26,9 Persen Menuju Zero Stunting, Upaya Kota Sukabumi Mewujudkan Generasi Emas

Rabu 11 Desember 2024, 15:14 WIB
Rapat Monitoring dan Evaluasi Tim Percepatan Penurunan Angka Prevalensi Stunting ini dipimpin Penjabat Sekretaris Daerah Kota Sukabumi, M. Hasan Asari, (Sumber: dokpim kota sukabumi)

Rapat Monitoring dan Evaluasi Tim Percepatan Penurunan Angka Prevalensi Stunting ini dipimpin Penjabat Sekretaris Daerah Kota Sukabumi, M. Hasan Asari, (Sumber: dokpim kota sukabumi)

SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Kota Sukabumi terus menggerakan seluruh potensi untuk mempercepat penurunan kasus stunting pada anak. Targetnya mencapai zero stunting dari angka 27 persen, yang saat ini terjadi di Kota Sukabumi.

Rabu, 11 Desember 2024, di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi dilangsungkan komitmen bersama menurunkan angka tengkes atau stunting. Rapat Monitoring dan Evaluasi Tim Percepatan Penurunan Angka Prevalensi Stunting ini dipimpin Penjabat Sekretaris Daerah Kota Sukabumi, M. Hasan Asari, dan dihadiri PPM Bappeda, Dinas Kesehatan, camat, lurah, dan lembaga-lembaga terkait penurunan angka prevalensi tengkes.

Melansir portal resmi pemkot Sukabumi, M. Hasan Asari menekankan stunting adalah tantangan besar yang berdampak langsung pada kualitas sumber daya manusia di masa depan. Maka program penurunannya menjadi tema besar pembangunan saat ini.

“Stunting tidak hanya mempengaruhi fisik anak, tetapi juga perkembangan otak yang sangat menentukan masa depan generasi kita,” ujarnya. Ia menyebutkan prevalensi stunting Kota Sukabumi pada 2023 mencapai 26,9%, sebuah angka yang menuntut kerja keras untuk menurunkannya.

Baca Juga: Ada 305 Inovasi Daerah Sepanjang 2024, Kusmana: Kedepan Kota Sukabumi Harus Lebih Baik

Terhadap situasi tersebut, Pemerintah Kota Sukabumi melalui Dinkes terus melakukan treatment untuk menurunkan stunting. Dengan angka hampir 27%, ini berarti dari 100 anak terdapat 27 anak mengalami tengkes.

"Ketersediaan pangan bergizi menjadi syarat utama penurunan stunting. Hal ini memerlukan berbagai treatment berbeda karena kasus anak-anak yang mengalami stunting ini berbeda penyebabnya," lanjutnya.

Penanganan lainnya melalui intervensi sensitif, bagaimana pemerintah menyiapkan lingkungan yang baik bagi tumbuh kembang anak. Termasuk melakukan intervensi koordinatif, membangun komunikasi dengan berbagai pihak untuk mengedukasi masyarakat tentang stunting.

Lebih lanjut, Hasan Asari menguraikan pentingnya monitoring dan evaluasi dalam memastikan efektivitas program yang dijalankan. Menurutnya, kegiatan ini memungkinkan identifikasi kendala di lapangan, pengukuran hasil intervensi, hingga optimalisasi data yang akurat.

Baca Juga: Pimpin Apel, Pj Sekda Dorong ASN di Kota Sukabumi Tingkatkan Kewaspadaan Soal Lingkungan

Ia juga memberikan arahan strategis, seperti penguatan koordinasi lintas sektor, fokus pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), dan optimalisasi peran Posyandu di tingkat kelurahan. Pelaksanaannya dengan menerapkan sistem focus locus, memfokuskan penanganan pada wilayah yang memiliki kasus stunting.

Penjabat Sekda mengajak semua pihak untuk terus berinovasi dan berkolaborasi. “Keberhasilan kita dalam menurunkan angka stunting adalah warisan berharga bagi generasi mendatang. Dengan komitmen yang kuat, saya yakin Kota Sukabumi mampu mewujudkan generasi sehat, cerdas, dan berdaya saing,” pungkasnya.

Rapat ini menjadi pengingat bahwa perjuangan melawan stunting memerlukan kerja bersama demi masa depan yang lebih cerah. New Zero Stunting menjadi hal mutlak untuk mengeliminasi hingga menghilangkan angka tengkes di Kota Sukabumi. Paling tidak pada tahun depan ada di bawah 14%.

