Virus HMPV, Ancaman Baru dari China : Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Pencegahannya

Senin 06 Januari 2025, 11:21 WIB
Ilustrasi Perlindungan Diri dari Virus HMPV (Sumber : Freepik)

Ilustrasi Perlindungan Diri dari Virus HMPV (Sumber : Freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Virus HMPV (Human Metapneumovirus) kini mulai menjadi perhatian dunia setelah laporan penyebaran wabah di China. Meskipun pertama kali ditemukan pada 2001, virus ini baru belakangan ini mendapatkan sorotan lebih besar karena peningkatan jumlah kasus yang dilaporkan. Mengingat gejala yang dapat menyerupai flu biasa dan dampaknya yang bisa cukup serius, penting bagi kita untuk memahami apa itu HMPV, bagaimana penyebarannya, dan langkah-langkah pencegahan yang perlu dilakukan.

1. Apa Itu Virus HMPV?

Human Metapneumovirus (HMPV) adalah virus yang termasuk dalam keluarga Paramyxoviridae, yang juga mencakup virus-virus pernapasan lainnya, seperti Respiratory Syncytial Virus (RSV). HMPV dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas dan bawah, dengan dampak yang bervariasi, mulai dari gejala ringan seperti batuk dan pilek hingga penyakit yang lebih serius seperti pneumonia dan bronkiolitis, terutama pada kelompok rentan.

Meskipun tidak sepopuler virus pernapasan lainnya seperti influenza atau RSV, HMPV telah terbukti dapat menyebabkan wabah yang mempengaruhi banyak orang, terutama pada musim-musim tertentu.

2. Penyebab dan Penyebaran Virus HMPV

Virus ini menyebar melalui droplet udara yang keluar saat seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin. HMPV juga dapat menyebar melalui kontak langsung dengan permukaan yang terkontaminasi atau melalui kontak fisik dengan individu yang terinfeksi.

Penyebaran lebih cepat terjadi di tempat-tempat dengan banyak orang, seperti sekolah, rumah sakit, atau tempat penitipan anak. Mengingat laporan terbaru tentang peningkatan kasus di China, kemungkinan penyebarannya menjadi lebih luas dan memerlukan kewaspadaan di banyak negara.

3. Gejala yang Dapat Timbul Akibat Infeksi HMPV

Infeksi HMPV dapat menimbulkan gejala yang mirip dengan infeksi pernapasan lainnya, seperti flu atau pilek, yang sering membuat orang menganggapnya sebagai penyakit ringan. Namun, pada beberapa kasus, HMPV dapat menyebabkan gejala yang lebih parah.

Gejala umum infeksi HMPV meliputi:

  • Batuk kering atau berdahak
  • Pilek atau hidung tersumbat
  • Demam ringan hingga tinggi
  • Sakit tenggorokan
  • Sesak napas atau pernapasan cepat
  • Kelelahan atau kelelahan umum

Pada anak-anak kecil, lansia, atau individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, infeksi HMPV bisa berkembang menjadi penyakit yang lebih berat, seperti bronkiolitis atau pneumonia, yang memerlukan perawatan medis intensif.

Baca Juga: Kasus Penyakit Virus HMPV Melonjak di China, Kemenkes Imbau Masyarakat untuk Waspada

4. Kelompok Rentan yang Berisiko Terkena Komplikasi

Meskipun HMPV dapat menginfeksi siapa saja, ada kelompok yang lebih berisiko mengalami komplikasi serius akibat infeksi ini, seperti:

  • Anak-anak, terutama yang berusia di bawah 2 tahun
  • Orang lanjut usia (di atas 65 tahun)
  • Individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti pasien HIV/AIDS atau mereka yang menjalani terapi imunosupresif
  • Penderita penyakit kronis, seperti penyakit jantung, paru-paru, atau diabetes

Infeksi pada kelompok ini lebih cenderung berkembang menjadi kondisi yang mengancam jiwa jika tidak segera ditangani.

