Bisakah Polusi Udara Menyebabkan Serangan Jantung? Simak Penjelasannya Disini

Jumat 06 Desember 2024, 20:30 WIB
Ilustrasi polusi udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan (Sumber : pexels.com/@Pixabay

Ilustrasi polusi udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan (Sumber : pexels.com/@Pixabay

SUKABUMIUPDATE.com - Polusi udara dapat merusak paru-paru dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk yang berhubungan dengan jantung. Zat-zat berbahaya dalam udara yang tercemar seperti partikel halus (PM2.5), karbon monoksida, dan nitrogen dioksida dapat mempengaruhi sistem pernapasan dan kardiovaskular, meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, serta penyakit jantung lainnya.

Di kota-kota besar, kualitas udaranya buruk terutama saat musim dingin, dan bisa menjadi masalah kesehatan serius. Kabut asap tebal tidak hanya mengganggu penglihatan tetapi juga memberikan tekanan tambahan pada jantung. Polutan itu sendiri juga dapat menyebabkan peradangan, menyempitkan arteri, meningkatkan tekanan darah, dan bahkan memicu terbentuknya pembekuan darah. Oleh karena itu, memahami hubungan antara polusi udara dan kesehatan jantung sangatlah penting, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah yang sering mengalami tingkat polusi tinggi.

Apa Itu Polusi Udara?

Polusi udara terjadi ketika udara tercemar oleh partikel berbahaya seperti debu, asap, dan bahan kimia dari kendaraan, pabrik, pembakaran bahan bakar, atau kebakaran hutan. Polutan ini dapat berdampak serius pada kesehatan, terutama pada paru-paru dan jantung. Dalam jangka panjang, paparan polusi udara juga berkontribusi terhadap masalah global seperti perubahan iklim.

Bagaimana Polusi Udara Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung?

Menurut European Society of Cardiology, polusi udara menyebabkan lebih dari tiga juta kematian setiap tahun akibat penyakit jantung iskemik dan stroke. Berikut cara mempengaruhi udara mempengaruhi kesehatan jantung:

  • Merusak pembuluh darah: Polutan dapat menyebabkan peradangan dan meningkatkan plak.
  • Bisa meningkatkan tekanan darah: Jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah melalui pembuluh yang menyempit.
  • Mengganggu irama jantung: Polusi dapat mempengaruhi sistem kelistrikan jantung.
  • Meningkatkan risiko serangan jantung: Partikel berbahaya dapat memicu pembekuan darah dan menurunkan aliran darah ke jantung.

Siapa yang Berisiko Lebih Tinggi?

Beberapa kelompok yang rentan terhadap dampak polusi udara adalah antara lain:

  • Lansia, terutama yang tinggal di kota-kota besar dengan polusi tinggi.
  • Individu dengan riwayat penyakit jantung, stroke, atau diabetes.
  • Orang yang menderita tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, hingga obesitas.
  • Pria lebih dari 45 tahun dan wanita di atas 55 tahun.
  • Mereka yang memiliki riwayat keluarga penyakit jantung.

Cara Melindungi Diri dari Polusi Udara

Berikut langkah-langkah sederhana untuk mengurangi paparan polusi udara dan melindungi kesehatan jantung Anda:

1. Pantau indeks kualitas udara (AQI): Hindari keluar rumah saat tingkat polusi tinggi.

2. Gunakan masker pelindung: Gunakan masker N95 atau KN95 di luar ruangan.

3. Tutup jendela: Cegah udara tercemar masuk ke rumah.

4. Gunakan pembersih udara: Investasikan alat pembersih udara berkualitas.

5. Tanam tanaman dalam ruangan: Tanaman dapat membantu menyerap polutan.

6. Konsumsi makanan sehat: Pilih makanan kaya antioksidan dan omega-3.

7. Hindari olahraga di luar ruangan: Lakukan aktivitas fisik di dalam ruangan selama masa polusi tinggi.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, Anda dapat mengurangi risiko serangan jantung dan masalah kesehatan lainnya yang disebabkan oleh polusi udara.

Polusi udara merupakan ancaman serius bagi kesehatan jantung. Mengambil tindakan preventif dapat membantu melindungi diri dan keluarga dari dampak berbahaya udara yang tercemar.

Sumber : healthshot

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:47 WIB

Kembalikan Ikon Wisata Lokal, Pemdes dan Warga Bersihkan Curug Caweni di Cidolog Sukabumi

Sejak pandemi Covid-19, jumlah wisatawan Curug Caweni mengalami penurunan.
Kondisi Curug Caweni di Kampung Cilutung, Desa/Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 10:12 WIB

Akses Kendaraan Lumpuh! Longsor Kembali Tutup Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Akses kendaraan untuk roda empat atau mobil lumpuh total.
Material longsor menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa