SUKABUMIUPDATE.com - Makanan dan minuman manis tidak hanya memiliki rasa yang lezat, tetapi juga mengandung kadar gula yang tinggi. Hidangan manis seperti kue bolu, cokelat, permen, dan lainnya kerap menjadi favorit karena rasanya yang nikmat dan mampu memberikan rasa kenyang.
Belakangan ini, berbagai jenis minuman kekinian, seperti teh, kopi, dan aneka minuman lainnya, semakin digemari di Indonesia. Minuman ini menjadi tren karena selain menyegarkan dahaga, rasanya juga disukai banyak orang, terutama kalangan anak muda.
Meski rasanya enak, konsumsi makanan dan minuman manis secara berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Kandungan kalori yang tinggi pada makanan manis dapat menyebabkan kenaikan berat badan berlebih hingga obesitas, yang pada akhirnya memicu berbagai masalah kesehatan.
Berikut ini beberapa dampak buruk konsumsi makanan dan minuman manis secara berlebihan, dikutip dari laman kemenkes RI:
1. Meningkatkan Nafsu Makan yang Berlebihan
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan resistensi terhadap hormon leptin, yang berfungsi mengatur rasa kenyang dan nafsu makan. Akibatnya, otak tidak menerima sinyal bahwa tubuh sudah kenyang, sehingga seseorang terus merasa lapar dan makan berlebihan, yang berujung pada risiko obesitas.
2. Meningkatkan Risiko Obesitas
Ketika kalori yang masuk lebih banyak daripada yang dibakar, berat badan akan meningkat. Makanan dan minuman manis sering kali tidak memberikan rasa kenyang, sehingga tubuh tetap mengonsumsi lebih banyak makanan.
Kelebihan kalori ini akan disimpan sebagai lemak, terutama di area perut, yang dapat menyebabkan obesitas dan berbagai penyakit terkait, seperti diabetes, penyakit jantung, serta gangguan pernapasan.
3. Diabetes Mellitus Tipe 2
Konsumsi gula yang tinggi dapat menyebabkan tubuh menjadi resisten terhadap insulin, hormon yang mengatur kadar gula darah. Resistensi ini membuat otot dan jaringan lemak tidak mampu menyerap glukosa secara efektif, sehingga kadar gula darah meningkat.
Diabetes mellitus yang tidak terkontrol dapat menimbulkan komplikasi pada organ vital seperti ginjal, jantung, dan mata.
4. Penyakit Jantung
Konsumsi makanan dan minuman manis dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kolesterol baik (HDL). Tingginya kadar LDL meningkatkan risiko penyempitan pembuluh darah, yang dapat memicu serangan jantung.
Selain itu, molekul gula tertentu, seperti glukosa 6-fosfat, dapat merusak otot jantung dan menyebabkan gagal jantung.
5. Memicu Pertumbuhan Sel Kanker
Kelebihan gula dalam tubuh dapat meningkatkan kadar insulin, yang dapat merangsang pertumbuhan sel kanker. Obesitas juga berkontribusi pada risiko kanker karena sel-sel lemak melepaskan protein inflamasi yang dapat merusak DNA. Kanker yang sering dikaitkan dengan obesitas meliputi kanker payudara, hati, dan usus besar.
6. Kerusakan Gigi
Gula yang tertinggal dari makanan dan minuman manis menjadi sumber makanan bagi bakteri di mulut. Bakteri ini menghasilkan asam yang dapat merusak enamel gigi, membuat gigi lebih rapuh, dan meningkatkan risiko gigi berlubang.
7. Nyeri Sendi (Gout)
Kebiasaan mengonsumsi minuman manis setiap hari dapat meningkatkan risiko terkena asam urat hingga 75%.
Obesitas, diabetes, dan tekanan darah tinggi akibat konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan komplikasi pada ginjal, seperti nefropati diabetik. Kondisi ini merusak fungsi penyaringan ginjal, sehingga menyebabkan protein albumin terbuang melalui urine.
9. Penyakit Hati
Studi menunjukkan bahwa konsumsi minuman manis setiap hari selama bertahun-tahun dapat menyebabkan penumpukan lemak di hati, yang berujung pada penyakit hati berlemak.
10. Jerawat dan Penuaan Kulit
Peningkatan kadar gula dalam darah dapat memicu produksi minyak berlebih dan peradangan, yang menyebabkan jerawat. Selain itu, gula berlebih dapat merusak kolagen melalui proses glikasi, sehingga mengurangi elastisitas kulit dan mempercepat munculnya keriput.