5. Diagnosis dan Pengobatan

Diagnosis HMPV biasanya dilakukan dengan mengidentifikasi gejala klinis pasien dan melakukan tes laboratorium, seperti tes PCR (Polymerase Chain Reaction), untuk mendeteksi keberadaan virus.

Sayangnya, hingga saat ini tidak ada obat khusus untuk mengobati infeksi HMPV. Pengobatan lebih berfokus pada meredakan gejala dan membantu pemulihan. Beberapa langkah pengobatan yang biasa diberikan antara lain:

  • Obat penurun demam seperti parasetamol atau ibuprofen
  • Obat batuk atau dekongestan untuk meredakan gejala pernapasan
  • Cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi
  • Oksigen atau ventilasi mekanik bagi pasien dengan masalah pernapasan berat

Sebagian besar kasus HMPV dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1-2 minggu, meskipun pasien yang lebih rentan membutuhkan perawatan medis lebih intensif.

6. Cara Pencegahan Penyebaran Virus HMPV

Pencegahan adalah langkah terbaik untuk menghindari penularan HMPV, terutama mengingat betapa mudahnya virus ini menyebar di lingkungan yang padat. Berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang disarankan:

  • Sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, atau menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol
  • Menghindari kontak langsung dengan orang yang sedang sakit atau terinfeksi
  • Menutup mulut dan hidung dengan tisu atau siku saat batuk atau bersin
  • Membersihkan permukaan yang sering disentuh, seperti gagang pintu, meja, dan alat elektronik
  • Menggunakan masker saat berada di tempat umum atau keramaian
  • Meningkatkan daya tahan tubuh dengan pola makan sehat, tidur yang cukup, dan olahraga teratur

Selain itu, jika Anda atau keluarga memiliki gejala yang mirip dengan infeksi HMPV, sebaiknya segera periksakan diri ke medis untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.Virus HMPV merupakan ancaman baru yang perlu mendapat perhatian lebih, terutama setelah laporan tentang wabah yang sedang merebak di China.

Meskipun sebagian besar kasus HMPV bersifat ringan, virus ini dapat menyebabkan komplikasi serius pada kelompok rentan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui gejala, cara penyebaran, dan langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk melindungi diri dan orang-orang di sekitar kita. Waspada, tetapi tetap tenang dan selalu jaga kesehatan.

Baca Juga: 1.686 Pelajar Kota Sukabumi Terima Makan Gizi Gratis, Dimulai dari Cibeureum

Sumber: Centers for Disease Control and Prevention (CDC)

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Jawa Barat07 Februari 2025, 22:14 WIB

Data Lengkap Korban Tewas dan Luka-luka Truk Maut GT Ciawi, Jasa Raharja Siapkan Santunan

Kepala Jasa Raharja Cabang Utama Jawa Barat Hendriawanto menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan santunan bagi para korban, baik korban meninggal maupun korban luka-luka
Kepala Jasa Raharja Cabang Utama Jawa Barat Hendriawanto bersama Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin menjenguk korban kecelakan maut di Gerbang Tol Ciawi 2 di RSUD Ciawi, Kabupaten Bogor, Rabu (5/2/2025). (Sumber : Biro Adpim Jabar)
Jawa Barat07 Februari 2025, 22:08 WIB

KLH Beri Waktu 90 Hari untuk Perusahaan Harry Tanoe Perbaiki Danau Lido

KLH telah memasang papan pengawasan di sekitar wilayah PT MNC Land Lido yang bermasalah karena dugaan pencemaran lingkungan.
Kementerian Lingkungan Hidup melalui Deputi Gakkum menyegel dan menghentikan kegiatan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido. | Foto: Dok. KLH
DPRD Kab. Sukabumi07 Februari 2025, 21:42 WIB

Reses Dewan Dapil I Asep Rizwan, Serap Aspirasi Soal Infrastruktur dan Sarana Keagamaan

Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Asep Rizwan Efendi, menampung sebanyak-banyaknya usulan warga, khusunya di Daerah Pemilihan I. Hal tersebut dilakukan melalui kegiatan reses perdana tahun 2025
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Asep Rizwan Efendi, saat reses di Kampung Patuguran, Kelurahan /Kecamatan Palabuhanratu | Foto : Istimewa
Life07 Februari 2025, 20:00 WIB

3 Daerah di Tatar Pasundan yang Terkenal dengan Ilmu Kesaktiannya, Termasuk Sukabumi!

Daerah di tanah Sunda ini sudah terkenal dengan ilmu kesaktiannya seperti kebal hingga santet.
Ilustrasi - Daerah di tanah Sunda ini sudah terkenal dengan ilmu kesaktiannya seperti kebal hingga santet. (Sumber : pexels.com/@Pok Rie).
Nasional07 Februari 2025, 19:58 WIB

BGN Benarkan Program Makan Bergizi Gratis Dapat Rp100 Triliun dari Efisiensi Anggaran

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) disebut akan mendapat tambahan Rp 100 triliun dari efisiensi anggaran.
Presiden Prabowo Subianto saat meninjau langsung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Jati 05 Pagi, Pulogadung, Jakarta Timur, pada Senin, 3 Februari 2025. (Sumber Foto: Setkab.go.id)
Life07 Februari 2025, 19:00 WIB

Karesidenan Banten Hingga Cirebon, Sejarah Otonomi Daerah di Jawa Barat

Seperti di Jawa Barat, Otonomi daerah memungkinkan daerah-daerah untuk menciptakan inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahannya.
Ilustrasi. Peta Jabar. Keresidenan Banten Hingga Cirebon, Sejarah Otonomi Daerah di Jawa Barat. Foto: IG/@justforstev24
Nasional07 Februari 2025, 18:42 WIB

Kemenham RI dan Nusa Putra University Teken MoU Pengembangan Pendidikan Hak Asasi Manusia

Menteri HAM RI, Natalius Pigai, menyambut baik inisiatif ini dan menegaskan pentingnya peran perguruan tinggi dalam mencetak generasi muda yang memiliki kesadaran tinggi terhadap Hak Asasi Manusia.
Delegasi Nusa Putra disambut langsung oleh Menteri HAM RI, Natalius Pigai. (Sumber: dok nusa)
Inspirasi07 Februari 2025, 18:32 WIB

Kontribusi Disdik Kabupaten Sukabumi dalam Pengumpulan Zakat ASN Diganjar Penghargaan

Eka mengungkapkan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari kesadaran tinggi para ASN di lingkungan Disdik Kab Sukabumi terhadap kewajiban berzakat.
Kadisdik Kabupaten Sukabumi Eka Nandang Nugraha saat menerima langsung penghargaan dari Ketua Baznas Kabupaten Sukabumi. (Sumber Foto: Istimewa)
Nasional07 Februari 2025, 18:22 WIB

Ketum Pemuda Pancasilla Diduga Terseret Kasus Suap, Uang Miliaran dan 11 Mobil Mewah Disita KPK

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di rumah Ketua Umum Pemuda Pancasila (PP), Japto Soerjosoemarno, yang berlokasi di Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada 4 Februari 2025.
Gedung KPK RI | Foto : Capture Youtube KPK RI
DPRD Kab. Sukabumi07 Februari 2025, 18:14 WIB

Reses Perdana 2025, Teddy Setiadi Tampung Aspirasi 4 Desa Sekaligus di Kalapanunggal Sukabumi

Berbeda dari reses sebelumnya yang dilakukan per desa, kali ini Teddy memilih konsep pertemuan kolektif agar aspirasi masyarakat bisa dihimpun lebih efektif.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Teddy Setiadi, menggelar reses perdana tahun 2025 dengan mengumpulkan perwakilan dari 4 desa di Kecamatan Kalapanunggal. (Sumber Foto: SU/Ibnu)