SUKABUMIUPDATE.com - Realisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Sukabumi memasuki hari ke tiga. Mulai hari ini, Rabu (8/1/2025), Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Kota Sukabumi menjadi sekolah keenam yang bergabung dalam program ini.
Wakil Kepala Sekolah SMAN 5, Budi Setia Baskara menyebut sebanyak 1.334 siswa telah menerima Makan Bergizi Gratis (MBG). Namun, dari sejumlah siswa tersebut, 60 siswa diantaranya tercatat memiliki alergi makanan khusus (tertentu), sehingga diberikan menu terpisah.
“Jumlah siswa yang mendapatkan (MBG) di SMA 5 yaitu 1.334 terdiri dari 612 laki-laki dan 722 perempuan, kemudian juga kami mengirimkan data bahwa dari sejumlah itu ada 60 siswa yang mengalami alergi, jadi yang 60 orang ini kita pisahkan,“ ujar Budi kepada sukabumiupdate.com.
Baca Juga: Akses ke Sekolah Bermasalah, Viral Pelajar Sukabumi Nikmati MBG di Pinggir Jalan
Adapun penangananya, Budi menjelaskan pada menu yang disajikan akan diuji terlebih dahulu, jika dianggap cocok dan tidak menimbulkan sakit pada siswa maka akan diteruskan dengan menu yang sudah disediakan.
“Itu diujicobakan dulu menunya, kalau misalkan tidak pas itu langsung diganti. Kebanyakan alerginya itu alergi makanan laut, jadi ketika diberikan menu yang sekarang, kita cek itu ternyata aman.” Kata dia.
Lebih lanjut, hal itu akan menjadi bahan evaluasi dalam proses realisasi program tersebut terkait menu apa saja yang akan disajikan kepada siswa penerima MBG. “Nanti kita cek hari ini, kalau misalkan ada dampak (alergi) nanti hasil analisa dari BGN menunya mungkin berganti khusus untuk yang alergi itu. Kalau menu yang hari ini kurang pas nanti disesuaikan cocoknya dengan menu apa gitu, jadi akan kita evaluasi lagi,” ucapnya.
Siswa kelas 2 di SMAN 5 Kota Sukabumi, Salwa Azizah, mengaku memiliki alergi pada maknan laut dan memilih untuk tidak memakannya. “Alergi makanan laut kayak udang, cumi, kepiting, kecuali kalau ikan mas masih bisa. Kayaknya nggak akan dimakan, soalnya alerginya kayak gatel-gatel, terus bukan gatel-gatel aja jadi panas juga, kalau mau sembuh itu harus 2 atau 3 hari,” ujarnya.
Tak hanya itu, Salwa memberikan masukan kepada penyedia MBG agar olahan yang akan disajikan agar dapat dinikmati dengan baik oleh para siswa. “Masukannya dagingnya terlalu keras terus sayurnya kalau misalkan pake kuah itu jadi asem, tadi saya cobain tapi nggak dilanjut soalnya asam,” pungkasnya.