal wabah lalat ke peternakan ayam. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi21 Februari 2025, 19:48 WIB

Sempat Duel, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Tewas Diamuk Massa

Tubuh Samson tergeletak bersimbah darah penuh luka, tersiar kabar pria yang dijuluki preman ini dihabisi oleh massa.
Tubuh Suherlan alias Samson warga Simpenan Sukabumi tergeletak di pinggir jalan (Sumber: SU/Ilyas)
Kecantikan21 Februari 2025, 19:42 WIB

Terapkan 11 Tips Mudah untuk Membuat Kuku Tumbuh Cepat, Sehat dan Cantik

Wanita sering kali ingin memamerkan kuku panjang yang sehat dan cantik. Dengan memperhatikan kebersihan dan kesehatan kuku, Anda dapat memperoleh kuku yang panjang dan indah tanpa banyak usaha.
Ilustrasi cara mudah merawat kuku agar tumbuh cepat, sehat dan cantik (Sumber: pexels.com/@The Glorious Studio)