SUKABUMIUPDATE.com - Mendiagnosis tukak lambung pada anak-anak bisa menjadi tantangan. Beberapa tes yang digunakan untuk orang dewasa, seperti tes darah antibodi H. pylori ternyata kurang akurat pada anak-anak.
Kecuali jika gejalanya terlanjur parah, penyedia layanan kesehatan atau dokter biasanya akan memulai pemeriksaan dengan tes minimal invasif.
Berikut ini adalah beberapa tes yang dapat dilakukan untuk mendiagnosa penyakit lambung pada anak :
1. Tes Darah GastroPanel
Tes ini mampu mendeteksi H. pylori dan kadar asam dan pepsin (enzim lambung) yang tinggi dan konsisten dengan penyakit maag
Baca Juga: 9 Tips Memperkuat Imun Tubuh Saat Musim Hujan Agar Terhindar Dari Penyakit
2. Tes Antigen Feses
Tes jenis ini mencari bukti genetik H. pylori dalam sampel feses.
3. Tes Napas Urea
Digunakan untuk mengukur jumlah karbon dioksida di udara yang dihembuskan, yang dapat mengindikasikan infeksi H. pylori yang aktif.
Hasil negatif dari tes ini akan memungkinkan penyedia layanan kesehatan menyingkirkan gangguan pencernaan sebagai penyebab sebelum melanjutkan prosedur yang lebih invasif.
4. Tes Pencitraan
Jika hasil tes positif dan gejalanya parah, maka prosedur yang dikenal sebagai endoskopi bagian atas akan menjadi langkah selanjutnya yang lebih baik untuk mendiagnosa penyakit lambung pada anak.
Baca Juga: 5 Menu Sarapan Sehat untuk Menjaga Kesehatan Jantung : Simak Cara Membuatnya
Endoskopi ini melibatkan penyisipan tabung fiber optik fleksibel ke dalam tenggorokan untuk melihat lapisan lambung. Tindakan ini dilakukan dengan sedasi ringan dan dapat digunakan untuk mengambil sampel jaringan yang disebut biopsi cubitan untuk evaluasi di laboratorium.
Efek samping yang mungkin terjadi meliputi:
- Sakit tenggorokan
- Gangguan pencernaan
- Sakit perut
- Mual
- Infeksi
- Perforasi
- Perdarahan
5. Sinar-X Barium
Yang juga disebut barium swallow atau seri GI bagian atas, jauh lebih tidak invasif tetapi juga kurang akurat. Hal ini terutama berlaku jika tukak lambung pada anak berukuran kecil.
Untuk tes ini, mereka akan menelan cairan kapur yang mengandung barium, yang melapisi lambung dan membantu mengidentifikasi kelainan pada sinar-X dengan lebih baik. Efeknya meliputi sakit perut, mual, muntah, dan sembelit.
Pengobatan Tukak Lambung pada Anak
Jika tukak lambung anak Anda terkait dengan H. pylori, maka penyedia layanan kesehatan akan mengobati infeksi tersebut dengan kombinasi obat yang bertujuan untuk menormalkan kadar asam lambung sehingga lambung anak dapat pulih.
Baca Juga: Memiliki Kebebasan Berimajinasi : Simak 5 Manfaat Bermain Pura-pura Pada Anak-anak
Perlu diingat bahwa pemberantasan H. pylori telah terbukti sulit dalam beberapa tahun terakhir karena resistensi antibiotik. Untuk tujuan ini, penyedia layanan kesehatan kini sering mengambil pendekatan yang lebih agresif.
Dalam banyak kasus, penyakit lambung anak dapat diobati dengan dua atau lebih antibiotik secara bersamaan, bersama dengan obat penurun asam yang dikenal sebagai penghambat pompa proton (PPI). Mereka juga dapat mengonsumsi tablet bismuth subsalisilat (seperti Pepto-Bismol yang dapat dikunyah) yang dapat melapisi dan melindungi lambung. Jika pengobatan ini gagal, kombinasi obat lain akan digunakan hingga semua tanda infeksi hilang.
Pengobatan biasanya berlangsung selama 14 hari dan biasanya melibatkan antibiotik klaritromisin dan amoksisilin. Terapi selanjutnya dapat mencakup tetrasiklin atau metronidazol.
Antibiotik ini perlu diminum sesuai petunjuk dan sampai tuntas untuk menghindari perkembangan resistensi antibiotik. NSAID harus dihindari untuk mengurangi stres lambung, sementara Tylenol (asetaminofen) dapat digunakan untuk mengatasi nyeri dan demam pada anak Anda.
Sumber : verywellhealth