SUKABUMIUPDATE.com - Fatty liver adalah kondisi dimana hati mengandung lemak berlebih sehingga fungsi hati menjadi terganggu.
Fatty liver disebabkan oleh beberapa faktor, seperti terlalu banyak mengonsumsi alkohol dan kadar kolesterol yang tinggi. Banyak masyarakat awam yang menganggap kondisi ini seperti penyakit asam lambung biasa, padahal fatty liver memiliki gejala dan penyebab yang berbeda.
Fatty liver dibagi menjadi 2 jenis, yaitu Alcoholic Fatty Liver Disease (AFLD) dan Non-Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD).
Alcoholic Fatty Liver Disease merupakan penyakit fatty liver yang disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebih. Sedangkan Non-Alcoholic Fatty Liver DIsease merupakan penyakit fatty liver yang disebabkan bukan karena alkohol.
Baca Juga: [PREBUNKING] Fenomena Klaim Paslon Menang Pilkada 2024 Pasca Pemungutan Suara
Fatty liver tidak berbahaya, namun peradangan akibat fatty liver yang tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan beragam penyakit lain. Fatty liver terdiri dari berbagai grade, mulai dari grade 0 hingga grade 3.
Updaters ingin tahu grade fatty liver menurut medis? Yuk simak artikel berikut!
Tahapan Grade Fatty Liver
Fatty liver dibagi menjadi 4 tingkatan, dimulai dari grade 0 hingga grade 3. Berikut penjelasannya, sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber:
- Grade 0
Grade fatty liver 0 merupakan tingkatan dimana kadar lemak di dalam hati hanya 0-5%. Hati masih dapat bekerja dengan normal, sehingga mampu menyimpan lemak dan menyaring racun di dalam dara.
- Grade 1
Grade fatty liver 1 merupakan tingkatan dimana kandungan lemak di dalam hati berkisar antara 5 hingga 33%.
Dalam tahap ini, hati mulai mengalami peradangan sehingga hati menjadi meradang akibat pembengkakan. Namun, pada grade 1, hati masih berfungsi dengan baik. Proses ini juga disebut steatohepatitis.
- Grade 2
Grade fatty liver 2 merupakan tingkatan dengan kandungan lemak 34 hingga 66%. Fungsi hati sudahi terganggu dan terjadi kerusakan di beberapa bagian tertentu.
Jika tidak segera ditangani, tahapan ini dapat membentuk jaringan parut di dalam organ hati. Kondisi ini disebut dengan fibrosis hati.
- Grade 3
Pada Grade fatty liver 3, kadar lemak sudah lebih dari 66% dari keseluruhan berat hati. Jaringan parut mulai meluas sehingga mendominasi jaringan hati yang sehat.
Grade fatty liver ini juga disebut dengan sirosis hati, yang ditandai dengan penurunan fungsi hati secara terus menerus hingga memicu gagal hati dan kanker hati.
Baca Juga: Kaleidoskop Bencana Longsor di Sukabumi Sepanjang Tahun 2024
Bahaya dan Resiko Fatty Liver
Fatty liver sebenarnya tidak berbahaya jika ditangani dengan tepat. Namun, fatty liver yang sudah mencapai grade 3 dapat menimbulkan berbagai macam penyakit, seperti:
- Sirosis hati, yaitu terbentuknya jaringan parut di dalam hati yang dapat memicu gagal hati.
- Varises, yaitu pembuluh darah di esofagus atau lambung mengalami pembesaran hingga mudah pecah.
- Encephalopathy, kondisi ketika otak mengalami kerusakan akibat zat racun yang terus menumpuk di dalam darah karena rusaknya fungsi hati.
Diagnosis Fatty Liver
Updaters yang ingin memeriksa apakah mengalami fatty liver atau tidak dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis dalam. Beberapa pemeriksaan yang akan dokter lakukan seperti:
- Tes darah untuk memeriksa kadar lemak, gula, hingga enzim hati.
- CT scan atau MRI, untuk mendapatkan gambar jaringan hati lebih detail sehingga analisa lebih maksimal.
- Ultrasonografi, sebagai langkah untuk melihat kondisi hati secara langsung.
- Biopsi hati, yaitu mengambil sampel jaringan yang terdapat di hati agar dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan mehndetail.
Baca Juga: Kaleidoskop Bencana Banjir di Sukabumi Sepanjang Tahun 2024
Fatty liver dapat diobati dan diobati agar hati tidak mengalami kerusakan yang lebih parah, seperti menerapkan gaya hidup sehat, bergenti mengonsumsi alkohol serta makanan berlemak tinggi, dan mengonsumsi obat-obatan tertentu sesuai resep dokter.
Jika diperlukan, Updaters dapat berkonsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat dan cepat.
Sumber: Berbagai Sumber | Hellosehat | Good Doctor