Sumber: Portal Pemkot Sukabumi (Kang Warsa/Dede Soleh Saepul/Ross Pristianasari)

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel22 Februari 2025, 05:30 WIB

Serunya Wisata Rafting Sambil Menikmati Keindahan Alam di Caldera Adventure Cikidang Sukabumi

Selain resort dan rafting, Caldera Adventure Cikidang Sukabumi juga menawarkan berbagai aktivitas outdoor.
Keseruan berwisata arung jeram atau rafting di Sungai Citarik Sukabumi bersama Caldera Adventure. (Sumber Foto: Dok. Caldera Adventure)
Sukabumi21 Februari 2025, 22:28 WIB

Temani Warga yang Dipanggil Polisi Pasca Kematian Samson, Massa Geruduk Mapolres Sukabumi

Puluhan warga Cihurang Simpenan Sukabumi geruduk Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson.
Puluhan warga Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi mendatangi Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson. (Sumber : SU/Ilyas)
Sehat21 Februari 2025, 21:00 WIB

5 Cara Ampuh Mengatasi Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit

Kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Tanda-tandanya biasanya tidak kentara, namun terkadang, Anda dapat melihat gejala Kolesterol tinggi pada kulit.
Ilustrasi cara mengatasi gejala kolesterol tinggi pada kulit (Sumber: Freepik/@freepik)
Sukabumi21 Februari 2025, 20:48 WIB

Aksi Indonesia Gelap di Sukabumi, Mahasiswa Kritisi Efisiensi Anggaran hingga MBG

Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi Rojab Asyari menilai semua tuntutan yang disampaikan mahasiswa cukup realistis dan sesuai dengan keadaan di masyarakat.
Aksi Indonesia Gelap di Kota Sukabumi, ratusan mahasiswa berunjukrasa di depan Kantor DPRD, Jumat (21/2/2025). (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)
Inspirasi21 Februari 2025, 20:18 WIB

Integrasi AI di Newsroom Media Lokal Tingkatkan Efisiensi dan Kualitas Konten

Pemimpin Redaksi Suara.com, Suwarjono, menekankan pentingnya adaptasi teknologi, termasuk AI, bagi media lokal
LMC Talk
Sehat21 Februari 2025, 20:16 WIB

Kenali 6 Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit yang Bisa Menyebabkan Masalah Kesehatan

Gejala kolesterol tinggi pada kulit bukan hanya masalah kosmetik, tetapi juga dapat menjadi indikator masalah kardiovaskular.
Ilustrasi gejala kolesterol pada kulit (Sumber: Freepik/@krakenimages.com)
Film21 Februari 2025, 20:00 WIB

Sinopsis Drama Korea Undercover High School, Anggota NIS Menyamar Sebagai Siswa SMA

Drama korea Undercover High School memiliki cerita unik mengenai seorang agensi badan intelijen nasional yang harus menyamar sebagai siswa Sekolah Menengah Atas untuk menjalankan sebuah misi.
Sinopsis Drama Korea Undercover High School, Anggota NIS Menyamar Sebagai Siswa SMA (Sumber : Instagram/@mbcdrama_wow)
Sukabumi21 Februari 2025, 19:50 WIB

Hasil Kesepakatan Emak-emak dan Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi soal Wabah Lalat

Berikut hasil kesepakatan pasca emak-emak geruduk peternakan ayam di Cidahu Sukabumi karena resah dengan lalat yang mewabah.
Kapolsek Cidahu AKP Endang Slamet dan jajaran saat mendengar aspirasi puluhan emak-emak yang protes soal wabah lalat ke peternakan ayam. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi21 Februari 2025, 19:48 WIB

Sempat Duel, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Tewas Diamuk Massa

Tubuh Samson tergeletak bersimbah darah penuh luka, tersiar kabar pria yang dijuluki preman ini dihabisi oleh massa.
Tubuh Suherlan alias Samson warga Simpenan Sukabumi tergeletak di pinggir jalan (Sumber: SU/Ilyas)
Kecantikan21 Februari 2025, 19:42 WIB

Terapkan 11 Tips Mudah untuk Membuat Kuku Tumbuh Cepat, Sehat dan Cantik

Wanita sering kali ingin memamerkan kuku panjang yang sehat dan cantik. Dengan memperhatikan kebersihan dan kesehatan kuku, Anda dapat memperoleh kuku yang panjang dan indah tanpa banyak usaha.
Ilustrasi cara mudah merawat kuku agar tumbuh cepat, sehat dan cantik (Sumber: pexels.com/@The Glorious Studio)